✰. Mangata [Jeongwoo x Haruto]

2.1K 236 23
                                    

☆♡☆
Mangata
Jeongwoo x Haruto
YGENT, TREASURE
☆♡☆

☆♡☆MangataJeongwoo x HarutoYGENT, TREASURE☆♡☆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jeongwoo, Jeongwoo di mana kamu?"

Haruto menyentuh air laut yang terasa sangat dingin di malam itu.

Sebuah tanda orang bernafas di bawah air muncul, menandakan kedatangan satu sosok yang juga hidup datang mendekat.

Haruto tersenyum ketika mendapati Jeongwoo menyembulkan wajahnya dari bawah air.

"Kemana saja?" tanya duyung lelaki itu.

"Maaf ya, aku baru sempat datang setelah lima hari menghilang. Aku sibuk mengurus revisi skripsiku." jawab Haruto.

"Kehidupan manusia rumit sekali ya." ucap Jeongwoo.

Haruto tertawa, "Memangnya duyung tidak?" tanya Haruto.

"Yaaaaa, kehidupan kami hanya rumit tentang bagaimana caranya manusia tidak mencari bukti keberadaan kami saja sih." jawab Jeongwoo.

"Hei ayolah, mereka tidak akan menemukan bangsa kalian selagi kalian masih menggunakan mantra sihir itu." ucap Haruto.

"Kau bermaksud pada, jika mantra sihir kami rusak, bangsa kalian akan menemukan kami?" tanya Jeongwoo.

"Mungkin saja." canda Haruto.

Jeongwoo tersenyum.

"Oh iya Jeongwoo, aku mau bertanya sesuatu." ucap Haruto.

"Apa itu?" tanya Jeongwoo.

"Semalam aku bermimpi berjalan di bayangan bulan itu, terasa seperti nyata. Apa ya maksudnya?" tanya Haruto.

"Apa yang perlu dimaksudkan dari sebuah bunga tidur?" tanya balik Jeongwoo.

"Menyebalkan!" ucap Haruto.

Jeongwoo terkekeh.

"Mangata."

Haruto menoleh menatapnya.

"Mangata?" tanya Haruto.

"Bayangan bulan itu disebut mangata. Tampak seperti jalan, kan? Mungkin karena kamu terpesona oleh keindahannya, jadi kamu bermimpi tentang itu." jelas Jeongwoo.

"Ah iya, mungkin saja begitu.." gumam Haruto.

"Sudah sangat larut, Haruto. Lebih baik kamu pulang." ucap Jeongwoo.

Jeongwoo menatap dalam kedua bola mata cokelat milik Haruto yang sedang menatap cahaya bulan di langit, tampak sangat sendu dan tercipta gurat-gurat kelelahan dari kulit sepolos kapas putih tersebut.

"Kau baik-baik saja?" tanya Jeongwoo.

Haruto menggelengkan kepalanya, "Aku tidak tahu." jawab Haruto.

"Kau tidak baik-baik saja." keputusan final Jeongwoo.

"Apakah sangat terlihat jelas?" tanya Haruto.

Martabak ; Collection Uke HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang