A/NHUEEEE DUA-DUANYA ULT BIAS AK!! /menangis atas keuwuan Lele dan Haru. Makasih yang udah request couple sangat cracckkk ini!! Pssst aku tim uke Chenle sebenernya, tapi kaya Dobby, kalau sama Haru mah GAS AJA HAHAHA! /kenapasih heboh banget :"), maklumin ya, pairing dua babyku soalnya.ㅡHao.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haruto Watanabe, anak lelaki berumur tujuh tahun tersebut berjalan sambil menarik tali mobil mainan plastiknya di jalan menuju rumah besar di tengah komplek.
Rumah Zhong ChenLe, sosok bocah lelaki berumur sepuluh tahun yang digadang-gadang akan menjadi pewaris utama kekayaan keluarganya.
Namun, bagi Haruto, Chenle hanyalah sosok Kakak yang sangat baik padanya.
Kaki mungil itu melangkah memasuki gerbang kokoh yang dibuka oleh penjaganya, karena sudah terlalu hafal dengan kebiasaan Tuan Muda mereka yang selalu bermain bersama tetangga kecil mereka itu, Watanabe Haruto.
"Kak Leleeeeee, Haruto datang!" teriak Haruto.
Chenle membuka pintu kayu tersebut sembari menampilkan senyuman lebarnya.
"Ayo, ayo masuk!" ucap Chenle, membuka jalan untuk Haruto.
Haruto mengangguk, dengan semangatnya dia kembali menarik tali mobil mainannya masuk ke dalam rumah mewah tersebut.
Mereka berjalan memasuki kamar milik Chenle, di sana sudah tersedia banyak sekali mainan yang sudah Chenle siapkan untuk bermain bersama Haruto.
"Ini kukis untuk Ruto dan Kak Lele, ya!" ucap Bunda Park, Ibu kandungnya Chenle yang datang membawakan nampan berisi sepiring kukis dan dua gelas susu hangat rasa vanila.
Park Chaeyoung, Ibunya Chenle, memang selalu senang jika Haruto datang ke rumahnya untuk menemani Chenle bermain. Karena selama enam hari penuh, Chenle hanya berkutat dengan segala pembelajaran yang diberatkan suaminya pada Sang Anak.
Chenle hanya bisa terlihat ceria saat bermain bersama Haruto. Chaeyoung sangat berterima kasih karena itu, karena Chaeyoung sendiri tidak pernah bisa membuat anaknya merasa nyaman di rumah mereka sendiri.
"Terima kasih, Bunda!" ucap Haruto, langsung meminum segelas susu yang dipersembahkan untuknya tersebut.
Chenle ikut berterima kasih dengan membungkuk hormat pada Bundanya. Ya, memang seperti itu cara Chenle berterima kasih, atas ajaran dari Sang Ayah.
"Bunda tinggal ke bawah ya, jangan bertengkar, ara?"
