✦✦✦
Basket
MashiHaru
YGENT, TREASURE✦✦✦
Biasanya setiap hari sekolah, Haruto selalu datang untuk melihat sekaligus menemani Mashiho yang sedang berlatih basket di lapangan outdoor sekolah mereka.
Terkecuali untuk hari ini, Haruto memutuskan untuk mulai mengurangi jadwalnya menemani Mashiho berlatih, karena ia sudah mempunyai pekerjaan sekarang, yairu bekerja sebagai pelayan di sebuah kafe.
Haruto juga mulai menyadari kalau Mashiho sepertinya terganggu dan bosan karena selalu ada Haruto yang datang untuk melihatnya berlatih. Haruto juga mulai keberatan dan tidak enak hati dengan banyaknya siswi perempuan yang datang untuk menonton Mashiho berlatih, jelas saja, Mashiho si pangeran sekolah, siapa yang tidak suka?
Maka dari itu, Haruto bertekad untuk tidak sampai setiap hari datang menonton Mashiho latihan basket.
✦✦✦
Sekarang Haruto diajak Asahi untuk pulang bersamanya, kebetulan Asahi dijemput oleh Sang Ayah yang biasanya sibuk itu.
Di lain tempat, di lapangan sekolah, terlihat Mashiho yang sedang kebingungan mencari seseorang yang tidak lain adalah Haruto. Matanya menunjukkan rasa kecewa, harapan akan kedatangan Haruto, dan juga... Marah, mungkin?
"Ada yang mengganggu pikiranmu, Mashi-Hyung?" tanya Jaehyuk.
"Apa kau melihat Haruto?" tanya balik Mashiho.
"Oh? Tadi tidak sengaja aku lihat dia dan Asahi masuk ke mobil Ayahnya Asahi, mungkin Haruto menebeng pulang." jawab Jaehyuk.
"Benarkah? Apa kau benar-benar melihat mereka pulang bersama tadi?" tanya Mashiho.
Jaehyuk mengangguk mantap.
"Memang kenapa sih, Hyung?" tanya Jaehyuk.
Mashiho menggelengkan kepalanya, "Tidak apa-apa, ayo mulai latihannya."
Mashiho memainkan bola basketnya dan berjalan ke tengah-tengah lapangan yang otomatis diikuti oleh anggota basket lainnya.
Jaehyuk mengangkat bahunya lalu turut berlari mendekati Mashiho.
✦✦✦
Di awal Haruto tidak menampakkan dirinya pada saat Mashiho latihan, memang Mashiho masih menduga-duga berbagai kemungkinan kecil kalau Haruto memang sedang berhalangan datang dan Mashiho masih bisa menerima itu.
Namun, sudah lima hari Haruto tidak datang juga, padahal terhitung sekitar seminggu lagi, Tim Mashiho akan ikut tanding basket tingkat kota.
Mashiho rasa ia sudah melakukan kesalahan atau memang Haruto yang sedang mencoba menyulut api perang di antara mereka. Maka dari itu, Mashiho merasa sangat kesal sekarang karena tidak bisa menemukan Haruto di manapun dia mencarinya, lalu Mashiho memilih untuk pergi ke belakang sekolah untuk menjernihkan kepalanya dengan merokok.
•••
"Kenapa seorang pecinta olahraga sepertimu masih saja merokok?"
Mashiho mengepulkan asap rokoknya.
"Kemana saja kau?" tanya Mashiho pada Haruto dengan kening yang mengerut.
Mashiho mematikan puntung rokoknya karena sungguh mengerti kalau Haruto sangat anti terhadap asap.
"Aku baru saja keluar dari Ruang Guru." jawab Haruto.
"Kenapa selama lima hari ini kau menghilang?" tanya Mashiho.
"Huuum.. Tidak. Seminggu ini aku tidak pernah absen kelas." sangkal Haruto.
"Kau tahu maksudku, Takata."
Glek.
Haruto meneguk ludahnya, gugup.
"Apa maksudmu aku paranormal?" tanya Haruto sambil berusaha menutupi kegugupannya.
"Kemana kau selama lima hari ini? Kenapa aku tidak pernah melihatmu lagi di setiap latihanku?" tanya Mashiho, menatap tajam Haruto.
"For your information, Mr,. Sekarang aku bekerja di kafe milik saudaranya temanku. Jadi, aku risak bisa lagi untuk sering-sering melihatmu berlatih." ucap Haruto.
Mashiho mendekati langkahnya pada Haruro sampai jarak di antara keduanya sangat dekat.
"Ya. Aku merindukanmu." ucap Mashiho.
Haruto meneguk ludahnya, menatap mata Mashiho yang sedang menatapnya juga dengan tajam.
"Siapa yang menyuruhmu kau bekerja, Nona Takata? Apa aku mengizinkanmu, heum?" tanya Mashiho, menempelkan pangkal hidung mereka berdua.
Glek.
"Kenapa tidak menjawab? Tidak bisa jawab, ya?" tanya Mashiho, menyeringai sebelum melanjutkan ucapannya,
"Kau berhenti dari pekerjaanmu, Takata Haruto. Kau akan selalu bersamaku, ingat itu, tunanganku yang cantik." ucap Mashiho.
Mashiho mengecup pangkal hidung Haruto lalu menarik tangan Haruto mengikuti langkahnya.
"Kita pulang, Sayang. Aku akan memberikanmu hukuman agar kau jera." ucap Mashiho dengan seringai yang terpampang apik di wajahnya.
Glek.
Untuk yang kesekian kalinya Haruto meneguk ludahnya, gugup.
"T-tapi Cio, masih ada kelasㅡ.."
"So, what? This school was mine."
"Mashi, bagaimana dengan latihannya?" sangkal Haruto, sekali lagi.
"Aku butuh istirahat, Sayang. Kau juga butuh istirahat, kan?"
Tamatlah sudah Haruto hari ini.
ㅡwritten by Haoozi.
A/N Btw ini oneshoot remake punyaku yang pairing aslinya JaeDo dengan berbagai revisi untuk versi MashiTo, udah lama banget di akun lamaku. Jadi, kalau nanti kalian nemu oneshoot yang mirip sama ini, itu berarti punyaku, bukan copas ya;).
Semoga suka!✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Oh iya muk nanya, what do you think about sad ending?
KAMU SEDANG MEMBACA
Martabak ; Collection Uke Haruto
FanfictionHaru gak jualan Martabak, tapi Haru spesial kayak Martabak.