2. - Hilang

191 26 49
                                        

- Happy Reading! 🐝 -

“Tidur itu kebutuhan, kalau ga tidur nanti lemes ntar lemes bisa koid” — Adam.

Kini tinggal Aksara, Atlas, Zio, Panca, Xavier, Adam dan Selatan yg berada di kantin.

"Cakep ya cewe tadi." ujar Atlas.

"Cewe aja diotak lo!" celetuk Adam sambil menoyor Atlas.

"Sakit anjir! Gausah ditoyor toyor!" balas Atlas sambil menatap Adam dengan tajam.

"Dasar talas!" balas Adam.

"Diem, gue mau ngomong penting." ucap Aksara membuat teman temannya terdiam.

"Saat pulang nanti langsung ke apartemen, jangan keluyuran. Inget kita ini udah terancam bahaya, gue ga mau ya ada salah satu diantara kita yg ditangkep." ucap Aksara dengan wajah datar sambil menunjuk semuanya berurutan.

"Siapp kapten!" seru semuanya.

"Kalau misal gue mau beli makanan atau beli keperluan lain masa ga boleh keluar?" tanya Selatan.

"Fungsi topeng sama kacamata punya kalian apa?" bukannya menjawab Aksara malah berbalik tanya.

"Buat nutupin identitas." jawab semua nya.

"Itu tau, kenapa nanya?" balas Aksara.

"Pengen nanya aja," balas Selatan.

Aksara berdehem. Emang dasar punya temen gaada yg bener!

Bel berbunyi, tanda pelajaran selanjutnya akan di mulai.

Semua siswa dan siswi yg berada di kantin, aula, taman maupun rooftop berhamburan kembali ke kelasnya masing masing. Memulai pelajaran dikelas begitupun dengan Aksa dan lainnya.

Setelah sekian lama belajar, bel kembali berbunyi tanda pelajaran hari ini telah selesai. Lantas semua siswa dan siswi di kelas senang, dan langsung membereskan buku dan barang lainnya yg terletak di meja dimasukan ke dalam tasnya.

"Topeng sama kacamata nya dikeluarin pakai di luar." ucap Aksara pada teman temannya.

Atlas, Zio, Panca, Selatan, Adam, dan Xavier mengangguk.

Mereka mengeluarkan topeng dan kacamata yg sudah siap sedia di dalam tas mereka, lalu dipeganglah topeng dan kacamata itu. Dibawa keluar, tepatnya ke parkiran.

"Orang orang ga akan liat gitu kalau kita pake topeng sama kacamata disekolah? Takutnya nanti dikira mencurigakan lagi." tanya Panca pada Aksara.

"Kalau gitu lewat belakang aja, kan sepi tuh," sahut Selatan.

"Pinter" ucap Aksara membenarkan Selatan.

"Gue mah emang pinter dari lahir kali, lo nya aja baru tau!" balas Selatan sambil menoleh pada Aksara.

"Pinter apaan lo, nilai lo aje dibawah gue!" celetuk Xavier sambil menoyor Selatan.

Xavier Algifahri Rodriguez, kerap di panggil Xavier. Si tukang ngajak ribut semua temen - temen nya.

"Nilai lo juga masih di bawah Aksara kali! Gausah so pinter lo!" balas Selatan tak terima.

"Seengaknya gue berada di dua terbawah bukan paling bawah." balas Xavier terdengar seperti menyindir Selatan.

"Halah yg paling bener mah gue, udah ganteng, pinter, banyak cewe yg suka sama gue." ujar Atlas dengan bangga.

"Cewe terus otak lo talas!" balas Adam sambil memukul Atlas menggunakan topeng yg ia pegang.

Aksara [On going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang