CHAPTER 4: Hell-o you.

2.1K 233 4
                                    

DAVID'S POV.

Mataku menjelajah ke segala arah untuk mencari gadis itu, aku sudah mengitari seisi dance floor ini tapi belum kutemukan juga dia. Trey bilang sekitar 5 menit sebelum aku datang dia sudah turun dari lounge, berarti dia ada di area dance floor sekarang. Aku sampai menanyai ke orang-orang dimana gadis itu, tapi petunjuk mereka tidak ada yang bisa membuatku menemukannya.

Gadis itu tidak mungkin pulang, masih banyak pengawalnya yang masih berjaga-jaga diluar dan ku lihat beberapa di dalam gedung. Kalau tidak ada di gedung ini dan belum pulang, lalu dimana dia?

Karena begitu sibuk mencari gadis itu aku sampai mengabaikan sapaan teman-teman dan para gadis yang daritadi mencoba menggodaku dengan tatapan sensual mereka yang sarat dengan pemujaan. Kalau malam ini aku tidak bisa bersenang-senang dan juga tidak bisa menemukan gadis itu, satu-satunya yang akan ku salahkan dan tidak akan kuantar pulang adalah Sidney, karenanya lah aku terlambat datang kesini. Dia bukan nya sedang bersiap-siap saat aku menjemputnya, dia malah sedang asyik bergosip dengan teman-teman nya, ditambah waktu yang dia habiskan untuk berdandan sangat lama hingga kami akhirnya sampai disini satu jam lebih lama dari yang sebelum nya kutentukan.

Saat aku sedang sibuk menajamkan mata untuk mencari gadis itu, suara familiar memanggilku dari arah belakang.

Aku berbalik, dan ternyata benar suara itu milik temanku, Aaron Weasley. "Oh, hello ma dearest mother F!"

"Tsk, menyebalkan sekali mengetahui kau jadi datang kesini." Dia menatapku dengan wajah berpura-pura kesalnya.

Aku terkekeh melihatnya. "Memangnya kenapa?"

"Elyssa Lawrence. She's here."

Aku langsung teringat dengan perkataan Aaron yang mengatakan aktris Hollywood yang menjadi gadis pujaan nya itu menggilaiku. Aku terkekeh lalu mengeringai. "Oh iya aku lupa. Kau tahu, mungkin setelah ini dia akan lupa kau siapa."

Aaron meninju lenganku pelan "Sialan. Aku mengenalnya sudah lebih dari lima tahun dan hampir setiap hari mengajaknya kencan yang lebih serius, tapi begitu dia melihatmu dia langsung merengek-rengek minta bantuanku untuk mengatur pertemuan kalian berdua secara personal, dan sialnya hari ini impian nya itu akan jadi kenyataan." Dia menghela napas panjang dan memasang wajah tidak relanya.

"Aku kasihan padamu tapi tidak ada yang bisa kulakukan, bukan aku yang meminta wajah ini pada Tuhan, Dia sedang bahagia saat menciptakanku," ujarku sambil menyeringai, membuat wajah Aaron semakin ditekuk.

"Oh God, i hate a howtie bastard who knows they're hot, they're such an arrogant ass."

"Geez, you give me a compliment? Err ... okay it may sounds really gay, but i'll still take your compliment whole hearted. Thank you Weasley," ujarku sambil terkekeh.

"You are a fckin nascisstic bastard, Dave. Sekarang lebih baik kau temui dia di lounge, sebelum aku memberitahunya kalau kau sudah mati, dia akan kesal setengah mati padaku kalau kau ada disini tapi tidak kusuruh menghampirinya," ujar Aaron sambil menatapku jengah.

"Baiklah, aku akan menemuinya. Tapi kalau malam ini aku membawanya pulang ke apartemenku, kau tidak keberatan kan?" tanyaku sambil menyeringai dan itu membuatnya semakin jengkel.

"Coba saja Veltman, kalau kau mau kucampur minumanmu malam ini dengan arsenic!" ancamnya.

"Aku tidak bisa melakukan apa-apa bila dia yang merengek-rengek ingin ikut denganku, Weasley." Aku berjalan meninggalkannya sambil tertawa.

Mungkin tidak ada salahnya menemui Elyssa dulu baru mencari gadis itu lagi, mungkin berbincang-bincang dengan Elyssa sebentar bisa menghilangkan kepenatan di pikiranku. Yang kudengar selama ini tentang Elyssa Lawrence, di luar reputasi nya yang cukup buruk, wanita sexy yang sedang naik daun di perfilman Holywood itu cukup menyenangkan untuk di ajak bicara.

Stellar Collision Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang