Tiga

110 13 1
                                    


Inget buat vote + coment ya !

Gg susah koq, cma teken bintang gaesss.
Kecup-kecup jauh :*
###

Hari ini, seperti hari-hari biasanya.
Dimana kantin selalu di penuhi oleh para siswa Armada, yang ingin menenangkan cacing di perut mereka yang sedaritadi memberontak.

Disinilah seorang gadis cantik namun lebih terkesan imut itu, tengah duduk bersama seorang sahabatnya sambil menikmati mie ayam kesukaannya.

Sesekali ia mengedarkan pandangannya,mencari sosok yang belakangan ini seringkali  mengitari pikirannya.

Yang tak lain ialah Arya,tepatnya Ryan Aryandi, salah satu most wanted di Armada.Tak heran jika banyak dari kaum hawa yang begitu mengaguminya,walau pun ia cukup dingin dan acuh dengan kehadiran para gadis yang terpukau oleh paras tampannya. Berkali-kali.

   " Ya ampunnn,,,kak Arya cakep banget"

"Suami masa depan "

  "Nambah cakep pakek style rambut kek gtu "

Kira-kira seperti itulah komentar para kaum hawa,bahkan Raya sudah berdiri dari duduknya melihat style rambut Arya,berantakan.
Namun sangat tampan.

Tanpa sadar,Raya melangkahkan kakinya menuju arah Arya ,sempat ia di cegat oleh Fani,ia hiraukan.
Langkahnya semakin dekat dengan Arya.
Senyumnya seketika itu merekah melihat Arya dengan wajah dinginnya. Tetap saja laki-laki itu sangat mempesona di matanya.

Deg.

Sepertinya jantungnya akan berhenti berdetak, bagaimana tidak ?
Tiba-tiba saja seorang gadis cantik dengan rambut di kuncir satu dengan poni yang menutupi kening putihnya itu bergelanyut manja di lengan kokoh lelaki yang diamatinya sejak tadi.

Cantik.

Gadis itu tersenyum manis.
Arya malah terlihat tak keberatan dengan apa yang dilakukan gadis itu dilengannya.

Siapa gadis itu ?

Ia tak pernah melihat gadis itu sebelumnya. Ia juga tak memakai seragam Armada. gadis itu memakai baju kaus putih polos dengan ransel di punggungnya. Gadis itu sepertinya lbih muda darinya .

Dan sekarang Arya tersenyum pada gadis yang masih bergelanyut manja itu ?

Apa ia tak salah lihat ??.

Bagaimana bisa Arya tak keberatan dan malah tersenyum pada gadis asing itu ?? Kakinya seperti terpaku di tempatnya. Tak dapat bergerak.

Sesak.

Itulah yang pertama kali ia rasakan. Dadanya sesak,melihat pemandangan yang tak pernah ia harapkan untuk dilihat.

Senyum itu.

Ada rasa iri menelusup masuk ke relung hatinya. Meremasnya kuat.

Tak pernah sedikitpun Arya meliriknya apalagi membiarkannya menyentuh lengan kokohnya dan tersenyum padanya,seperti yang di lakukan sekarang.
Senyum yang menawan. Namun sanyum itu bukan untuknya tapi, Untuk gadis yang sekarang ini masih setia pada lengan kokohnya.

Ingin sekali ia pergi jauh sejauh-jauhnya,agar tak melihat pemandangan yang mengiris hatinya.

Sayang sekali,
kakinya seperti agar-agar,tak mampu menopang berat badannya, hampir saja ia jatuh jika Fani tak membantunya.
Matanya mulai memanas,nafasnya sesak.

Raya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang