chap 14

226 17 1
                                    

HAPPY READING ☺️☺️☺️

Yoongi bangun saat merasa tidurnya tidak nyaman,  saat membuka mata Ia terkejut bahwa  ternyata tadi ia tidur bersama Hoseok di sofa, ia melirik jam dinding masih menunjukkan pukul 2 dini hari. Ia mencoba bangkit dari posisi tidurnya yang di peluk oleh Hoseok, sunggh Yoongi merasa malu dan tak enak hati, pergerakannya membuat Hoseok sedikit terganggu dan mereka bertemu tatap, hening menyelimuti, tak ada kata yang mereka keluarkan hingga Hoseok membuka pembicaraan

"Maaf untuk semalam hyung, aku gak bermaksud" katanya dengan lembut dan menatap mata Yoongi

"Gak... gak papa,lupakan saja kayanya juga efek mabuk sih aku. Bisa lepasin tanganmu dari pinggang ku, aku mau pindah ke kamar aja kamu pasti gak nyaman" Yoongi membuang pandangannya ke segala arah, malu dan gugup sedang ia rasakan

"Maaf hyung, aku mau egois untuk malam ini" Hoseok merapatkan pelukannya dan memejamkan matanya kembali

"Seok-ah jangan begini, nanti Kookie bangun liat kita begini gimana?" Yoongi memberontak namun percuma karena tenaga Hoseok lebih kuat dalam memeluknya

"Hyung tenanglah.. ku mohon kembali tidur aku mau menikmati malam indah ku" jawab Hoseok tanpa membuka matanya dan melanjutkan tidurnya. Yoongi merasa akan percuma jika terus memberontak maka ia pasrah dengan posisinya sekarang, ia mencoba memejamkan matanya kembali dengan terus menenangkan jantungnya yang berdegup kencang.

Pagi pukul 07.00, Hoseok membuka mata terlebih dahulu ia melihat lelaki manis di depannya sedang terlelap tidur dengan tangan kanan yang memeluknya dan menenggelamkan wajahnya di dadanya, sungguh Hoseok merasa ini sangat menyenangkan,  paginya sungguh cerah dari biasanya, dengan perlahan ia mencuri satu kecupan di bibir Yoongi, dia tidak ingin melewatkan kesempatan yang tersaji di depan matanya.

Perlahan ia mencoba bangkit dari tidurnya agar tak mengganggu tidur Yoongi dan mengangkat tubuh Yoongi dengan bridal style membawanya ke kamar. Setelah ia menidurkan Yoongi, Hoseok memandangi wajah Yoongi yang damai dalam tidurnya, bibirnya yang mungil membuat Hoseok tak tahan ingin kembali mencicipinya namun ia sadar bahwa itu tak akan berakhir baik maka ia memilih untuk mencium kening Yoongi dan meninggalkannya.

Hoseok kini sudah rapi dan berganti pakaian yang ia kenakan kemarin, ia akan segera berangkat ke kantor, namun sebelumnya ia akan mengantar si kecil Kookie ke sekolah dulu.

"Kookie apa sudah siap?" Tanya Hoseok yang menunggu Jungkook di depan tv sambil meminum kopi yang ia buat sendiri

"Sudah paman. Tapi paman apa gak papa ninggalin ayah yang masih tidur? Kita juga belum sarapan"

"Gak papa sayang, kita nanti makan di luar ya dan paman akan kabari ayah kalau Kookie berangkat sama paman" setelah mendapat anggukan dari si kecil mereka berduapun berangkat dan meninggalkan Yoongi yang masih tertidur lelap

Yoongi bangun dengan panik karena ia bangun kesiangan, ia baru bangun pukul 09.00 dan itu sangat membuatnya merasa bersalah kepada Jungkook dan Hoseok

"Mereka pasti gak sarapan dan Jungkook gak bawa bekal" ucapnya frustasi

Dalam kekecewaannya ia mendengar ponselnya berdering, Hoseok menelfon nya

"Hyung apa udah bangun?" Suara dari seberang dengan ramah bertanya

"Seok-ah kenapa kamu gak bangunin aku, kenapa kamu pindahin aku ke kamar, apa kalian udah sarapan? Maaf ya aku yang lalai, maaf gak menjamu mu dengan baik" ucapnya cepat

"Wow wow calm down hyung, hei gak apa aku tau kamu capek karena semalaman tidurmu gak nyaman, aku gak masalah kok, tadi aku udah buat kopi dan susu buat Jungkook, dan kami tadi udah sarapan hyung di dekat sekolah Kookie, ada kedai bubur jadi kami mampir sebentar di sana" jelas Hoseok

"Syukurlah kalian tetap sarapan, maaf aku jadi repotin kamu buat ngurusin Jungkook" sesalnya

"Gak apa hyung. Oh ya aku menelepon karena mau tanya sesuatu"

"mau tanya apa?"

"akhir pekan ini kamu ada janji gak?"

"Kayanya gak ada, kenapa?"

"Aku mau ajak kamu sama Kookie jalan jalan, kalo kamu bersedia"

"Boleh boleh aja, aku juga udah lama gak liburan sama Kookie"

"Oke deh hyung, aku jemput kalian pagi pagi ya. Oh dan hyung aku kayanya kecanduan bibirmu" Hoseok mengatakan dengan jelas dan di dengarkan jelas pula oleh Yoongi dan seketika wajahnya merah, tanpa menjawab Hoseok, Yoongi dengan cepat mematikan panggilan itu dan melempar ponselnya ke atas tempat tidur, jantungnya berdetak kencang wajahnya memerah dan memori nya kembali mengingat malam sebelumnya, walaupun Yoongi setengah mabuk tapi ia dapat merasakan lembutnya bibir Hoseok yang menciumnya penuh puja, dan itu membuat Yoongi gila.

Di sekolah Jungkook dan teman temannya sedang makan siang bersama di kantin

"Minggu depan kalian mau tampil apa?" Tanya Eunwoo.

Minggu depan adalah ulang tahun sekolah mereka, dan semua siswa harus menampilkan pertunjukkan apapun dan acara itu di selenggarakan selama 2 hari di hari sabtu dan minggu

"Aku gak tau, mungkin aku mau nyanyi aja yang mudah" Yugyeom

"Aku belum kepikiran apa apa, tapi aku gak mau yang repot biar gak banyak latian" Jungkook

"Aku mau bawain cerita dongeng nanti aku minta bantuan papa juga buat peragain boneka tangan" Bambam

"Emang boleh ngajak orang tua untuk tampil?" Jungkook

"Boleh kok, tadi aku dikasih saran sama pak Kyung buat musikalisasi puisi karena ayahku pintar main gitar" Mingyu

Jungkook bingung ingin menampilkan apa untuk acara sekolahnya, dan ini harus segera ia bicarakan dengan sang ayah untuk menentukan penampilan yang hebat.

Hari ini sesi pemotretan terakhir Yoongi, ia dengan cepat beradaptasi dengan suasana yang baru untuknya, cukup menyenangkan pikir Yoongi karena cukup mudah dan yang ia kenakan adalah baju olahraga yang simple dan pasti gaji yang di tawarkan Jieun adalah faktor utama Yoongi mau menerima tawaran gadis cantik itu.

Pemotretan selesai dengan cepat dan kini Yoongi tengah berjalan menuju halte untuk pulang, sebelum sampai di halte ia mendengar suara klakson dan membuatnya berhenti dan menengok kepada sang pelaku

"Hei Yoonie mau kemana?" Suara perempuan dari balik mobil

"Oh halo noona, aku mau pulang. Noona darimana?" Yoongi mendekati mobil perempuan tersebut

"Aku dari bertemu klien, ayo masuk biar ku antar pulang" ajak perempuan itu

";Apa gak papa?" Yoongi sedikit ragu

"Gak papa, naiklah" bujuknya dan Yoongi mengindahkan ajakan tersebut

Dalam perjalanan banyak yang Yoongi bicarakan dengan perempuan tadi, ya dia Jiwoo kakak Hoseok.

"Yoonie aku mau sesekali ajak kamu ke butik ku, aku mau memperlihatkan jas yang ku buat ekslusif"

"Baiklah noona, aku kapan kapan mampir ke butikmu. Kasih tau aja alamatnya"

"Kau datang aja sama si tupai, dia gak pernah mengunjungi ku, mungkin kalau sama kamu dia mau" bujuk Jiwoo

"Ada ada aja noona, tapi aku coba deh buat ajak dia" tepat setelahnya mereka sampai di depan gedung apartemen Yoongi. Yoongi turun dan mengucapkan terimakasih sebelum masuk ke dalam.

Malam hari saat makam malam, Jungkook menceritakan kegiatannya di sekolah tak lupa dengan acara ulang tahun sekolahnya, ia masih bingung untuk menampilkan apa

"Kookie gak mau nyanyi aja kaya taun sebelumnya?" Yoongi

"Gak yah, Kookie bosan udah banyak juga yang tampilin itu. Kookie mau sesuatu yang beda" jawabnya sedikit lesu

"Gimana kalau dance? Ayah akan coba buatkan musiknya buat dancenya Kookie. Gimana?"

Mendengar ide sang ayah Jungkook tampak senang dan menyetujui ide itu karena ia pikir itu akan sangat keren, ia akan menari dengan music yang ayah buat khusus untuknya.








Makasih banyak yang udah mau baca, jangan lupa voment nya yaaa 💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜

💜

Jungkook FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang