08

35 4 0
                                    

Happy reading semua ❤️

08|Perampokan

Sore ini, Shreya sedang melaksanakan kegiatan sehari - harinya yaitu bekerja di salah satu restoran milik keluarga Zoya, selaku temannya.

Shreya sudah bekerja di sini jauh sebelum dirinya di DO dan Vanya sendiri tidak tahu jika hutang yang mereka punya sebagian sudah dibayar menggunakan gajinya bahkan Vanya juga tidak tau jika Shreya bekerja, hanya teman dan anak panti saja yang tahu.

Xony WD adalah salah satu restoran kelas atas yang ada di Jakarta, oleh karena itu Shreya lebih berhati - hati karena dapat mempengaruhi nama baik restoran ini serta orang tua Zoya yang sudah sangat baik padanya.

"Permisi" ujarnya tanpa menatap orang orang di meja makan, karena hal itu salah satu aturan disini.

Shreya menyiapkan makanan diatas meja tapi tak sengaja tangannya menjatuhkan sebuah sendok.

"Ah maaf kan saya, akan saya ganti dengan yang ba- loh kak sandi?"

Terkejut? Tentu saja tapi yang lebih terkejut lagi adalah ia sedang ditatap semua orang yang ada di meja ini.

Shreya langsung cepat - cepat mengganti sendok dan segera menyiapkan makanan, tapi saat ia akan pergi tangannya dicekal.

"Shreya Lo kerja disini?" Tanya Fandi hal itu membuat Shreya gugup, dengan cepat tapi tak kasar Shreya melepas Tangan Fandi.

"Iya, mari kak saya mau lanjut kerja, permisi" setelah itu Shreya pergi meninggalkan semua orang.

" Kamu kenal dia fan?" Ujar Laras menatap punggung Shreya yang semakin menjauh.

"Dia cewek yang udah bantuin sandi itu nek" celetuk Sandi.

"Ya sudah kalian makan duluan aja, nenek tunggu Yuvan kakek sama papa kalian dulu"

Shreya dari kejauhan menatap sebuah keluarga di pojok ruangan, terdapat Sandi, Fandi, Ezra, Laras yang ia yakini adalah nenek mereka, serta seorang wanita yang umurnya mungkin tidak terlalu jauh dari mamanya.

Tak lama 3 orang berpakaian formal datang dan bergabung disana, dapat ia lihat wajah kelelahan Fernand, dan pria berkacamata hitam yang ia yakini adalah anak tertua, serta seorang pria menggunakan masker membawa tongkat dengan ukiran rumit ditangan kanannya.

Shreya segera pergi melanjutkan pekerjaannya, hingga alarm restoran berbunyi membuat yang lain kebingungan, biasanya ini terjadi jika ada kebakaran tapi ini sama sekali tidak ada tanda - tanda kebakaran.

Tapi beberapa saat kemudian gerombolan pria berseragam hitam membawa pistol datang dan mengepung setiap sudut ruangan.

Sialnya hari ini ia lupa jika tempat ia bekerja ternyata mengadakan meeting penting antar konglomerat, dan salahkan jadwal nya karena hari ini kebanyakan wanita yang bekerja, pria hanya koki dan manager.

DOR

Suara tembakan menggema di seluruh ruangan, para penjaga dan satpam pun sudah datang.

"ANGKAT TANGAN SEMUANYA" Ujar pria berbadan besar.

Shreya melihat hal itu langsung menghampiri manager yang sekarang hanya bisa berdiri mematung dengan tanggan memegang ponsel.

"Pak kesana dong tanya, malah diem disini"

"Kamu aja sana, saya masih punya istri sama anak 3 masih kecil" Shreya mendengus ia menatap kumpulan karyawan, ia berpikir cepat karena ini adalah restoran milik Zoya dan ia harus melindunginya.

SHREYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang