Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jika ditanya, siapa yang paling Haruto cintai? Jawabannya, tidak ada.
Jika kalian kembali bertanya tentang siapa yang paling Haruto benci? Jawabannya adalah Yoshinori Kanemoto.
Seseorang yang pernah dia cintai dengan sangat, memberikannya kehangatan dan segalanya yang belum pernah Haruto dapatkan dalam artian cinta dan kasih sayang.
Kekasih pertama dan mungkin terakhirnya. Karena setelah kepergian Yoshi, Haruto sama sekali tidak berminat untuk menjalin cinta dengan orang lain.
Entahlah, ada rasa seperti takut menghadapi hal yang bernama cinta, Haruto takut, sebut saja trauma.
Seringkali kepalanya sakit kala mendengar sebuah kisah cinta yang bahagia.
Menangis tanpa sebab dan tidak bisa menelan banyak makanan semenjak berpisah dengan Yoshinori.
Melupakan kebahagiaannya sendiri bahwa Haruto pantas untuk bahagia dan melupakan Yoshi. Karena Yoshi sendiri sudah bahagia bersama pasangannya yang lain, mungkin.
Haruto membenci Yoshi, sungguh.
Tapi percayalah, otak Haruto tidak dapat mengerti bahwa yang ada dalam hatinya adalah rasa cinta dan sayang yang masih kuat, bukan benci.
♧♧♧
"Sampai kapan kamu terus menelantarkan Jeongwoo?" tanya Jaehyuk, Kakak tingkat yang menjadi sahabat Haruto sejak masa menengah pertama.
"Aku sudah bilang padanya bahwa aku sama sekali tidak tertarik menjalin hubungan asmara." jawab Haruto.
"Lupakan Yoshi atau aku akan menemuinya dan memberikannya pelajaran karena telah membuatmu seperti ini!" ancam Hyunsuk.
"Jangan Kak, biarkan dia, aku tidak mau berurusan lagi dengannya." ucap Haruto.
"Tapi kamu selalu terbayang-bayangi masa lalumu bersama Yoshi, itu yang kau sebut dengan tidak mau berurusan lagi dengan dia?" ejek Hyunsuk.
"Sudahlah Kak Hyun, pikirannya sedang kalut sekarang karena gagal ujian." ucap Jaehyuk, mencoba menengahi keadaan yang mulai memanas di antara mereka bertiga.
Hyunsuk menghela nafas kemudian mendekap tubuh Haruto.
"Jangan khawatir, Kakak akan selalu berada di sampingmu, Haru." ucap Hyunsuk.
Haruto tidak membalas omongan maupun pelukan Hyunsuk. Matanya hanya memandang kosong ke lantai berkeramik biru yang licin.
