𝟷𝟷

4.4K 411 112
                                    

"w-wah, kau benar-benar hebat k-kyu"

Haruto dibuat tercengang dengan pemandangan yang tersaji didepannya. Matanya melotot saat mendapati begitu banyak tanda merah diseluruh permukaan kulit pucat si pemuda manis.

Begitu banyak, hingga beberapa dari mereka mulai berubah sedikit membiru. Dan satu hal lagi yang baru Haruto tau, sprei putih itu juga menjadi sangat basah dengan aroma khas yang menguar ke udara.

"eungh ssshhh haru ..."

Junkyu menggeliat tidak nyaman, badannya terasa menggigil parah karena Haruto mengambil selimut yang menutupinya.

"H-haru dingin, kembalikan" lirihnya

"hah a-apa yang harus aku kembalikan?" tanya Haruto terbata. Sungguh dirinya dibuat tercengang dengan pemandangan yang ada didepan matanya.

"apa itu sakit hm?" Haruto lantas mendudukkan dirinya di samping ranjang, tangannya bergerak mengusap tanda kemerahan yang memenuhi tubuh Junkyu

"ssshh aw ... hentikan"

"Sayang apa kau tau? Ini namanya memar"

Haruto menyentuh salah satu jejak kemerahan yang berubah menjadi biru di tulang selangka pemuda manis itu

Pria itu menggeleng heran apa iya mereka senang melakukannya dengan kekerasan?

'Apa yang kalian lakukan sampai tubuhmu menjadi seperti ini? Apa putraku terlalu keras melakukannya? Kenapa kau diam saja Kyu? Apa kau juga menikmatinya?'

cup

Haruto mengecup kening Junkyu sekilas, sedih sekali melihat Pemuda cantik itu tampak lemah diatas ranjang.

"Kalau memang terasa sakit sekali, hubungi saja aku hm? Aku pergi ke kantor sebentar, setelah itu aku akan membawamu ke dokter nanti."

"Haru"

"Ada apa sayang?"

"Kyu?"

Junkyu spontan membalikkan badannya, matanya terlihat sayu dan sedikit merah. Pemuda itu hanya bisa menatap Haruto, tak berniat untuk menjawab.

"Ada apa? Kau membutuhkan sesuatu? Kau tampak sangat berantakan Kyu" ujar Haruto, lama sekali dirinya dan Junkyu saling beradu tatap hingga akhirnya dirinya pun bergerak menundukkan kepalanya

chu~

"aku mencintaimu, Watanabe Junkyu" bisik Haruto

Pria itu kembali meraup bibir Junkyu lembut, mencium dengan gerakan halus, tangannya bergerak mengelus Surai madu Junkyu seraya menaikkan selimut yang ia tarik beberapa saat yang lalu.

Suara berkecipak terdengar samar di heningnya kamar sang menantu, hingga akhirnya Haruto memilih melepaskan tautan bibir mereka karena tak mau semakin menyiksa Junkyu.

ckmph

"Telpon aku kalau kau membutuhka- mmmphh

Junkyu kembali membungkam perkataan Haruto, tangan pucatnya bergerak menarik tengkuk Haruto kasar menyatukan kedua belah bibir mereka dengan rakusnya.

ckmph

"Sayang kenapa kau sepㅡ

"Hah ... Hah .... Seharusnya kau yang melakukan ini padaku! Kau tahu kenapa aku menolak melakukan hubungan badan dengan Junghwan setelah waktu yang kau berikan selama itu?" Omel Junkyu, tangannya masih mengalung indah dileher Haruto. Tapi matanya senantiasa menatap si pria itu dengan tatapan membunuh.

Haruto diam, ia benar-benar tidak bisa berkata apapun sekarang. Terlalu terpaku dengan tubuh indah Junkyu yang terekspos tak terhalang apapun.

"Aku menunggumu Haru, aku menunggumu! Kau itu bodoh atau memang kau berpura-pura tidak tahu huh?!" Sentak Junkyu, dadanya naik turun. Wajahnya tampak begitu merah, ya ia sangat marah. Kenapa Haruto dengan mudahnya memberikan tubuhnya kepada orang lain begitu saja?

Family Taboo | Harukyu |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang