16

38 3 1
                                    

Happy Reading Semua!

16| Si Ratu Bullying

"ADIGUNA!!!!" Teriak gadis dari meja paling depan.

Adi menurunkan ponselnya mengerjap terkejut bahkan suara earphone nya kalah dengan suara gadis itu.

Apaan sih? Batin laki laki itu.

"Apaan?"

"Kolong gue di! Ini pasti kerjaan Lo kan!" Sambil mengeluarkan semua sampah di dalam kolongnya dengan kasar, bahkan ada minuman menggunakan plastik yg bocor.

"Ihhh jorok banget Lo, bisa jaga meja sendiri gak sih?" Tanya Adi.

"Bacot lo!  Bersihin sekarang! ini pasti ulah Lo kan?!" Tuduh Delina. "Ihhh jijik banget mana bau lagi" rengek Delina sambil mengelap tangannya menggunakan tissue basah.

"Sembarangan, Lo kata gue tukang buang sampah hah?!" Balasnya tidak terima dan langsung fokus pada ponselnya.

Delina mendelik kesal, " gue udah pernah bilang kan jangan makan di meja gue, Lo punya meja sendiri di apaain?!, Tanggung jawab! Gue gak mau piket ulang entar"

"Dih siape Lo? Gue aja dari tadi main HP kagak ada tuh ke sana, kalau gak percaya cek cctv Sono"

"Isshhhh terus sampah siapa ini?! Gak punya mata apa tong sampah Segede gaban di depan kelas kagak diliat?!" Kesal Delina,"Adi Lo tanggung jawab, biasanya kan Lo?!"

"Duhhhh Lin, astaga ni cewek satu, seriusan bukan gue yang buang sampah disitu!" Pusing Adi sambil mengacak rambutnya.

"Ade ape nih ribut - ribut?" Tanya sandi yang baru datang dari kelas sebelah, sambil mencolek bahu matheo.

Matheo mengedikkan bahu, malas menjelaskan, "liatin aja dulu" ucapnya hanya mendengarkan suara ribut di belakangnya tanpa melihat.

"Keburu kagak kalau gue beli Snack dulu kebawah?" Tanya sandi.

"Gih buruan sekalian gue nitip" sahut Axel di samping Matheo, setelahnya mereka tertawa bersama.

"Parah Lo gun, cewek gue Lo apain sampe nangis begini?!" Ucap surya sambil merangkul pundak Delina."kenapa sayang nya aku? Diapain Sama guna?"

Delina langsung menepis tangan Surya, "gak usah pegang - pegang, Lo berdua arrrrggghhhh semuanya! Cowok emang sama aja!" Setelah itu ia pergi kekelas sebelah niat hati ingin  mengambil sapu yang kemarin mereka pinjam.

"Astagaaa jahat banget kamu neng sama akang" ucap surya mengelus dada.

"Parah Lo di, sampe Delina nangis begitu" ujar Fandi, " sama mantan terindah gak boleh gitu"

Adi berdecak, "dibilangin bukan gue! Jangan sampai ni meja gue bolak balik di kepala Lo sat!"

"Uhhh takut"

"Eh gue kok jadi penasaran sama si Shreya Shreya itu ya? Junior kelas 11  tau kan?!, Mau gue mintain nomber nya ah" Ujar surya membuat sandi Fandi dan juga matheo menoleh.

"Mau ape lu? Buaya diem" ujar Fandi.

"Tidak semudah itu buaya darat" ujar sandi. "Lo mau nyamain Shreya, yang predikatnya anak baru naik popularitas itu? Lo gak tau aja deh dia kek gimana"

"Emang Lo tau? Lo kek kenal banget sama dia" ujar Axel.

Fandi memutar bola matanya malas, kembarannya ini kadang tidak menyaring ucapannya dahulu, "Lo pikir aja gimana karakternya dia dibanding cabe - cabean Lo, kebanting jauh lah bro"

"Jangan Sekate kate lu fan, gini gini cabe cabean gue punya hati jiwa raga, Yoi gak mat"

Matheo menatapnya sekedar, seketika rasa kesalnya berkali kali lipat.

SHREYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang