PREPARE TO EBOOK.. REVISI TnM 01

82 5 0
                                    

Hai gaessss..

Triplets and Me sedang kyrevisi untuk persiapan penerbitan e-book nya.

Sementara itu, beberapa chapter akan dihapuskan secara bertahap.

Selama merevisi cerita ini aku baru sadar, ternyata kepenulisan ceritaku yang dulu-dulu cukup amburadul.

Hahahaha.

Banyak yang kyrevisi dari cerita ini.  Supaya kalian bisa membaca versi ebook lebih enak.

Juga nanti ada tambahan chapter, so pasti.

Sebenarnya chapter awal-awal ingin kuganti langsung dari episode satu diatas.  Tapi setelah kupikir lagi, aku malas mengoreksinya.  Karena berkaitan dengan ribetnya memasang foto casting.  Padahal sebagian foto sudah menghilang dari galeriku.

Jadi kyputuskan mulai menulis revisi chapter awal di lanjutannya ini.

Kalian bisa membaca ulang, bandingkan dengan gaya penulisan diatas yang agak amburadul..

Hehehe..

Juga anggap saja mengenang ulang cerita ini.

HEPI reading ya.

❤️❤️❤️❤️

.
.

Sudah lama aku mengenal Om Nico dan Tante Hyuna, tapi aku tak mengingat ketiga anak mereka.  Ya iyalah, akhir~akhir ini kalau mereka mengunjungi rumah kami, biasanya setengah tahun sekali, mereka cuma datang berdua.  Jadi wajar dong kalau aku tak mengingat semua anaknya .. si kembar tiga! 

Terus, sekarang para ortu yang terkasih itu sepakat menggabungkan aku bersama si kembar tiga dalam satu apartemen!  Canggung banget kan kalau kalian jadi aku, iya gak sih?  Walau memang kami seumuran, hingga dalam kondisi yang sama.  Jadi sekarang kami semua baru memasuki dunia perkuliahan dan berpisah sama ortu masing~masing yang berdomisili di kota lain.

Rasanya aku yang paling akhir masuk ke apartemen ini, apartemen yang dibeli patungan Papi sama Om Nico.  Ini gegara sakit maagku kambuh menjelang pindahan.  Stress kali mau pisah sama Mami dan Papi.  Kan seumur hidup baru kali ini kami berpisah dan kuakui aku amat manja pada kedua orangtuaku.

Aku menyeret satu koperku menuju ke apartemen.  Barangku yang lain sudah dipaketin, jadi aku tak ribet membawanya.  Sampai pintu apartemen, aku baru teringat sesuatu.  Duh, cerobohnya .. aku lupa membawa card apartemen yang telah dikirim ke rumahku seminggu lalu.

Terpaksa aku menekan bel apartemen, berharap setidaknya salah satu dari si kembar ada yang membukakan pintu untukku.

Ceklek.

Pintu apartemen dibuka.  Muncul sesosok cowok yang membuatku terpana.  Duh gantengnya, matanya setajam elang lagi!  Cowok itu menatapku dingin.

"Sorry, kita tak berminat membeli apapun!"

Blamm!

Dia menutup pintu tanpa basa~basi lagi!  Sial.  Memangnya aku SPG yang nekat menawarkan barang apa?!  Dengan kesal aku kembali memencet bel.  Kali ini yang membuka cowok lain yang tak kalah gantengnya dengan yang tadi.  Wajahnya terlihat lebih ramah dibanding yang tadi.

Dia tersenyum ceria dan bertanya antusias, "Mbak, apa lagi ada promo?"

"Apa?" sahutku bingung.

"Aish, gak ada ya," dia garuk~garuk kepala.  "Ada diskon enggak?"

Hah?  Jangan~jangan dia mengira aku ..

"Ck, gak ada juga ya.  Untung gue lagi baik.  Jual es krim gak?"

Tak sadar aku menggeleng.

"Jual kacang?"

Aku menggeleng tegas.  Memangnya aku ini pedagang kaki lima?  Hatiku mulai kesal.

"Yaelah, gak ada semua!"

Dia mengerucutkan bibirnya, walau mukanya terlihat lucu, tapi aku sudah terlanjur jengkel padanya.

"Hei, aku ini .."

"Jual pakaian dalem gak?"tanyanya memotongku cepat.

Aku membulatkan mataku, masa aku mirip spg underwear sih?  Kampret!

"Ya sudah kalau gak ada semua.  Bye!"  Dia melambaikan tangannya dan menutup pintu di depan hidungku.

Asyemmmm!  Lagi~lagi aku gak diijinkan masuk.  Kupencet bel berkali~kali dengan kesal.  Kali ini yang membuka cowok lain lagi.  Hatiku langsung meleleh menyaksikan wajah sepolos malaikat didepanku.

"Iya Noona?  Ada apa?" tanyanya malu~malu.  Idih, dia sweet banget.

"Hei, aku kemari mau .."

"Maaf Noona, kata hyungdeul, kami gak butuh apa~apa untuk dibeli.  Sekali lagi maaf ya.  Lain kali saja, mungkin,"katanya sopan.

Aku melongo mendengarnya.  Jadi mereka semua berpikir aku ini spg keliling?  Saat aku bengong, pintu didepanku ditutup lagi.  Kekesalanku memuncak seketika.  Kupencet bel dengan membabi buta.  Kali ini mereka bertiga yang membuka pintu.  Mereka memandangku dari atas ke bawah seakan aku ini benda antik.

"Kamu!  Kamu!  Kamu!" kutuding mereka satu persatu dengan kesal.  "Aku bukan wonder womanmu!  Eh, maksudku .. aku bukan spg keliling!"

Fix, pikiranku error gegara teringat lagu Mulan Jameela.

"Aku Yerin.  Y ~ E ~ R ~ I ~N!"  Kueja namaku pelan~pelan, berharap mereka mengenaliku.

Mereka semua langsung terkejut melihatku!

==== >(*~*)< ====

11. Triplets and Me (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang