O9

3.3K 417 129
                                    

dorr!

"Selamat datang di keluarga kami, Watanabe Junkyu"

Jeongwoo tak berhenti menggurat senyumnya, ia terlalu senang dengan pernikahan putranya dan juga pemuda manis ini. Jadi setelah Junghwan dan Junkyu melaksanakan pemberkatan dan resepsi di Jeju selama 3 hari 3 malam mereka memutuskan untuk segera memboyong pengantin baru itu ke rumah besar.

Tapi lain halnya dengan Haruto, setelah pemberkatan pernikahan Junkyu dan juga Junghwan tiba-tiba saja ia berpamitan. Pria itu beralasan memiliki proyek baru di Jepang dengan Klien pentingnya, dan itu sangat mendadak.

"Haru, apa tidak bisa ditunda dulu?"

"Ini proyek besar woo, kalau aku tunda bisa-bisa kita rugi untuk 5 tahun kedepan"

"tapi, haru ini adalah pernikahan putra kita. Tidak bisakah kau menundanya?setidaknya buatlah Junghwan bahagia karena kehadiran kedua orangtuanya yang lengkap"

"aku yakin Junghwan paham dengan keadaan papa nya, lagipula hanya 3 hari aku pergi ke Jepang. aku pasti sudah kembali ke Seoul saat menantu kita sudah tinggal dirumah besar"

Kira-kira seperti itu cara Haruto berbohong kepada istrinya, berkedok proyek besar di Jepang adalah cara terbaik untuk dia menenangkan dirinya sementara.

Ia hanya perlu waktu untuk menerima semuanya.

"mama, eum d-dimana papa?" Celetuk Junkyu, pemuda manis itu tampak menolehkan kepalanya kesembarang arah, ia mencari sosok tinggi yang sudah 4 hari ini tidak dilihatnya. Tidak sebelum ia memasuki altar dan resmi menikah dengan putranya

"ah benar, papa akan kembali dari Jepang nanti malam. Maaf mama lupa mengatakan kepada kalian, dia pergi setelah upacara pemberkatan karena urusan bisnis mendadak" jelas Jeongwoo panjang

Junghwan mengernyitkan keningnya "bisnis apa?"

Jeongwoo menggurat senyumnya pelan, satu tangannya menepuk bahu kokoh Junghwan agar tak terlalu terbawa amarah

"Papa sedang mengurus proyek besar bersama klien pentingnya, sayang. Hanya itu"

Junghwan mengangguk mengiyakan, dilihat dari raut wajah ibunya yang tampak sangat tenang sepertinya itu memang urusan bisnis

"oh, baiklah terserah mama saja"

Sedangkan Junkyu, tanpa ia sadari setelah sang mertua memberi penjelasan tentang dimana ayah mertuanya sekarang mendadak batinnya jadi kecewa.

Pantas saja ia tidak melihat Haruto dimalam resepsinya, ternyata oh ternyata. Jeongwoo menepuk bahu Junkyu pelan, membuyarkan semua lamunan yang membuat Junkyu secepat kilat memasang senyum ala kadarnya

"Junkyu kau baik-baik saja nak?"

"eh eum itu ma k-kepala kyu pusing, sepertinya kyu butuh istirahat" sahut Junkyu seraya memegangi pelipisnya meyakinkan

Junghwan spontan memegangi pundak pemuda manis itu, mencegahnya jatuh karena hampir saja Junkyu terhuyung "kau tidak apa-apa, sayang?"

Junkyu mengangguk lemah. Jeongwoo menghela nafasnya pelan, satu tangannya terulur untuk mengusap satu pipi gembil menantunya

"lebih baik kalian istirahat dulu ya. Mama akan pesankan makanan untuk kalian nanti, mama juga lelah"

"baik ma"

______________________

Incheon Airport, Seoul

09.10 PM

Drrrtt ... Drrrttt

Haruto reflek menghentikkan langkah kakinya, satu tangannya bergerak merogoh saku celananya untuk mengambil ponselnya yang bergetar singkat beberapa saat lalu

Family Taboo | Harukyu |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang