Bab 3 | Rencana Lebaran

23 4 0
                                    

"Berdamai itu satu kata delapan huruf yang mudah di ucapkan tetapi sulit untuk di lakukan."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
|°hanii1217°|

Happy reading!!
.
.
.

Daddy: Lebaran ini kamu pulang, hani?

Anin terhenyak dari aktifitasnya. Ini bukan sebuah pertanyaan, tapi lebih kepada sebuah permintaan.

Bahkan ia sendiri belum tau, akan menghabiskan lebaran dimana.

Lagipula angga juga tengah berada di sini, jadi ia harus mengobrolkan soal ini dulu pada Angga. Sebab, sangat jarang pria itu bisa menghabiskan puasa ramadhan juga lebaran di daratan, seperti saat ini.

Hanindya: aku liat jadwal liburku dulu ya, dad

Send.

Hari ini anin bisa pulang lebih awal, dan ia memilih nyamperin angga ke rumahnya. Mumpung masih jam makan siang, mungkin pria itu masih tidur. Soalnya saat mengantar anin tadi, Angga mengatakan bahwa ia semalaman sulit tidur, dan baru bisa tertidur pukul 3 pagi. Sedangkan pria itu hanya tertidur 2 jam.

Kebetulan, pekerjaannya hari ini tidak terlalu banyak. Ia juga tidak ada janji bertemu dengan orang lain. Lagipula jarang jarang loh, anin bisa pulang saat matahari bahkan masih ada di atas kepalanya.

"Put, gue duluan ya. Kalo ada yang urgent, call gue aja ya" ucap Anin, saat melewati meja putri. Perempuan berkacamata itu hanya mengangguk.

Anin pun menyapa beberapa rekan kerjanya yang lain, lalu melenggang pergi ke lobby. Ia akan naik taksi setelah ini.

Tepat saat ia menginjakkan kaki di lobby, sebuah taksi berhenti menurunkan penumpang, dan setelahnya anin segera memasuki taksi tersebut.

"Perumahan cempaka kemang ya, pak"

"Baik bu"

---

Taksi yang anin tumpangi, berhenti tepat di depan pagar berwarna hitam coklat. Setelah membayar taksi, Anin segera turun dengan membawa beberapa kantong plastik belanjaan.

Ia sengaja mampir ke supermarket untuk belanja. Sebab ia sangat hafal kebiasaan angga, yang jarang sekali belanja bahan makanan.

Buat angga, asal lemari makanannya penuh dengan camilan, Angga tidak masalah.

"Makasih ya pak"

"Iya mba sama-masa, saya permisi"

Supir taksi itupun segera kembali, setelah membantu Anin membawa belanjaannya sampai masuk ke halaman rumah.

"Anin"

Anin membalikkan badan, ia berjalan keluar pagar mendekati seorang ibu yang tadi memanggil dirinya.

"Bu ayu, apa kabar bu?"

"Puji tuhan, baik. Kamu apa kabar? Sudah lama tidak mampir, mau ketemu Angga pasti ini" ucap bu ayu- tetangga sebelah rumah angga, yang sepertinya berusia tidak jauh berbeda dengan mamanya.

LdrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang