Rose mengetuk-ngetuk layar ponselnya gelisah. Ia sudah menghubungi Jimin berniat untuk membujuk Jimin agar ia mau datang keacara ini dan menggantikan Yonghoon. Tapi sayangnya, satupun panggilan Rose tak ia jawab. Habislah sudah, perjalanan karier Jimin akan dipertaruhkan.
DUG
"Omo!" Rose terkejut saat dirasakan tubuhnya ditabrak dari belakang oleh seseorang.
Dibaliknya tubuhnya lalu menemukan presensi Yonghoon yang juga terkejut melihatnya.
"Yonghoon-ah!" Rose tahu dia Yonghoon, sangat terlihat dari gerak geriknya.
"Rose-ya? Kau disini? Ahh syukurlah. Bagaimana ini Rose-ya, aku tidak bisa naik kepanggung. Aku sudah putus asa. Eunwoo bilang, aku hanya perlu menari saja karena aku bisa melakukan lipsinc nanti saat dipanggung. Namun aku juga tidak bisa menari, aaa aku harus apa??" Ujarnya penuh keputus-asaan.
Sebenarnya ia tidak peduli, tapi bisa-bisa ia malu disana karena dianggap tidak profesional. Bahkan yang lebih parahnya lagi, ia ketahuan hanyalah imitasi dari Jimin.
"Aku juga tidak tahu Yong-ah. Aku sudah berusaha menghubungi Jimin, tapi dia tak mengangkatnya." Rose ikut-ikutan gelisah.
"Kumohon bantu aku Rose-ya, bantu ak-"
"Disini kau rupanya, ayolah penggemarmu sudah menunggu." Ujar salah satu staff yang langsung menarik Jimin ralat Yonghoon menuju stage utama.
Yonghoon hanya bisa memperlihatkan raut wajah memelasnya pada Rose. Namun Rose pun tidak bisa apa-apa.
SKIP
"Eunwoo-ssi!" Seru Rose saat melihat Eunwoo yang berjalan melewatinya. Merasa terpanggil, Eunwoo lantas menghentikan langkahnya.
"Oh kau gadis ceroboh itu bukan?." Tanyanya.
"Aah terserah apa maumu saja. Hei apa Jimin menghubungimu? Maksudku apa dia menyetujui untuk menghadiri acara ini?." Tanya Rose was-was.
"Itu juga yang sedang aku pikirkan. Jimin bahkan tidak membaca pesanku sama sekali, padahal aku sudah menghubunginya hampir seratus kali." Eunwoo jadi ikut-ikutan resah sekarang.
"Astaga, bagaimana ini?? Apa dia benar-benar akan membuat ARMY sedih?." Tatapan Rose kosong, gairah hidupnya lenyap untuk saat ini.
"Jimin itu memang orang yang nekat, tapi dia bukan orang yang bodoh. Untuk saat ini, kita hanya bisa berharap pada Yonghoon. Aku sudah mengubah demo musiknya, dia hanya harus lipsinc dan menari." Jawabnya.
"Heol, dia bahkan tidak bisa menggerakkan tangannya dengan benar. Kau tahu itu." Protes Rose.
"Lalu mau bagaimana lagi? Park Sajang yang menerima kontrak ini. Aku benar-benar tidak tahu apa-apa." Jawabnya gerah.
"Ternyata benar, mereka memang tamak." Batin Rose.
"Mari kita sambut Idol kita yang kita nantikan ini, berikan tepukan yang meriah untuk ... Jimin!!!!" Interuksi dari sang MC sukses membuat Eunwoo dan Rose gugup setengah mati.
Tanpa menunggu lagi, mereka langsung berlari. Rose yang berlari ke arah Tribun, sedangkan Eunwoo berlari ke Backstage. Keduanya sama-sama cemas, dan berharap Eunwoo bisa melakukannya dengan baik.
Alunan musik mulai terdengar, tak sedikit pula sorakan yang mulai riuh timpang tindih dengan dentuman musik dari pengeras suara. Perform sudah dimulai dengan menyalanya tanda ON AIR sejak beberapa menit yang lalu. Rose mulai gelisah, saat siluet Yonghoon mulai terlihat ditengah-tengah panggung.
neoui ttabunhan geu pyojeong jiruhan balkkeut
Please look at me now
haendeuponeun naeryeonwa gogae dollil saenggakdo ma
Let me know your type
nal golla sseumyeon dwae yeah
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FANS IS MY DESTINY || jirose [END]
Teen FictionKisah cinta Park Jimin yang berpropesi sebagai seorang Idol, dan bertemu dengan cinta sejatinya tanpa ia sadari. Jangan terkejut, sebab cinta sejatinya adalah penggemarnya sendiri. Roseanne Park namanya, gadis manis dengan pipi chubby, mata bulat, s...