01

155 9 0
                                    

Happy reading semua ❤️

01 | Masalah awal

Disebuah kamar bernuansa putih tulang, seorang wanita berumur sekitar 41 tahun meringkuk menahan sakit di perutnya.

Tak lama kemudian terdengar hentakan kaki dari arah luar.

BRAK!!

Tendangan kuat dari gadis yang masih berseragam putih abu-abu, tanpa menyadari jika wanita di dalamnya hampir pingsan karena kaget.

"ma..." ucapnya sambil mengguncang pelan pundak wanita yang dipanggil mamanya tadi.

"Untung mama enggak jantungan rey, kamu ngapain disini? Enggak sekolah?" ucapnya menahan sakit.

"Nanti kita bahas, sebelum itu lambung mama kumat lagi? shreya kan udah bilang jangan makan pedes lagi! Ngeyel sih, shreya kan jadi panik"

Gadis yang diketahui bernama Shreya itu segera berjalan keluar kamar, tak sampai semenit ia sudah datang membawa segelas air serta obat yang biasa di minum mamanya.

"Jawab dulu, ini masih jam 10, ngapain kamu udah pulang?"  tanya nya sekali lagi, biasanya shreya pulang jam 3 sore itupun jika langsung pulang.

"kayaknya Shreya harus kasi makan mochi dulu, Shreya kebelakang dulu ya ma bye" saat ingin berdiri, tarikan keras menyambar telinga kanannya.

"ohhh jadi kamu bolos lagi! Oke gak usah masuk aja sekalian!"

"ibu ibu ayo kita duduk, ibu ibu jangan marah marah, ibu ibu nanti cepet tua, ibu ibu nanti masuk neraka~!" ia segera lari setelah menyelesaikan nyanyian buatannya.

"SHREYAAAAAA"

*****

Keesokan hari, tepatnya hari setelah Selasa dan sebelum Kamis.

SMA N 3 KOMPALINTAR, adalah SMA negri bergengsi di sini, tidak mudah untuk bisa menuntut ilmu sekolah ini.

S

hreya memasuki kelas yang sudah dipenuhi oleh murid kelas 11 IPA 3.

keadaan kelas yang tadinya ricuh seketika hening tak bersuara, hanya langkah kaki shreya yang terdengar, ia duduk santai di pojok kelas tanpa menghiraukan tatapan teman sekelasnya.

Tak sampai 2 menit terdengar suara orang berlari dan masuk ke kelas itu, dan duduk dibangku masing masing.

"terlambat lagi?" tanya shreya kepada ketiga temannya.

"iya! Gila aja ditengah jalan mobilnya zoya mati! " ucap gadis bercat ungu di ujung rambutnya serta pakaian yang ketat.

" yeee mana gue tau kalo kak merik salah bawa mobil" bela zoya yang menyisir rambut coklat terangnya, mobil yang digunakan Zoya itu milik kakak nya, namanya Marque tapi emang asalnya adik kampret namanya di plesetin jadi merik, jauh kan?

"Makanya kalo punya mobil itu jangan disamain sama abang lo bego! Suka plagiat sih " ucap gadis bercat biru di ujung rambutnya.

"bacot deh lo berdua, udah mau gue kasi tumpangan!" ucap zoya.

"heh bekicot itu juga kan hukuman lo kemarin, terima dong" ucap felice gadis berambut ungu. Kemarin mereka bermain ular tangga saat free class, yang kalah akan mendapat hukuman dari salah satu member. Dan yang kalah adalah zoya, dan felice meminta agar zoya menjadi supir pribadi mereka dalam sehari.

" sekarep lo lah dugong" ucap zoya berbalik badan manatap pintu menunggu sang gorila datang, maksudnya sang guru datang.

"eh rey lo kemarin bolos atau emang gak masuk" ucap roleyn gadis berambut biru.

"kemarin gue kesiangan bangun terus sampek sekolah gerbang udah ditutup, yaudah gue balik lagi, untung rumah gue kagak jauh-jauh amat" jawab shreya enteng.

"emang gak ditauin sama nyokap lo?" tanya felice, mengahadap kebelakang.

