bonchap : dunia baru eunbi

538 100 31
                                    

[marriage life]


eunbi memotong kentang yang baru saja ia ambil dari kulkas. jam menunjukkan angka pukul enam pagi, hari ini hari minggu, dia bangun agak siang karena libur. selain itu, ada dua manusia yang harus ia beri makan.

setelah memasak sayur dan juga kentang goreng, eunbi membereskan ruang tamu yang sedikit berantakan karena semalam mereka ramai menonton film bersama - sama. lirikan matanya terhenti saat menatap figura yang tergantung di dinding, foto mereka bertiga yang diambil dua bulan lalu.

“pagi mama,”

eunbi lantas menoleh, mendapati anak kecil berumur lima tahun yang kini mengucek matanya, tipikal anak baru bangun.

“pagi sayang, kok bangun pagi? hari ini kan libur,” balas eunbi membawa anak itu ke gendongannya.

“aku mau nonton kaltun mama,” balasnya membuat eunbi gemas.

“papa kamu belum bangun ya?” tanya eunbi mendudukkan anaknya di kursi meja makan dan mengambilkan kentang goreng.

“udah nih,” sahut suara asing yang menyapa indra pendengaran eunbi.

“pagi papa!” teriak si kecil langsung saja diserang kecupan manis oleh laki - laki yang baru bergabung di meja makan.

eunbi tersenyum tipis, alunan suara tawa suami dan anaknya seakan menjadi melodi indah yang diberikan sang pencipta. hidup menjadi sosok ibu yang—tak bisa dipungkiri—berat itu membuat eunbi banyak belajar.

“mama masak apa?” tanya jaemin mendekat dan memberi kecupan di pipi sang istri yang ia nikahi beberapa tahun lalu.

“kentang goreng, anakmu kemaren ribut minta kentang mulu,” sahut eunbi meletakkan sayur ke meja makan.

“papa duduk! ayo beldoa dulu!” teriak yang paling kecil membuat jaemin gemas dan menurut, membiarkan sang anak memimpin doa makan.

“arsen mau makan kentang?” tanya jaemin membuat sang anak mengangguk semangat.

“papa tolong ambilin alsen gak nyampe,” balas arsen kecil menunjuk piring berisi kentang goreng yang ada di ujung.

interaksi itu terekam sempurna di pikiran eunbi. bagaimana jaemin berbicara dan mengajarkan anaknya hal baru, bagaimana jaemin berubah dari anak remaja menjadi sosok dewasa dan bertanggung jawab. masih teringat dengan jelas masa dimana eunbi mengandung arsen, banyak mau dan sangat rewel namun jaemin tak pernah absen darinya.

laki - laki yang beberapa tahun lalu meminta izin orangtuanya untuk menjaga eunbi, kini tumbuh menjadi sosok papa yang penuh afeksi. tak ada yang lebih eunbi syukuri di dunia ini selain hidup, bertemu jaemin, dan melahirkan arsen. bayi kecil itu kini sudah dapat menggerutu walaupun masih cadel.

empat tahun sudah ia membesarkan arsen bersama jaemin. banyak sekali hal - hal berat yang harus mereka lewati bersama. melihat arsen yang kian hari tumbuh membuat eunbi gundah, anaknya yang dulu hanya bayi kecil yang  tak bisa jauh darinya kini sudah bebas berlari kesana - kemari dan bertemu banyak orang.

ah, anaknya itu.

arsen dunia baru bagi eunbi. kenapa anaknya cepat sekali besar ya? ingin rasanya eunbi menyimpan anaknya di dalam saku agar ia tidak perlu pergi kemanapun atau berpisah satu sama lain. arsen, anaknya dan jaemin yang tumbuh dengan baik.

“sayang?”

eunbi tersentak ketika suara jaemin memanggil. larut dalam pikirannya sampai ia tak sadar masih duduk di meja makan, “iya?”

“mikirin apa?” tanya jaemin sesekali menyuapi si kecil. arsen itu suka sekali dengan papanya, karena papa sering bekerja, maka hari libur adalah hari emasnya bersama papa.

“nggak kok,” balas eunbi lalu mengambil nasi dan sayur, “makasih ya na.”

“hm? kenapa?” tanya jaemin bingung, seingatnya dia tidak melakukan sesuatu.

eunbi hanya menatap arsen, membuat jaemin mau tak mau tersenyum juga, “makasih juga, kak eunbi.”

melihat orangtuanya saling tersenyum, arsen mau tak mau bangkit berdiri di atas kursi meja makan dan menangkup wajah papanya membuat eunbi tertawa.

“makasih papa!”

jaemin tersenyum walaupun diam - diam juga terharu, “makasih juga sayangnya papa. coba makasih juga ke mama.”

bocah kecil itu turun dari kursi dan berjalan menuju mamanya di seberang, memaksa naik ke pangkuan si mama yang gemas dan menghujani pipi anaknya dengan kecupan.

“makasih mama!!”




bagi jaemin, tidak ada yang lebih membahagiakan dari senyum dua malaikatnya.










✨✨✨

ISENG BNGT

[2]rewrite the stars;njm, heb✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang