24

2K 286 40
                                    

"kau itu hanya jadi bahan taruhannya, Kyu" bisik Yoonbin dengan senyum remehnya.

Sementara Junkyu yang merasa begitu terkejut saat mendengar fakta besar yang diucapkan sahabatnya pun mematung hingga tiba-tiba saja dadanya terasa begitu sesak dan kepalanya yang begitu berdenyut.


Bruk!


Dan Ia tidak sadarkan diri.

"Junkyu!!!!" Hanya suara samar Haruto yang Junkyu dengar dari kejauhan, sebelum kelopak matanya terpejam erat saat pria tinggi itu datang dan membopong tubuhnya dengan cekatan.

"Tuan Watanabe!! Anda tidak bisa meninggalkan Sidang putusan ini begitu saja!!" Teriak ketua hakim saat melihat Haruto bergegas meninggalkan ruangan itu saat lelaki bersurai coklat tadi kehilangan kesadarannya.

"Tuan Watanabe!!"

Tapi Haruto tak memperdulikannya, pria itu terlalu panik soal Junkyu nya dan sekarang peduli setan apa yang akan jadi keputusan dari hakim itu nantinya Haruto tetap akan menganggap bahwa dirinya dan juga Jeongwoo sudah tak punya hubungan apa-apa.

"Sayang, Kyu sayang bangun" Haruto menggendong tubuh pucat Junkyu, sesekali ia mengecupi kelopak mata Junkyu yang terasa sangat panas karena sesuatu yang sedang dirasakan oleh pemuda cantik itu.

Tidak, Junkyu pasti baik-baik saja kan?

"Maaf ... Seharusnya aku tidak mengajakmu kesini" gumam Haruto pelan, ia tidak mengerti apa yang telah Yoonbin bisikkan kepada Junkyu nya. Tapi yang pasti baik Yoonbin maupun Jeongwoo, mereka berdua sama-sama jahat.

Pip Pip!



"Kita akan kerumah sakit sekarang hm? Kau akan baik-baik saja sayang" Haruto membuka pintu mobilnya dan dengan hati-hati menaruh tubuh Junkyu diseat penumpang. Menyandarkan kepala pemuda manis itu dikursi mobil dan tak lupa memberinya bantal, ya bantal koala kesukaan Junkyu.

Selesai dengan Junkyu, haruto pun segera pergi ke kursi kemudi. Menyalakan mesin mobilnya dengan perasaan yang campur aduk dan juga air matanya yang tak berhenti mengalir.

"Ha Yoonbin, akan ku pastikan kau membayar semuanya"

.....



Seoul City Hospital

.

.

.

Pemuda dengan setelan jas itu berulang kali berjalan kesana kemari, sudah 3 jam orang yang dicintainya berada didalam ruang IGD semenjak kejadian tadi.

Haruto benar-benar panik, keringat dingin terus menerus mengucur deras dari pelipisnya, memberi gestur ketakutan yang amat sangat jelas tanpa harus ia jelaskan.

"Junkyu kau pasti baik-baik saja .... Kau dan anak kita pasti baik-baik saja" Hanya itu yang selalu Haruto ucap sepanjang diamnya.

Berharap bahwa Junkyu dan calon anaknya dalam keadaan baik-baik saja.


Cklek ....

"Wali Watanabe Junkyu?"

Seorang pria tinggi dengan jas putih khas keluar dari ruangan tempat Junkyu dirawat, seorang pria yang tampaknya masih sangat muda untuk seumuran dokter biasanya.

Haruto yang mendengarnya segera bergegas menghapus jejak air matanya, dan dengan cepat menghadap sang pemuda dengan jas putih yang tengah berdiri menatapnya.

"Oh ... Haruto-kun?" pekik sang pemuda itu dengan wajah terkejutnya. Sementara Haruto pun sama, sama-sama terkejutnya saat dirinya berhadapan kembali dengan sahabatnya dimasa sekolah dasar.

Family Taboo | Harukyu |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang