"Bagian yang paling tidak di sukai dari masa lalu adalah mengingat luka yang sama"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
|•author•|Happy reading!!
.
.
.Salah satu meja panjang di sudut restoran dengan menu andalan seafood itu terlihat begitu ramai. Anin menjadi satu diantara mereka semua yang masih mengenakan seragam kantor seperti beberapa temannya yang lain.
Hari ini anin dan teman sekantornya berbuka puasa bersama, di salah satu restoran favorite anak tv lima di dekat kantor. Ini sudah menjadi acara rutin anin sejak ia memutuskan untuk bergabung dengan tv lima, karena setiap tahunnya mereka semua akan mengadakan acara seperti ini.
Tidak seperti hari hari biasanya, malam ini anin tidak pulang bersama angga. Kata angga, adik juga suaminya akan mampir ke jakarta jadi ia menyambutnya. Tadinya anin diajak angga, hanya saja ia sudah memiliki janji dengan teman temannya.
Di tengah obrolan seru kru tv lima, anin memilih undur diri ke toilet saat ia merasa ingin pipis sekaligus merapihkan rambutnya yang berantakan.
"Gue ke toilet dulu ya"
Anggukan dari para rekan kerjanya, mengiringi langkah anin menuju toilet yang berada di sudut yang berlawanan dengan posisi mereka.
Sesampai-nya anin di toilet ia harus menunggu dengan sabar, karena ternyata penuh. Ia mengetuk ngetukkan kakinya ke lantai, memecehkan kehening yang ada.
Beberapa menit ia menunggu, anin mengederkan padangan ke sekitarnya sampai tatapannya berhenti tepat ke salah satu sudut ruangan yang lain.
Pandangannya terpaku menatap satu meja di sudut ruangan. Mungkin orang lain yang melihat itu hanya akan bersikap biasa saja namun, tidak bagi anin. Pandangan anin bertemu dengan mata coklat tajam yang sangat ia hafal, ia buru-buru membalikkan badan juga memutus acara tatap-tatapaan yang tidak di sengaja itu.
Secepat kilat anin masuk ke dalam toilet setelah ada seorang wanita yang keluar lalu setelahnya ia kembali ke mejanya.
"Buru-buru banget mba, kenapa sih?" Pertanyaan yang di lontarkan salah satu junior itu, menarik perhatian beberapa orang lain yang duduk di sekitar keduanya ikut menatap anin.
Anin yang di tatap pun sedikit kikuk namun, ia buru-buru mengendalikan ekspresi wajah-nya.
"Engga kok, tadi gue mau ambil pouch make-up aja cuman males lah balik lagi ke toilet-nya"
Faza -junior yang tadi bertanya itupun hanya menganggukkan kepala paham, dan yang lain memilih untuk kembali ke obrolan mereka.
Ting!
Anin menatap sebuah notifikasi yang baru saja masuk ke ponselnya,
Vionetta: hani
Aku mngernyitkan dahi, tumben sekali vio menghubungi aku. Apa angga lupa menjemput mereka?
HanindyaA: iya vi? Kamu blm di jmpt mas angga?
"Han, kamu jadi pulang bareng aku?"
![](https://img.wattpad.com/cover/219981034-288-k918042.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ldr
ChickLitHanindya Amelia, 24 tahun. Seorang jurnalis di salah satu televisi swasta terkemuka di negri ini. Angga Mahendra, 25 tahun. Seorang pelaut yang menghabiskan hari harinya, di tengah lautan. --- Jangan mengharapkan sebuah cerita romantis, ala ala pr...