CHAPTER 13: He is a belly dancer from Amsterdam.

1.8K 191 9
                                    

BEVERLY'S POV.

Oh shit, perutku berbunyi lagi karena belum terisi dengan makanan berat daritadi pagi. Aku melirik jam tanganku yang menunjukan pukul 5 sore, jam-jam tanggung dimana pelayan sudah membereskan makan siang dan belum menyiapkan makan malam. Kalau sudah begini, barulah aku menyesal telah menolak ajakan makan siang Tracy tadi karena masih kesal dengan mereka semua.

Aku segera mandi dan berpakaian dengan pakaian yang lebih santai namun tetap hangat karena aku tidak akan keluar rumah di tengah hujan yang masih suka rela turun dari langit.

Aku bercermin untuk melihat penampilanku dan sekali lagi bunyi dari perutku terdengar, memaksaku turun kebawah secepatnya untuk meminta pelayan memasak makan malam sekarang juga.

Aku turun kebawah dan mendapati ranch house ku terlihat sangat sepi, hanya terlihat Dame dan 2 orang anak buahnya yang berjaga di dalam rumah. Dimana kedua sahabatku dan David Veltman? Jangan bilang mereka....

Oh tidak, pikiranku suka aneh kalau sedang lapar.

Aku mendekati Dame yang berdiri membelakangiku. "Dimana mereka, Dame?" tanyaku saat dia menoleh, menyadari keberadaanku.

"Mereka semua ada di taman belakang," ucapnya sambil melirik pintu kayu besar yang menghubungkan ke taman belakang ranch house.

"Baiklah aku juga akan kesana, kau beritahu koki untuk menyiapkan makan malam secepatnya ya," ucapku yang dibalasnya dengan anggukan lalu aku langsung membalikan tubuh dan menuju pintu belakang.

Baru beberapa meter dari pintu belakang saja aku sudah mendengar derai tawa milik Aubry dan Tracy bercampur dengan musik india bervolume besar, apa yang sedang mereka lakukan? Rasa penasaranku membuatku mempercepat langkah.

Dan begitu keluar dari pintu belakang pandanganku langsung jatuh pada Aubry dan Tracy yang tertawa-tawa di gazebo taman belakang, apa yang begitu lucu? Aku mengikuti arah pandang mereka dan langsung menemukan jawaban dari pertanyaanku, David Veltman yang menari-nari dibawah hujan seperti yang ada di adegan film bollywood, namun gerakan-gerakan yang dia lakukan jauh lebih konyol dan sangat menggelikan.

Aku setengah mati menahan tawaku, namun akhirnya tawaku pecah juga dan tidak bisa berhenti sampai aku terjongkok di dekat pintu. Sadar ada suara tawa lain, ketiga orang di taman belakang itu langsung menoleh ke arahku, bahkan David Veltman sempat menghentikan gerakan nya setelah dia menyadari keberadaanku. Tapi ternyata dia tidak benar-benar menghentikkan tarian nya, setelah dia menyeringai seperti iblis dia kembali menari sambil mendekat kearahku. Tawaku jadi semakin meledak-ledak saat dia menari didepan wajahku dengan gerakan lebih aneh sambil menyanyikan lirik lagu india yang diubahnya sesuka hati.

"Menjauh dariku, Velt-hahaha," ucapanku terpotong oleh tawa ketika dia meliuk-liukan tubuh dengan mimik wajahnya yang dibuat menggelikan.

"Oh, shit. Hentikan Veltman, aku sampai mengeluarkan air mata sekarang." Aku menyeka air mata diujung mataku sambil masih tertawa.

Mendengar perkataanku dia sontak menghentikkan gerakan nya dan ikut berjongkok didepanku lalu menangkup wajahku dengan kedua tangan nya yang basah.

"Kau tertawa sampai mengeluarkan air mata baby B," ucapnya pelan sambil menatapku lekat dan tersenyum sumeringah.

Tanpa kusadari kedua sudut bibirku terangkat mencerminkan ekspresi David Veltman. "Ya. Dan itu karena kelakuan idiotmu."

Dia kembali menyeringai. "Asal kau tahu saja, seharusnya pria se-sempurna aku ini membuatmu menangis karena patah hati, kau beruntung ku buat menangis karena tertawa."

"Ah whatevs, Veltman," ujarku dengan ekpresi 180° berbeda dan dipaksakan sedatar mungkin karena aku baru menyadari sesuatu.

Baru saja aku melakukan hal yang paling kuhindari ketika bersama David Veltman, tertawa dan tersenyum, bahkan tawaku tadi adalah tawa terlepas yang pernah keluar dari mulutku, sampai mengeluarkan air mata segala. Seharusnya aku tidak boleh sedikitpun merasa bahagia ketika bersama nya.

Stellar Collision Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang