chapt 10

303 17 0
                                    

Beberapa hari setelah acara lomba dance

Yoongi kini sedang di bujuk oleh Hoseok untuk mengizinkan Jungkook menjadi trainee di agensinya.

Hoseok sudah tau tentang Jungkook sehari setelah lomba dance itu.

Hosoek melihat potensi besar dalam diri Jungkook, mata Hoseok tidak pernah salah menilai potensi dance dalam diri seseorang, karena separuh jiwanya ada di dance jadi semua yang berhubungan dengan dunia dance Hoseok tidak akan melewatkannya

“ayolah hyung, izinkan Jungkook masuk agensiku dan dia akan langsung dalam pengawasanku jadi kamu gak perlu cemas” bujuk Hoseok kepada Yoongi yang masih setia dengan chessecake miliknya, mereka berada di Amii Café

“gak Hoba, aku gak izinin Kookie jadi trainee di usianya yang masih anak anak. Aku mau dia menikmati masa anak anaknya dan bukan terdidik untuk mencari uang” jawabnya dengan memasukkan sepotong kue kedalam mulutnya

“cuma menjadi trainee hyung, apa kamu gak lihat potensi Jungkook? jika kamu izinkan, dia bakalan sangat berbakat di kemudian hari”

“apa mau mu sampai kamu maksa banget kaya gini? Kookie anakku dan aku bertanggung jawab untuk hidupnya sebelum dia ku lepas di dunia luar” kini Yoongi menatap jengah kepada Hoseok

“aku cuma gak ingin melewatkan potensi Jungkook, ini juga untuk masa depannya hyung. Aku janji sama kamu untuk mengawasi langsung Jungkook gak melalui coach lain, langsung aku yang memegangnya dan ku jamin gak akan mengganggu kegiatannya yang lain bahkan jadwalnya berkumpul dengan teman temannya” desak Hoseok menatap mata Yoongi dengan keyakinan tinggi

“aku masih gak izinkan. Kalau kamu mau merekrutnya menjadi trainee tunggu sampai dia masuk SMA, dan akan ku pertimbangkan ucapanmu tadi. Itu keputusan terakhirku” ucapan Yoongi final yang tak dapat lagi di sanggah oleh sang lawan bicara.

Disandarkannya punggung Hoseok pada sandaran kursi dan memijat pangkal hidungnya, tak habis pkir berdebat dengan Yoongi akan se alot ini, dengan membuang nafas berat akhirnya Hoseok menyetujui keinginan Yoongi dan akan menuggu Jungkook masuk SMA, sebelum itu dia akan memantau Jungkook agar dia dapat menyesuaikan diri kepada Jungkook, ia tak ingin memiliki kecanggungan dengan Jungkook saat nanti dia menjadi trainee di agensi nya.

Yoongi sudah berada di club basket, kini ia sudah kembali ke lapangan, tidak benar benar mengajar hanya mengarahkan anak anak didiknya dari pinggir lapangan setidaknya ia tidak hanya berdiam di rumah dan menunggu Jihoon dan Jungkook yang akan pulang dari bermain di sore harinya.

Dilihatnya Seokjin yang mendekati Yoongi dengan membawa minuman kaleng

“kamu kenapa kaya gak bersemangat, sakit? Apa nyeri karena lukamu? Kamu pulang aja kalo sakit, aku antar ya” Seokjin khawatir dengan Yoongi yang terlihat tak bersemangat dengan menyerahkan minuman yang ia bawa tadi

“gak hyung, cuma sedikit memikirkan sesuatu” jawabnya dengan menerima minuman dari Seokjin tak lupa senyum manis yang ia tunjukkan untuk lelaki tinggi itu.

“hm gitu, ngomong-ngomong gimana kabar Jungkook? Aku kangen deh tapi kalo kami bersama aku gak bisa buka obrolan sama dia” tuturnya dengan raut yang di buat sedih, dan itu membuat Yoongi sedikit terkekeh melihat wajah Seokjin yang aneh menurutnya

“dia baik, bahkan dia memamerkan pialanya ke temen temannya” Yoongi mengingat kembali beberapa hari yang lalu Jungkook menelephone teman temannya dengan panggilan video call dan memamerkan pialanya kepada mereka hingga semua berdecak ingin melihat langsung piala milik si kecil

“ku rasa hyung, Jungkook bukan gak mau dekat sama kamu cuma dia terlalu menghormatimu karena kamu temanku jadi dia gak ingin berlaku seperti anak yang gak sopan dengan rekan orang tuanya” lanjutnya

“kalau begitu aku bakal susah meluluhkan hatinya, terus kapan aku bisa nikahin kamu Yoon” tatapnya kepada Yoongi

“errrr kamu ini selalu aja berbicara ngelantur. Kamu itu tampan dan mapan jangan berharap banyak sama aku yang udah punya anak kamu bisa dapetin yeoja atau namja yang lebih baik” sedikit terkekeh karena pernyataan Seokjin

“entahlah Yoon, aku udah terang terangan tentang perasaanku sama kamu tapi kayanya kamu belum mau membuka hatimu”

“kamu tau betul alasannya hyung, aku cuma mau focus sama Jungkook dan sedang berusaha mengingat siapa yang udah menghamili aku. Setidaknya aku mau Jungkook tau kalo dia juga punya papa sama kaya temen temennya”

"udahlah Yoon, aku gak mau dengar itu lagi. Tapi ingat jangan pernah kamu tolak semua perhatianku buatmu ataupun untuk Jungkook” Seokjin menatap Yoongi

“baiklah aku gak akan menolak semua perhatianmu, tapi kalo hyung udah menemukan seseorang yang membuat hati Hyung jatuh aku mohon jangan memaksakan diri unuk berada di sisiku terus, deal” Yoongi kembali mnatap Seokjin dengan gummy smilenya dan di berikan anggukan dari Seokjin

Makan malam yang hening di kediaman Yoongi karena hanya ada Yoongi dan sang adik Jihoon, Jungkook berada di kediaman opa Min karena sang opa yang ingin bertemu Jungkook sebelum lusa ia akan pergi ke London untuk urusan bisnis.

Setelah makan malam selesai, kini kedua kakak beradik min sedang duduk di depan tv yang menayangkan acara music

“hyung, aku perhatiin dari tadi kamu kaya lagi mikirin sesuatu?” tanya Jihoon di acara menonton tv mereka

“gak ada, mungkin cuma capek karena aku udah lama gak ngajar di club” jawab Yoongi tanpa melihat ke arah Jihoon.

Jihoon yang masih curiga dengan sang kakak tak sedikitpun memalingkan wajahnya, ia terus menelisik wajah sang kakak hingga Yoongi merasa terganggu dengan sang adik

“apa yang mau kamu ketahui, hm?” akhirnya Yoongi mematikan tv dan atensinya di berikan penuh kepada sang adik yang berada di sisi kirinya

“kalo ada yang berat dengan pikiranmu ceritain ke aku, aku siap jadi pendengar tanpa memotong sedikitpun ucapanmu”

“aku cuma gak mau membebani mu”

“kamu yang begini yang membebaniku hyung, cerita apapun yang lagi hyung rasakan” desaknya kepada sang kakak

Sungguh Jihoon tak senang melihat Yoongi yang selalu memendam masalahnya sendiri. Jihoon yang bertekad mengikuti sang kakak bertujuan untuk membantu dan menjaga nya, namun Yoongi memang terlalu tertutup untuk masalahnya dan itu membuat Jihoon khawatir akan kakak nya

“haah okok, tapi abis hyung cerita Hyung harap kamu kasih masukan yang tak memojokkan ya”

Dan jihoon menyanggupinya dengan menganggukkan kepalanya







💜

Jungkook FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang