"J-junghwan?"
Junkyu terbata saat mengetahui suara yang menginterupsi pertengkarannya dengan Haruto adalah Junghwan, padahal sebelumnya ia sama sekali tidak mendengar suara pintu terbuka tapi tiba-tiba saja Junghwan berada disana
Apa iya Junghwan sudah mendengar semuanya?
"siapa yang melarikan diri darimu sayang?" tanyanya ulang
"eh e-eum tidak ada" sahut Junkyu dengan tangan yang gemetar hebat
Junghwan tersenyum pelan, berjalan santai kearah Junkyu seraya meraih jemari si pemuda manis erat
"kau ini ada-ada saja, lagipula kau yang melarikan diri dariku kemarin malam" Junghwan lantas melirik sang ayah sekilas
"papa, menantumu ini sangat tidak bertanggung jawab" keluhnya
Haruto hanya mengangguk kaku, menggaruk tengkuknya yang tidak gatal seraya tertawa canggung. Hufh, untung saja Junghwan tidak mendengar semuanya.
"b-benar, hahaha kau benar nak"
Kriett
"sayang?"
Haruto yang semula merasa sangat kikuk karena berada diantara pembicaraan anak dan juga menantunya, kini tersenyum lega kala manik matanya menangkap kehadiran sang istri diantara pintu rumah yang terbuka
Disana, Jeongwoo berdiri sembari menatapnya tajam
"Haru, kenapa kau tidak memberi tau ku kalau kau pulang sendiri hum?aku marah padamu ya" ujar Jeongwoo dengan kedua tangannya yang ia lipat didepan dada
Haruto terkekeh, pria itu malah membuka lebar-lebar kedua tangannya. Mempersilahkan Jeongwoo masuk kedalam pelukannya
"Haru kau iniㅡ
grep
Haruto tersenyum senang, dia tau benar jika Jeongwoo tidak bisa marah lama-lama kepadanya. Terbukti dengan pelukan erat yang Jeongwoo berikan sekarang
cup
cup
cup
chu~
Haruto menghujani Jeongwoo dengan kecupan singkat dari pucuk kepala dan berakhir di bibir sang istri sedikit lebih lama.
"Aku merindukanmu, istriku." bisik Haruto
"Haru!"
Jeongwoo menyembunyikan wajahnya, terlalu malu jika harus berhadapan dengan Haruto sementara wajahnya memerah padam
"haru, cukup. Hentikan ada anak-anak disana" rengek Jeongwoo, tapi Haruto seolah tuli dan malah mempererat pelukannya membuat tubuh mereka berdua benar-benar menempel layaknya perangko dan juga surat
Lagipula ia bisa menggunakan momen ini untuk membuat Junkyu cemburu bukan?
"biarkan saja mereka melihat kita, lagipula aku rindu sekali menghabiskan waktu dengㅡ
Jeongwoo mengangkat satu tangannya, memblokir pembicaraan Haruto dengan jari telunjuknya yang ia taruh didepan bibir suaminya
"sssttt haru, sudah cukup aku malu" lirihnya
"sayang, kau menggemaskan sekali padahal aku sudah menikahimu selama 15 tahun tapi kau tetap malu saat aku merayumu seperti ini?"
Junkyu masih berdiri diam, ia dengan jelas melihat adegan romansa yang benar-benar memuakkan.
Sungguh, ia berani bersumpah kalau Haruto hanya ingin membuatnya cemburu dengan bermesra-mesraan didepannya seperti itu
Tapi, lain halnya dengan Junghwan. Pemuda itu malah terkikik gemas melihat tingkah papa dan juga mama nya, mereka berdua terlihat sangat manis meskipun usia mereka terbilang sudah tidak lagi muda
KAMU SEDANG MEMBACA
Family Taboo | Harukyu |
FanfictionApa yang terjadi saat seorang menantu mencintai Ayah mertua nya sendiri? Entahlah hanya pemuda manis bernama Kim Junkyu yang tahu. Warning : Dilarang salah lapak karena book ini adalah ff bxb jadi kalian yg homophobic, silahkan angkat kaki!