Part 14

581 82 6
                                    

"Rose-ya bangun kita sudah sampai."

Rose mengerjap-kerjapkan matanya mencoba menyesuaikan silaunya cahaya matahari yang membias tepat pada wajahnya.

Hingga saat matanya terbuka sempurna.

DUG

"Awwh." Ringis Rose saat merasakan kepalanya terantuk jendela mobil.

Bagaimana tidak? Wajah Jimin begitu dekat dengan wajahnya saat mencoba untuk membangunkannya. Alhasil Rose yang terkejut langsung memundurkan kepalanya, tapi malah terantuk. Poor Rose's head.

"Hei kau tak apa?." Jimin reflek langsung mengelus kepala Rose pelan, tapi hal itu malah membuat Rose tambah gugup.

Masalahnya sekarang adalah kepalamu dibelai oleh idolamu dengan jarak kurang dari 10Cm. Lucky Rose.

"Sudah mendingan? Apa masih sakit? Maaf karena mengagetkanmu." Jimin kemudian memundurkan kembali tubuhnya.

"Kita sudah sampai di Rumahku, kau bisa turun sekarang." Ujarnya seperti biasa, dingin.

Astaga ... Baru saja Rose mendapatkan perhatian dari Jimin tapi dia malah kembali kesifat dinginnya. Apa Jimin ini Tsundere?

Tak menunggu lagi, Rose langsung turun dari mobil Jimin setelah melepaskan sabuk pengamannya.

Rose pun berjalan menuju Rumah Jimin dan meninggalkan Jimin yang mulai mengangkati koper-koper milik Rose.

Ting Tong

Rose menekan bel Rumah Jimin dengan tergesa ia tak sabar untuk melihat Rumah idolanya.

CEKLEK

Namun seketika matanya membulat saat melihat siapa yang membukakan pintunya.

"Omo! Yonghoon-ah!! Yak!! Mwoya!!" Teriak Rose keras.

Bagaimana tidak, seorang Yonghoon yang telah membukakan pintu untuknya, dan lagi Yonghoon tengah Shirtless. Mungkin suatu kejutan bagi Rose karena ternyata Yonghoon memiliki ABS.

"Wooah Rose-ya!! Bogosipeo!!" Tanpa berpikir lagi, Yonghoon langsung memeluk Rose dengan tubuh bagian atasnya yang terekspos begitu saja.

Rose mematung ditempat, meskipun ia memang sering berpelukan dengan Yonghoon. Tapi ia tak pernah dipeluk dengan kondisi Yonghoon yang hanya memakai Jeans saja. Sialan, wajah Rose jadi memerah dan ia seperti berubah menjadi batu.

"Akhirnya aku bertemu denganmu lagi, aaah aku sangat merindukanmu asal kau tahu." Ujar Yonghoon antusias.

"Sedang apa?." Suara dingin itu membuat kesadaran Rose sukses menerpanya. Ia lalu melerai pelukan rindu dari Yonghoon tadi.

"Oh J-Jimin-ah, k-kami hanya-"

"Aku tak perlu jawabanmu, kalian hanya menghalangi jalanku." Lalu setelahnya Jimin hanya melenggang melewati Rose dan Yonghoon yang tercengang melihat betapa dinginnya sikap Jimin.

"Hei bagaimana? Tubuhku bagus bukan? Semenjak aku menggantikan posisi Jimin, aku jadi bisa menghabiskan waktuku di GYM dan membuat roti sobek ini. Bagaimana? Aku semakin seksi bukan?." Yonghoon menaik turunkan alisnya, bermaksud menggoda Rose.

"Kau mau jawaban yang jujur atau bohong?." Tanya Rose.

"Tentu saja yang jujur, ayolah katakan bahwa aku semakin seksi."

"Seksi apanya, badak bercula mana pernah seksi." Rose pun beranjak meninggalkan Yonghoon yang ternganga mendengar ejekan Rose.

Rose berjalan sambil memuji tiap detail Rumah Jimin yang terlihat mewah. Ia pun semakin masuk kedalam dan menemukan sebuah lukisan besar yang ia yakini adalah lukisan Jimin. Benar-benar mempesona, padahal hanya lukisan tapi auranya benar-benar bersinar.

MY FANS IS MY DESTINY || jirose [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang