1. - Sekolah

426 39 16
                                    

Finally, cerita ini di up juga!

Aku harap kalian suka sama cerita yg aku buat kali ini!

- Happy Reading! 🐝 -

Aksara kini berada di apartemen miliknya ralat milik keluarga nya, tak lupa dengan teman teman nya yg ikut tinggal di apartemen nya. Kini mereka hendak berangkat ke sekolah, sedang bersiap siap.

"Kuy berangkat!" ajak Atlas salah satu teman Aksara yg ikut menginap di apartemen Aksara.

Atlas Teku Negara kerap di panggil Atlas, si playboy pinggiran kalau kata orang - orang. Satu fakta tentang Atlas dia itu playboy, suka sana sini sama siapa aja mau. Kayaknya kalau banci juga Atlas mau deh.

"Jangan lupa bawa topeng, sama kacamata nya." peringat Aksara pada teman - teman nya.

Aksara Aldevaro Sanskara kerap di panggil Aksa, si dingin ralat sedikit dingin. Satu fakta tentang Aksa dia itu kalau sama temen - temen nya freindly, kalau sama orang yg ga di kenal sedikit sensi.

"Udah ada di tas tenang aja, santuy!" balas Atlas.

"Yaudah atuh hayu berangkat, nanti telat di hukum sama bapak Raiden." ujar Zio, sahabatnya Aksara yg ikut tinggal di apartemen Aksara.

Alzio Fauzan Mahendra, kerap di panggil Zio. Satu fakta tentang Zio dia itu wakil nya Delvaros, kata Aksa Zio itu kayak om om pinggiran.

"Kuy!" ucap yg lainnya serentak.

Kini mereka semua keluar dari apartemen Aksara, mengendarai motor nya masing masing ke sekolah.

"Gaakan ada yg ngenalin kita 'kan?" tanya Panca sambil membuka helm miliknya di parkiran.

Panca Misora Zuardi, kerap di panggil Panca. Satu fakta tentang Panca dia itu takutnya sama kamar mayat, katanya mending masuk kandang harimau daripada masuk kamar mayat.

"Ya ada lah, kita kan sekolah di sini mana ada murid yg ga dikenal sama penduduk sekolah aneh lo!" celetuk Selatan.

Selatan Alreiksa Dirgantara, kerap di panggil Selatan. Satu fakta tentang Selatan, dia itu seneng ngajak ribut sifatnya hampir sama kayak setan kalau kata sahabat - sahabatnya.

"Iya sih," ucap Panca.

"Masuk kelas aja jangan banyak ngomong." ucap Aksara sambil berjalan memasuki sekolahnya.

Tak perlu banyak bicara, jika Aksara sudah berbicara tak akan ada yg bisa membantah atau pun menolak perintah nya. Kini teman Aksara yg lain ikut menyusul Aksara masuk ke kelas.

"Abang Aksaaa!" seru salah satu siswi yg berada di koridor sekolah.

"Omayygatt babang Zio lewatt!" seru siswi lain.

"Aduduh suami gue pada akur!"

"Selatann!!"

"Abang Panca pelet nya paling kuat AAA!!"

"Atlas makin ganteng!"

"Babang Xavier!"

"Adammm!!"

Aksara [On going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang