27

2.2K 268 38
                                    

Note : Ini masih flashback ya

____________________

"Kau akan tau saat sidang perceraian mama dan papa nanti ..."

Hanya itu yang terus terngiang di kepala Junkyu sepanjang ia dan Haruto berada di perjalanan ke Pengadilan nanti.

Bahkan tanpa Junkyu sadari ia seringkali tenggelam dalam pikirannya sendiri, mengabaikan puluhan topik yang Haruto bicarakan untuk sekedar membuat atensi Junkyu berpaling.

"Sayang, ada apa hm? Apa kau sedang tidak enak badan?"

"Aku baik haru" lirih Junkyu seraya menundukkan kepalanya dengan bibir yang terpaut lucu.

Haruto terkekeh saat manik tajamnya menangkap pemandangan menggemaskan itu, sudah lama ia tidak melihat Junkyu nya bertingkah seperti itu. Setidaknya sebelum pengakuan cintanya kepada Junghwan sebulan yang lalu.

"Kau ini kenapa bisa sangat cantik, apa kau benar-benar manusia?" Gumam Haruto, bahkan tangannya pun tak tinggal diam mengusapi pipi Junkyu meskipun ia sedang sibuk menyetir.

"H-hah?"

Junkyu spontan menolehkan kepalanya,  mengalihkan atensi sepenuhnya kepada Haruto yang juga tengah menatapnya.

"Kau cantik Watanabe Junkyu, sepertinya kau semakin cantik karena sedang mengandung anakku" jelasnya lagi.

"T-tidak .... " Elaknya malu.

Kalau boleh jujur sebenarnya Junkyu ingin sekali menciumi Haruto saat itu juga. Mengatakan kepada pria jangkung itu untuk kesekian kalinya kalau ia sangat-sangat mencintainya.

Tapi alih-alih mengatakannya, ia malah ribut dengan perjanjian gilanya dengan Junghwan seperti ini.

'pokoknya setelah rencananya berhasil, kau akan sepenuhnya jadi milikku haru! Hanya milikku!'

"Eum, nanti kalau kita sudah sampai. Tolong jangan duduk terlalu jauh dariku ya?"

Alis Junkyu mengerut, sebenarnya ia penasaran kenapa Haruto menyuruhnya seperti itu. Tapi lagi-lagi karena ia sedang dalam mode bersandiwara jadi ia tidak akan bertanya kepada Haruto meskipun ia ingin.

"Baiklah"

.

.

.

Pengadilan Tinggi Seoul



Baru saja mereka memasuki ruangan kaku itu berdua, keduanya bahkan sudah disambut dengan tatapan sinis Jeongwoo apalagi dengan basa-basinya kepada Haruto yang jujur saja membuat Junkyu ingin muntah.

Siapa yang akan datang ke Pengadilan dengan setelan yang wah seperti yang sedang Jeongwoo kenakan kalau bukan karena orang itu adalah orang yang tidak waras.

"Kau tunggu disitu, nanti kalau kau bosan kau bisa pergi dan menungguku di mobil saja. Mengerti?"

Junkyu menganggukkan kepalanya, menuruti apa kata Haruto seraya melihat-lihat sekitar untuk mencari tempat duduk yang pas.

"Sepertinya disini tidak jauh" gumamnya saat menemukan bangku panjang yang kosong tepat dibelakang Haruto duduk.

Junkyu mendudukkan dirinya disana, memandangi postur tampan Haruto nya dari sisi belakang. Mengagumi ciptaan paling indah dari Tuhan tepat dihadapannya.

Sesekali pemuda cantik itu mengusapi perut buncitnya, entah kenapa semenjak dirinya mengandung ia merasa semakin jatuh cinta kepada sosok Haruto.

Bahkan demi rencananya dan Junghwan berjalan lancar, Junkyu harus rela mencuri-curi waktu untuk sekedar memandangi wajah Haruto hanya saat pria jangkung itu tertidur.

Family Taboo | Harukyu |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang