Part 11

571 82 9
                                    

Semenjak kejadian dimana Rose mempersalahkan perilaku Jimin yang terbilang aneh, bagi Jimin sendiri. Sejak itu pula keduanya diterpa perasaan canggung satu sama lain.

"Jimin-ah kau ingin ikut ke Taman? Disini ada Taman yang indah, berminat?." Tanya Rose yang sekujur tubuhnya terasa panas dingin tak karuan. Suasanya sangat canggung, ia tak tahan.

"Ide yang buruk, tidak ada yang lain?." Jimin berusaha setenang mungkin, meski dirinya pun tidak merasa nyaman dengan suasanya ini.

"Mmh aku tidak punya recana lain. Kau bisa tinggal jika tidak mau." Rose hanya bisa menunduk, ia tahu Jimin akan menolak.

Ting Tong

Keduanya sama-sama melirik pintu Rumah Rose yang tertutup rapat. Rose lalu berjalan menuju pintu Rumahnya dan mendapati sahabat satu Fangirlingnya. Siapa lagi kalau bukan Lalisa manoban.

"Huuuaaa Rose-yaa aku sangat merindukanmu, apa kabar istri Jimin ini hmm?."

Berlebihan? Tentu tidak. Bukankah semua penggemar memang menganggap Idolnya sebagai Suami, atau Pacar, Oppa, lalu adik ataupun sanak saudara yang lain. Tapi suasananya benar-benar tidak mendukung. Apalagi Lisa tidak menyadari kehadiran Jimin disini. Ia terlalu sibuk bercengkrama dengan Rose.

"Hei jangan berbicara seperti itu." Ujar Rose, ia takut Jimin mendengarnya.

"Memangnya kenapa sih? Kau tidak suka lagi dengan Jimin?." Tanya Lisa curiga.

Rose menggeleng dengan mata membulat.

"Bukan begitu, tentu saja aku masih menyukainya. Tapi tolong jangan bahas itu dulu." Rose mencoba untuk mengalihkan perhatian Lisa, namun apa daya ia tak sehebat itu. Hingga Lisa semakin curiga.

"Kau aneh." Usai mengatai Rose, Lisa langsung menerobos masuk kedalam Rumah Rose.

"OMO!!!!!"

Rose memejamkan matanya sambil menghela nafas lelah, pasti Lisa sudah melihat keberadaan Jimin. Haah tamatlah sudah.

"Rose-ya kenapa kau tak bilang bahwa kau..."

Mata Rose semakin terpejam, ia belum siap dengan kalimat Lisa selanjutnya.

"Membeli Cokelat sebanyak ini!??"

Sontak Rose membuka matanya. Fyuuh ternyata bukan. Rose kira Lisa terkejut karena melihat Jimin. Namun ternyata si tukang makan itu terkejut karena melihat cokelat. Lalu dimana Jimin?

"Katakan siapa yang menghadiahkannya? Chanyeol? Atau Hoshi? Katakan?" Lisa terus menginterogasi Rose.

"Ish semuanya saja kau sebut! Kau ini bisa tidak bertanya dengan sopan. Jimin yang memberikannya." Jawabnya kelewat kesal hingga tak sadar dengan apa yang dia katakan.

"Mwo!??" Pekik Lisa lagi.

"Omo!" Rose merutuki kebodohan dirinya karena terlanjur berkata demikian.

"Kau serius?."

"Ya tentu saja, ini dari suamiku Jimin. Kenapa? Kau cemburu yaa?." Sukses, Rose sukses membuat seolah-olah ia hanya berbohong.

"Eeii delusimu terlalu berlebihan. Bahkan Jimin tidak pernah menginjakkan kakinya diteras Rumahmu." Ejek Lisa.

"Dia bahkan masuk kekamar ku, Lisa." Batin Rose.

"Ah sudahlah, aku kesini hanya untuk memberikanmu tiket untuk pergi keacara amal. Kau tahu tidak? Jimin akan menjadi bintang tamunya diacara itu."

Rose membulatkan matanya.

"Mwoya??." Tapi Jimin ada disini, Yonghoon? Dia tidak akan bisa diandalkan.

"Semangat sekali, sampai berteriak seperti itu. Ya sudahlah, aku pergi dulu. Ingat ya. Kau harus datang acaranya dimulai jam 9 malam di Gocheok Sky Dome. Arajii." Lisa pun berlalu meninggalkan Rose yang masih cengo.

MY FANS IS MY DESTINY || jirose [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang