Setelah mendengar cerita sang ayah, Jungkook tiba-tiba memeluk dan menangis di pelukkan Yoongi,
Terkejut dengan serangan anaknya yang tiba tiba, ia lalu membalas pelukkan sang anak mengelus punggungnya dan mengucapkan kalimat penenang, hingga dirasa pelukkan Jungkook melonggar dan di tatapnya wajah Jungkook yang nampak menggemaskan di mata Yoongi.
"kenapa tiba tiba menangis? Ayah sampe kaget, apa ceritanya sangat menyedihkan hm?" Tanya yoongi dengan menyeka air mata sang anak
"hiks... Kookie mian ayah hiks... Ayah sangat menderita karena Kookie tiba tiba ada .. hiks di perut ayah, apa ayah kesusahan?" isaknya
"hahaha anak ayah sangat perasa ternyata ya?, Ayah gak pernah merasa kesusahan, ayah bahagia karena Kookie hadir di hidup ayah"
"tapi.. hiks ayah gak bisa jadi athlete kaya cita cita ayah huaaaaaaa" pecah lagi tangis sang anak
"oohh baby, please don't cry, u make me guilty honey" di tepuknya punggung sang anak agar berhenti menangis dan berhasil, hanya tersisa isakan saja
"Kookie ingat ya, ayah gak masalah gak jadi athlete basket, sekarang ayah bisa melatih calon athelete di club itu sangat luar biasa sayang, ayah gak pernah menyesal melahirkan Kookie karena kamu anugrah terhebat buat ayah, dan uncle juga pastinya. Jadi sayang, ayah mohon jangan bersedih ya, ayah minta maaf karena belum bisa menemukan papah Kookie tapi ayah janji ketika ayah sudah tahu, ayah gak akan melarang Kookie untuk bertemu dengannya, bagaimana?"
"Tapi ayah baik baik ajakan kalo bertemu papa?"
Di tatapnya sang anak, Yoongi merasa Jungkook sangat dewasa padahal anaknya masih berusia 10 tahun tapi pertanyaannya ini seperti mengerti keadaan dirinya.
"Ayah akan baik baik aja asalkan kookie bahagia", keduanya tersenyum bahagia
"Yah.. bolehkan kookie lihat kakek dan nenek?" Tanya jungkook
"Ayah gak masalah kalo Kookie mau ketemu kakek nenek tapi ayah belum tau apakah mereka bersedia, tapi nanti ayah akan coba tanya ke uncle untuk kapan-kapan bawa Kookie ketemu nenek dan kakek" ucap Yoongi
"apa kakek dan nenek menyeramkan?" Tanya Jungkook dan Yoongi yang mendengar itu sedikit terkejut lalu tertawa
"ohhh siapa bilang? Kakek dan nenek Min itu terbaik, mereka sangat sayang satu sama lain, Kookie mau lihat foto mereka?" dengan semangat Jungkook mengangguk, Yoongi mulai membuka folder foto pada ponselnya dan mecari foto orang tuanya.
Jungkook yang melihatnya pun tak henti berkata 'wah cantik sekali' atau 'waow kakek sangat tampan seperti Kookie' dan itu berhasil membuat Yoongi tersenyum bahagia walaupun nyatanya di dalam hatinya dia sangat sedih karena sang ayah yang masih tak ingin melihatnya.
Saat tengah melihat foto kakek nenek, Jungkook tiba tiba diam membuat Yoongi yang tengah membaca buku beralih melihat apakah sang anak tertidur, dan benar Jungkook tertidur dengan memeluk ponselnya yang masih menampakkan foto kedua orang tuanya, Yoongi menyingkiran ponselnya dan mengangkat Jungkook untuk di tidurkan kedalam kamarnya, setelah di baringkan dan selimut di tariknya hingga sebatas dada sang anak Yoongi tak lupa mengecup dahi Jungkook
"jalja adeul, saranghae" Yoongi berlalu dan meninggalkan jungkook tidur.
Sabtu pagi kediaman Min Yoongi sudah sangat sibuk dari Yoongi yang sudah berkutat di dapur dan sang adik Jihoon yang membersihkan sofa dan meja di ruang tengah apartment itu, dan si kecil Jungkook yang membersihkan kamar tidurnya.
Ingat bukan jika akhir pekan ini Jungkook akan kedatangan teman-temannya maka mereka mempersiapkan rumah agar nampak lebih nyaman dan bersih ketika tamu-tamu kecil itu datang.
Yoongi yang sudah selesai dengan urusan dapurnya menemui sang anak di kamarnya"Kookie sudah selesai membersihakan kamar?" tanya Yoongi dengan menengok sang adak dari balik pintu
"sudah, Kookie sekarang mau mandi. cemilannya sudah selesai ya yah? Kookie mau coba yah"
"sudah siap semua sayang, sekarang mandi dan setelah itu kamu bisa mencicipi semua masakan ayah"
"nee, Kookie mandi dulu" dan Jungkook pun bergegas pergi ke kamar mandi.
Yoongi yang melihat sang adik tengah menikmati acara tv lalu menghampirinya dengan membawa setoples cookies yang tadi ia buat
"Jihoonie, hari ini pergi gak?" tanya Yoongi sambil mendudukkan diri di samping sang adik
"Kayanya gak hyung, tapi sore nanti aku mau ketemu sama eomma di toko bunga. Ada apa?" jawabnya penasaran
"Gak apa. Tolong jaga Jungkook ya, soalnya hari ini aku ada jadwal tambahan untuk persiapan pertandingan bulan depan"
"oh gak masalah hyung, tapi teman teman Jungkook disini lama gak? Kan sore aku mau pergi"
"Kayaya aku cuma sampe siang, kamu kabari aku aja nanti kalo mau pergi jadi aku pamit pulang dulu kalo belum selesai. Gimana?"
"baiklah gak masalah kalau gitu" dan mereka meinkamti acara tv bersama dengan sesekali memakan cookies yang sekarang di dekap Jihoon.
Jungkook yang baru selesai mandi melihat kedua orang kesayangan nya sedang asik menonton tv segera ia hampiri dan tanpa permisi mendudukkan diri di antara kedua orang dewasa itu dengan merebut toples yang berada di dekapan sang paman, mereka bertiga menunggu kedatangan para tamu dengan menonton tv dan mengobrol bersama.
Selang beberapa menit suara bel berbunyi tanda ada seseorang datang, Jihoon dengan sukarela membuka pintu dan menyapa tamu yang datang, ke empat teman Jungkook sudah berdiri di depan pintu bersama dengan dua orang dewasa lainnya.
"hai uncle Jihoon" sapa keemapat anak tersebut bersamaan
"hai juga para jagoan, masuk Jungkook ada di dalam lagi nonton tv" setelah mengucapkan kalimat itu mereka dengan tak sabar menerobos masuk ke dalam dan berteriak memanggil sahabatnya itu.
"KOOOOKIIEEEEE KAMI DATANG" suara teriakan dari ke empat teman Jungkook
Dan ketiga orang dewasa di depan pintu tampak canggung, beruntung Yoongi segera menghampiri sang adik dan memberi salam kepada kedua orang tua dari teman anaknya itu.
"kalian silahkan masuk, ayo" ajak Yoongi kepada kedua tamunya
"ahh maaf Yoongi ssi, kami sebenernya tidak bisa menemenami anak anak karena ada hal yang harus kami urus, apakah tidak apa jika kami menitipkan mereka disini?" ucapnya sedikit ragu karena merasa tak enak dengan sang pemilik rumah
"oh tak masalah, adikku ini akan menjaga anak-anak. Jadi kalian tidak perlu khawatir" jawab yoongi sambil memperkenalkan sang adik
"terimakasih Yoongi ssi, karena saat ini kami sungguh terburu buru, kami akan pamit sekarang. Terimakasih" mereka membungkuk dan segera berlalu dari kediaman yoongi.
Di ruang tengah sudah ramai dengan Jungkook dan teman temannya sedang asik bermain. Yoongi segera bersiap untuk pergi ke club dan Jihoon, dia sudah merebahkan tubuhnya di sofa yang berada di ruang tengah itu. Setelah bersiap dan berpamitan kepada Jungkook dan teman-temannya Yoongi segera pergi.
💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Jungkook Family
FanficYoongi hanya ingin kehidupan yang tenang dan kebahagiaan Jungkook adalah prioritas. usaha yoongi menemukan papah dari Jungkook adalah salah satu kebahagiaan sang anak. Jungkook yang berjuang menjadi anak yang selalu membuat sang ayah bangga WARNIN...