Puisi Tentang Sebuah Rasa

Ketika Sang Waktu Berhenti

Ketika sang waktu berhenti
Siapakah yang akan menyambungnya?
Tak ada yang sanggup merentangkan tangan diantara jeda dua waktu
Duka tak lagi dirasa namun tak jua ada bahagia
Tinggallah ruang kosong tak berpenghuni

Ketika sang waktu berhenti
Garis tangan seorang anak manusia dipertanyakan
Sudah sejauh mana dia berjalan?
Apakah mimpi-mimpi itu masih seperti bayangan maya baginya?
Ataukah sudah menjadi mutiara yang ditemukan

Ketika sang waktu berhenti
Kisah cinta romeo dan juliet kembali di putar
Diciptakan bukan untuk memiliki
Sendiri meninggalkan duka dan kematian hanya menyisakan penyesalan

Ketika sang waktu berhenti
Semuanya akan menghadap pengadilan umum
Adil yang tak selalu rata
Tak juga perlu disamakan

Ketika sang waktu berhenti
Langit menuntut balas akan jejak petapa yang tertinggal
Menghuni seribu luka dalam sanubari

Ketika sang waktu berhenti
Akankah kita telah siap?
Atau masih menunggu dalam barisan para pemalas
Yang meratapi diri dalam kesia-siaan
Berharap menemukan jawaban namun tak jua mau bertindak

Kepada sang waktu
Yang mengoyak jiwa malang dan tak lagi menunggu
Tenanglah...

... Meldy Danus ...