"emm ditauin sih cuman ya gitu nyokap lambungnya lagi kambuh jadi gak bisa marah-marah"

" ehhhh bangsattt pak berto dateng" ucap zoya heboh membuat seisi kelas langsung riuh seketika. Semuanya segera memasukkan kaca, sisir, alat make up, dan barang yang mungkin akan disita sebentar lagi, mereka serempak memasukkan barang itu kedalam plastik dan menaruhnya di atas lemari dan menutupnya dengan lukisan.

Suara derap langkah kaki memecah keheningan di koridor sepi, dan pak berto memasuki kelas kelas 11 IPA 3.

"pantesan aja bu luna lama amat datengnya, ada penyidakan toh"
Bisik zoya.

"hadap depan semuanya!" tegas pak berto.

" murid laki laki maju kedepan" semua murid laki-laki berjejer dan dicek satu satu, mulai rambut, baju, celana. Dan terakhir sepatu.

"oke aman, yang perempuan maju"
Meraka pun di cek dengan cara yang sama, tapi saat pak berto berdiri di depan keempat murid yang sangat amburadul. Ia berkacak pinggang dan berseringai.

" wow kita masih memiliki model bulan lalu ternyata" jangan lupakan bahwa pak berto adalah guru berumur 50 tahun dan rumor mengatakan bahwa pak berto adalah salah satu populasi manusia penggila sex, dan salah satu yang menjadi incarannya adalah mereka ber empat. Shreya dkk.

Banyak yang menggosipkan pak berto, tapi tak ada yang berani melawannya karena ia salah satu dari guru senior di sekolah ini, usut punya usut sang anak sudah tak menganggapnya ayah lagi, semenjak perceraian pak berto dengan mantan istrinya.

" pertama rambut, rambut kalian sangat indah lembut dan.... Hmmm wangi" ucapnya dengan memegang rambut shreya, dan shreya hanya bersedekap dada sudah muak dengan tingkah pak tua bau tanah di depannya ini.

Pak berto berjalan kearah roleyn "wow kalian taukan disekolah ini tidak boleh memakai make up berlebihan, tapi wajah putih bersih mu ini sangat cocok menggunakannya" ucapnya sambil menyentuh pipi roleyn, dan sama ia hanya bersedekap dada tanpa mengelak.

"wow baju kalian sangat ketat ya, bahkan saya bisa merasakan sesuatu yang....lupakan" ucapnya berhenti dan menatap mata falice yang juga menatapnya dingin.

Dan terakhir zoya yang sudah takut setengah mampus" kalian sangat nakal memakai rok yang sangat pendek dan ketat, mungkin jika kalian menaikkan sedi-" ucapnya terpotong karena tarikan dari bajunya dan ia terhempas ke lantai, semua kaget dengan kejadian tersebut.

"Berani sekali kamu Shreya!" ucap pak berto marah dan segera berdiri.

" itu pelajaran untuk orang tak tau malu" ucap shreya dingin.

" kamu ingin dikeluarkan Hah!" ucap pak berto marah melangkah ke depan.

Felice maju ke depan sejajar dengan shreya " dikeluarkan? Saya gak salah denger nih? Emang situ tau siapa yang bakal dikeluarin, dengan sifat bapak yang seperti ini yang harusnya hengkang dari sekolah ini"

"kamu-"

"apa! Bapak mau apa? Bapak gak sadar bapak jadi tontonan semua murid disini. Bapak berbicara ngawur seolah ruangan ini hanya anda tempati sendiri" ucap roleyn maju.

"tap-"

"apa! Bapak mau bilang kalo kita naikin sedikit rok kita?! Bapak punya urat malu gak! Kayaknya bapak perlu ke psikiater deh, gangguan sex bapak udah kelewat batas"

"kamu!" saat pak betro ingin menampar zoya, sebuah tangan lagi lagi lebih dulu mengambil alih dan menonjok pipi kanan pak betro, dan ia terjatuh teras ke lantai.

"SHREYA!" teriak bu luna dari arah pintu, ia berlari kearah pak berto dan membantunya berdiri.

"apa yang kalian lakukan! Kalian tidak malu? Memperlakukan seorang guru sepeti ini sampai beranin memukulnya?!"

"bu ini gak seperti yang ibu kira" ucap zoya menengahi.

" jelas jelas saya lihat sendiri shreya memukul pak betro, sekarang kalian berempat ikut ibu keruang kepala sekolah"

****

6 Mei 2021

SHREYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang