Dua belas

45 4 2
                                    


          Hidup memang diselingi cobaan. Walau cobaan itu datang bertubi-tubi,mulai dari percintaan,sahabat,sampai keluarga juga ada cobaannya.
Yah,disini lah gadis cantik yang sedang menangis tersedu-sedu. Ia tetap kuat walau berkali-kali dihempas oleh sang pujaaan hati,namun ditinggalkan oleh sahabat karena kesalah pahaman adalah sesuatu yang sangat berat,dan lagi ia disuguhkan dengan pertengakaran orang tuanya. Semua itu terjadi disaat  dia sangat rapuh.

     Bisakah dia menghilang saja untuk saat ini ????
Ia putus asa.
Ia lelah.
Bisakah ia menghilang sekali saja???

Raya mengusap kasar air matanya yang terus memaksa keluar,kemudian beranjak menuju kamar mandi. Tak ada tempat kembali dan berkeluh kesah selain Allah. Ia memutuskan untuk sholat agar suasana hatinya lebih tenang.

Selesai berwudhu ia sholat dua rokaat. Ia memperpanjang sujudnya. Karena ia tau,posisi sujud adalah posisi dimana hambanya lebih dekat dengan Sang Maha Pencipta. Dalam sujudnya ia tak mampu membendung air matanya. Dan mengakhirinya dengan salam.

"Ya Allah, Engkau Maha Mendengar. Engkau Maha Megetahui apa yang di lakukan hamba-Mu. Ampunilah dosa hamba-Mu ini Ya Allah. Aku berserah diri padamu Ya Allah. Aku tau,cobaan yang Engkau berikan kepada seorang hamba sesuai dengan kemampuannya.
Ya Allah teguhkan lah hati hamba-Mu ini. "

Raya bangkit dari posisinya,tanpa membuka mukenah yang ia kenakan. Ia membaringkan badannya miring. Air mata masih setia meluncur di pipi nya.

Suara ketukan pintu mengalihkan pikirannya. Ia memandang pintu yang terus diketuk itu tanpa ada niatan untuk membukanya. Ia tak punya tenaga untuk sekedar membuka pintu. Ia sangat lelah. Lagipula ia tak ingin ada yang mengganggunya untuk saat ini. Ia biar kan pintu itu terus di ketuk tanpa suara sedikitpun.

"Ra, buka pintunya. Kakak mau ngomong sama kamu" Fani terus mengetuk pintu kamar Raya. Ia tak tau apa yang sebenarnya terjadi. Tadi, saat baru saja pulang sekolah, ia melihat rumah dalam keadaan sepi. Tak seperti biasanya.

Biasanya ia akan melihat adiknya sedang duduk seraya menonton televisi di ruang keluarga kadang di temani orang tuanya.

Ia mengernyitkan dahinya sambil berjalan ke arah kamar orang tuanya. Karena percuma ia mengetuk pintu kamar Raya, sementara sang empu tak ingin membukakannya pintu.

Ia mengetuk pintu kamar orang tuanya seperti yang di lakukannnya tadi. Lagi-lagi tak ada yang menyahutinya.

"Mereka pergi kali ya ?"

"Tapi koq, mobil Papa ada di depen"

Ketukan entah keberapakali pada pintu kamar orang tuanya. Nihil. Tak ada suara.
Kemana mereka ?
Ia sangat bingung. Apa yang terjadi sebenarnya?

Fika mengeluarkan handphonenya, kemudian mencari nama seseorang yang akan ia hubungi.
Ia menekan kontak adik lacknat .

Sementara itu, gadis yang tengah di hubungi itu hanya menatap handphonenya malas. Raya tau siapa yang menghubunginya. Ya, Fika Ardifa.

Raya menghela nafas panjang. Suara ringtone handphone nya membuat kepalanya agak pening. Namun tangannya seperti jelly, tak bertenaga hanya untuk mematikan handphonenya.

Raya memejamkan matanya. Ia lelah.

💦💫💦

Fika mendengar ringtone milik Raya, ia bergegas menuju kamar Raya. Seperti dugaannya, Raya ada di kamarnya. Apa adiknya itu sedang tidur, sampai-sampai ia tak mendengar ketukan mautnya tadi ?

"Raya, bukain kakak pintu" Fani sedikit berteriak agar sang empu bisa mendengarnya.

"RAYAAAAAA"

"RAYAAAAAAAAA"

Tak ada sahutan dari dalam kamar. Ia hanya mendengar handphone Raya yang berbunyi.
Seketika ia dilanda khawatir.

Brukkk.

Fika berusaha mendobrak pintu milik Raya, lengannya agak sedikit sakit. Tapi, ia terus berusaha. Ia takut terjadi sesuatu pada Raya.

Fika menarik nafas, mengumpulkan tenaganya yang tersisa. Ia akan mencoba sekali lagi.

Saat badannya sudah hampir menyentuh pintu, tiba-tiba saja pintu itu terbuka, dan...

"Awwwwwsss....badan bohay gue".





















Tbc.

Aduhhhh maap ya gaes, aku gg pernah up. Sibukk bngt akhir2 ini.

Kepala q jga mulai blonk.

Happy reading.

Kecup2 jauh
Alityafredella

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Raya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang