Pagi hari tiba dan Yoongi masih belum sadarkan diri, Jihoon yang baru saja selesai mandi menatap sang kakak sendu, hatinya sakit hingga air matanya mengalir tanpa ia sadari.Jihoon sangat sedih, bahkan ketika sang kakak operasi melahirkan Jungkook saja dia tidak seemosinal ini padahal Yoongi yang saat itu kesakitan menahan kontraksi hingga menangis dalam pelukannya.
Dalam lamunan sedihnya, seorang suster masuk dengan membawa makanan untuk Yoongi
“permisi tuan, ini sarapan untuk tuan Yoongi. Dokter berpesan mungkin sebentar lagi tuan Yoongi akan segera siuman karena tadi dokter memeriksa tuan Yoongi tetapi tidak ada orang untuk di beritahu” jelas sang suster
“ahh terima kasih suster. Jika nanti kakakku siuman akan segera saya kabari”
“baik tuan saya permisi” dan sang suster pergi setelah meletakan makanan di meja samping ranjang Yoongi.
Tak berselang lama Jihoon yang sedang berkirim pesan dengan sang ibu melihat pergerakan kecil dari sang kakak dan segera ia menekan tombol untuk memanggil dokter dan suster
Setelah di periksa, Yoongi yang sudah sadar sepenuhnya pun akhirnya dipaksa untuk memakan makanan yang tadi di bawakan oleh suster dengan sang adik yang menyuapinya
“anakku dimana?” tanya Yoongi yang mencari anaknya di sekeliling ruangan
“dia dirumah bersama eomma” jawabnya santai dengan memasukkan sesendok nasi kedalam mulut Yoongi
Yoongi yang terkejutpun tersedak dengan sangat tidak elitnya dan makanannya menyembur tepat di wajah tampan Jihoon
“YAAK MIN YOONGI, MICHYEOSSEO” teriak Jihoon
“ahh mian Jihoonie, kamu sih bikin kaget aja” dengan membersihkan kekacauan yang terjadi di wajah sang adik
“tapi… kenapa eomma bisa datang ke rumah?” tanya yoongi penasaran sambil meminum air yang berada nakas samping tempat ranjang pesakitannya
“ya mau gimana lagi, aku gak tau harus minta tolong ke siapa selain eomma. Dan harus kau hyung, eomaa bahagia banget ketemu cucunya itu”
“serius? Eomma gak benci Jungkookku?" Tanyanya antusias
“enggak sama sekali percaya sama aku hyung, aku lihat sendiri eomma nangis dan peluk Jungkook erat, bahkan waktu aku tinggal eomma gak lepasin tangan Jungkook buat di gandeng kesan kemari" jelasnya dengan terus menyuapkan makanan kepada sang kakak, hingga tandas sudah makanan di piring.
Haru, itulah yang Yoongi rasakan. Ia tahu sang eomma tak pernah marah padanya namun karena rasa bersalah Yoongi membuatnya memutus hubungan dengan keluarganya, hanya sekali ia mengirimkan hasil usg di kehamilan bulan ke enamnya kepada sang eomma dan setelah itu tak pernah ia memberikan kabar apapun.
Tapi ia yakin jika adiknya ini pasti memberi kabar apapun tentangnya dan Jungkook kepada eommanya.
Sungguh ia sangat merindukan sang eomma saat ini dan ingin memeluknya lagi. Jihoon yang melihat sang kakak tahu apa yang sedang ia pikirkan.
“tenang aja, siang ini Jungkook dan eomma akan kesini. Jungkook nangis sangat keras waktu tahu kamu di rumah sakit hyung dia bahkan minta eomma buat gak berangkat sekolah dan langsung nyusulin kesini. Dasar bocah itu” Jihoon menceritakan kejadian pagi tadi ketika sang eomma menelephone untuk menanyakan kondisi Yoongi dan ternyata Jungkook mendengar pembicaraan mereka dan berakhir jungkook menangis sangat kencang.
“baiklah, aku mau minum obat dan istirahat biar nanti keadaanku cepat baik. Aku gak mau lihat Jungkook makin sedih kalo aku masih kelihatan menyedihkan begini"

KAMU SEDANG MEMBACA
Jungkook Family
FanfictionYoongi hanya ingin kehidupan yang tenang dan kebahagiaan Jungkook adalah prioritas. usaha yoongi menemukan papah dari Jungkook adalah salah satu kebahagiaan sang anak. Jungkook yang berjuang menjadi anak yang selalu membuat sang ayah bangga WARNIN...