"Karena yang terlihat, belum tentu sama seperti yang sebenarnya terjadi."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
|°Hanindya Amelia°|Happy reading!!
.
.
.Hanindya Amelia. Anin, begitu ia biasa disapa.
Orang lain menilai anin sebagai sosok yang begitu ceria dan ramah akan semua orang yang di kenalnya. Belum lagi jiwa sosial anin yang terkadang justru, menjadi hal yang begitu sering di manfaatkan oleh orang-orang di sekitarnya.
Anin bukan sosok perempuan cantik, berkulit putih juga mulus. Ia hanya perempuan biasa, yang kini telah sukses meraih mimpi masa sekolahnya.
Anin begitu menjadi panutan bagi orang orang di sekitarnya. Ia juga cukup terbuka dalam berfikir. Bahkan beberapa orang di sekitarnya kerap kali berbagi masalah yang mereka hadapi kepadanya. Itu menjadi salah satu pemicu anin, untuk berfikir lebih dewasa daripada orang orang seusianya.
"Mba anin, mampir makan dulu yaa bareng kita" tawar putri
"No thanks, udeh ada janji gue, put" ucapku sambil menarik koper milikku. Ya, sore menjelang magrib ini, kami semua baru saja tiba dari jogja, untuk urusan pekerjaan. Dan pesawat yang kami naiki baru saja mendarat setengah jam yang lalu.
Untung saja penerbangan tadi tidak terlalu ramai. Mungkin juga karena hari kerja, dan bukan hari sabtu atau minggu.
"Padahal si rendra udah luangin waktu loh nin, buat dinner bareng" ucap dio, aku tertawa, dasar.
"Dih, jangan gitu lo ren, inget bini di rumah" komentar reno yang sejak tadi hanya diam.
Tawaku semakin jadi, apalagi putri yang sudah cekikikan tidak jelas, membuat rendra yang merasa terpojokki, ikut bersuara.
"Percaya kok sama dio, musyrik yakan nin" bela rendra sambil menaikkan alisnya dan aku hanya mengangguk.
Drtt drtt
Aku udah di parkiran kamu dimana?
Anin menatap sebuah pesan yang masuk ke ponselnya, lalu mengetikkan sebuah pesan balasan dan mengirimnya.
"Oke guys, gue duluan yaaa, byebye"
Anin segera mengegeret kopernya menuju parkiran. Sampai akhirnya ia menemukan sebuah mobil yang bahkan plat itu sudah ia hafal sejak lama. Seseorang yang duduk di bangku kemudi itupun segera keluar dan menyapa anin, ketika menyadari kehadiran anin.
"Kangenn" anin memeluknya.
"Kamu ni, udah ayok cepetan. Panas ntar kulit kamu hitam"
"Anggaa"
Ya- Angga Mahendra. Kekasih dari seorang perempuan cantik yang kini tengah berada di dekapannya.
Akupun segera melepaskan pelukkan itu, meskipun masih rindu bangettt sama angga. Dengan telaten pria terkasihnya itu segera memasukkan koper milik anin ke dalam bagasi mobil, lalu kedua segera memasuki mobil, dan pergi meninggalkan bandara.
Jangan harap ada adegan menbukkan pintu untuk anin, karena itu bukan angga sekali.
Angga Mahendra.
Seorang pria yang merasa patut bersyukur, bisa mengenal sosok perempuan bernama, Hanindya Amelia. Sosok perempuan yang begitu amat ia cintai, dan begitu sabar menghadapi dirinya.
Di mata angga, anin bukan hanya seorang wanita karier yang sukses di bidang pertelevisian. Bukan juga seorang perempuan hobi travelling. Atau bahkan seorang yang begitu amat menyukai berbelanja, meskipun setelahnya tidak semua barang yang ia beli itu akan ia kenakan.
Anin di mata angga adalah sosok yang berbeda. Angga tau satu sisi lain dari anin, yang mungkin hanya orang orang terdekat dan tertentu saja yang mengetahuinya. Dan angga merasa amat sangat bersyukur, karena kala itu anin memilihnya, dan bukan orang lain.
Karena anin yang angga kenal, bukan hanya anin yang di kenal sebagai sosok ceria dan dewasa, tetapi anin yang juga menyimpan banyak hal dalam hidupnya. Dan lagi, lagi angga mengetahui, hampir semua hal di hidup wanita terkasih nya itu.
"Mampir makan dulu ya" ajak anin yang langsung di setujui angga.
"Apa sih yang engga buat kamu"
"Dih, gombal"
Dan keduanya tertawa bersama sama.
---
Terima kasih buat para pembaca yang udah mau baca, tulisan gak seberapa ini.
Hanya seorang remaja beranjak dewasa, yang meng-ekspresikan apa yang pernah saya lihat, apa yang pernah saya alami, apa yang pernah saya dengar juga baca, dan juga menyampaikan pengandaian yang 'mungkin' saja, melalui tulisan tulisan ini, bisa mewakili apa yang orang lain rasakan jika berada di posisi ini.
Thx u for everything, for my best friend and my family🖤
Jangan lupa di like🖤, komen, juga share ke temen temen kalian yaaa!!
#happyweekend #dirumahaja #staysafeathome
Bandar lampung, 15 april 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Ldr
ChickLitHanindya Amelia, 24 tahun. Seorang jurnalis di salah satu televisi swasta terkemuka di negri ini. Angga Mahendra, 25 tahun. Seorang pelaut yang menghabiskan hari harinya, di tengah lautan. --- Jangan mengharapkan sebuah cerita romantis, ala ala pr...