Lima

89 9 3
                                    


Jangan lupa vote sob.

Kecup-kecup di udara

Alityafredella.

####

    Raya melangkahkan kakinya memasuki kelas yang tak kalah ramai dari pasar senin. Dan matanya sempat bertubrukan dengan gadis iblis yang tersenyum sinis ke arahnya.

"Lo abis dari mana sih, Ra ?"


"kok mata lo sembab gitu? Lo abis nangis ?"

Raya bungkam, ia tak ingin menjawab pertanyaan yang dilontarkan sahabatnya itu.

Fani memperhatikan Raya dari atas kebawah, ada yang berbeda dari penampilannya, juga aroma parfumnya. Seragam yang kebesaran di tubuh mungilnya, parfum yang aneh. Sepertinya ia pernah mencium aroma parfum yang menenangkan ini.
Yang jelas bukan dari Raya.

" Baju lo kok beda sih, Ra ??"

Raya menghela nafas." Lo percaya gak klok ada yang bully gue ?"

Fani mengernyitkan dahinya, tak paham maksd dari ucapan Raya. Bagaimana mungkin Raya Ardina di bully, ia tak pernah sekalipun mencari masalah dengan siapaun kecuali Arya. Gadis di depannya itu terlihat akur dengan semua orang, jadi siapa yang bisa membully gadis ramah.

Itu tak sungguhan bukan ? Jika Raya di bully, mengapa ia tak tau mengenai hal itu ??.

Ya, walau ia tadi sempat meninggalkan Raya, karena ingin melihat cogan.

"Lo gg boongkan ? Seorang Raya di bully ? Setau gue lo tu kagak punya musuh deh disekolah ini "

Sekeras apapun seseorang bersikap baik, ada saja beberapa orang itu tak menyukainya.

"Lo mau tau ini seragam siapa ? Tapi lo jangn teriak ya ?"

Fani menggangguk " Seragam si anak ba__"

" WHAT THE FUCK !! CIYUS MI APA ?"

Teriakan Fani membuat beberapa orang berdecak sebal, dan The evil sepertinya melihat ke arah mereka. Ia berusaha untuk tak membenci gadis iblis berbulu kambing itu.
Tapi hati nya menolak. Dan ia saat ini, ingin sekali memotong, mencincang,dan mencabik mereka.

'Tapi sayang, gue bukan psyco.
Jadi gue gg bakal ngelakuin itu.'

"Lo kenal sama kk Raka ? Kenal dimana ? "

Dan Fani akan memulai pekerjaan sampingannya. Menjadi reporter gadungan.

"Berisik lo. Gue pen tidur" ujar Raya seraya tidur di atas lipatan tangannya.

" Lahh, cerita dong gimana detailnya, Ra" Fani terus mencoba membuat Raya membuka matanya.
Ia ingin sekali tau, bagaimana kejadian Raya bisa memakai baju cogan, secara Raya itu hanya fokus pada Arya.

"Ra, cerita !!"

Lagi-lagi Raya tak mengindahkan ucapannya, Raya masih dalam posisi tidur diatas lipatan tangannya.

"ayo donk Ra !!" Fani tak tinggal diam, ia menggerak-gerakkan badan Raya, yang hanya direspon deheman.

"Ra, lo ngutang sama gue ! Utang cerita "

Raya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang