10. - Sibling

63 15 15
                                        

- Happy Reading! 🐝 -

***

Di kamar Vano.

Vano beristirahat di kamar miliknya sambil memberi pesan pada teman - teman nya.

Lakik!

Anda
|Woi, pada kemana si sepi amat? Katanya lakik

Rey
|?

Sam
|Naon?

Axel
|Etdah atas gue pada ngapa?

Gibran
|Stres

Sam
|Enak aja lo Gib, kalau deket udah gue gibeng lo

Rey
|(2)

Anda
|Njay, temen gue ga di sekolah ga di chat stres semua heran gue

Rey
|Ga kebalik?

Axel
|HAHAHAHA tawa keras buat Vano

Anda
|Y

Gibran
|Ngambek die, Axel ye yg buat gue ga ikut

Sam
|(2)

Rey
|(3)

Axel
|Ngitung aja tros, balik TK sono

Sam
|Idih, ikut ngambek lo?

Axel
|G

Setelah itu Vano memilih untuk menaruh handphone nya di kamar dan pergi ke ruang keluarga berkumpul bersama Arga, Zahra dan Zea.

"Bang Vano udah balik?" tanya Zea saat melihat Vano keluar dari kamar nya.

Vano mengangguk. "Lo dari mana aja, dek? Ga keluar dari tadi."

Zea menggigit bibir bawahnya karna bingung mau menjawab apa. "Emm itu Zea tadi lagi drakoran, jadi ga kedengeran hehe."

Vano mengangguk - anggukan kepala nya. "Gue kira lo pergi dari rumah tanpa bilang."

"Yakali bang, Zea juga mikir kali."

"Biasanya juga lo ga mikir Ze." ujar Vano seraya meledek Zea.

Zea memukul pundak Vano sedikit keras. "Yang ga mikir itu abang! Udah tau Zea sekolah, bawain buku dari perpus aja ga boleh."

"Kan abang udah bilang, lo itu ga boleh cape - cape." ujar Vano.

"Lebay tau ga, Zea malu sama Vio Zura Rachel yang apa - apa ga dibatesin. Masa Zea kalau di rumah sama sekolah di batesin terus?" ujar Zea.

"Demi kebaikan lo,"

Zea mengernyit. "Demi kebaikan Zea gimana? Waktu itu pas Zea deket sama cowo abang langsung hajar dia padahal Zea sama dia ga ngapa - ngapain cuma belajar bareng."

Vano menghela nafasnya. "Abang itu gamau lo di sakiti sama cowo, lo belum cukup umur untuk deket sama cowo."

"Abang! Zea itu udah kelas 11 masih kurang cukup umur gimana? Masa iya Zea cukup umur nya kalau udah jadi nenek kakek."

Aksara [On going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang