TELAH TERBIT EBOOKNYA. TERSEDIA DI GOOGLE PLAYSTORE. LINK ADA DI PROFILKU. CHAPTER DIHAPUS SEBAGIAN.
Hari gini dijodohin? Ga salah tuh...
Udah gitu jodoh kamu kembar tiga lagi.
Nah lo!
Yerin sama sekali gak tau.. ortunya jodohin dia sama anak...
Duh, kok bisa ya meski lagi serius gini dia terlihat begitu indah... aku diam~diam mengaguminya.
Jiahhh...kenapa tiba~tiba Kris noleh ke aku pas aku mandengin dia terus?!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku tersenyum kikuk kearahnya ... Kris melambaikan tangannya kepadaku. Sial..lagaknya kek boss dan aku ini budaknya!
"Kenapa?"tanyaku ngelirik malas begitu nyampe didepannya.
"Ambilin minum," perintah Kris arogan.
Ck..pengin kucakar aja mukanya yang ganteng itu. Gayanya nyebelin banget!
Aku cuma senyum miring didepan dia..
"Ada lagi yang dibutuhkan Tuan?"sindirku nyinyir.
Kris menggeleng sambil ngibasin tangannya. Kali ini aku pengin nguyel~nguyel tubuhnya yang macho itu...
"Cantik, tolong ambilin minum buat gue juga donk," pinta salah seorang teman Kris.
Belum sempat aku ngejawab, Kris udah menegur temannya dengan dingin.
"Lo punya kaki tangan kan? Ambil sendiri! Dia bukan pembokat lo."
Aku tercengang mendengar Kris ngomong kek gitu... yaelah, aku berasa dibelain gitu lo..
"Sorry Bro..gue cuma numpang aja, kan elo juga yang seenaknya main perintah ma dia," temannya nyindir dia..
Wajah Kris makin jutek aja keliatannya, dia menatap tajam temannya itu.
Trus tau~tau dia menyambar tanganku, hingga aku tersentak kaget.
"Jangan samain gue sama elo... dia ini..." Kris mengangkat tanganku
"Dia milik gue, suka~suka gue mo ngapain ma dia!"
Astaga!! Aku ga salah denger kan?!! Kris bilang aku miliknya! Tae dan Kookie pasti bakal ga percaya kalo kuceritain..
Gak sadar aku menatap Kris cengo.. Kris balas menatapku dengan pandangan flatnya, lalu ia menarikku meninggalkan ruangan itu dan membawaku ke kamarnya.
"Jangan salah paham. Aku mengatakan itu supaya kau tidak diganggu temanku. Mereka itu player semua, dan kau itu sasaran empuk bagi mereka," kata Kris dingin.
"Kuharap kau tak kegeeran," sambungnya memperingatkan.
"Siapa yang kegeeran?! Cih..ga mungkin lah," gerutuku sebal.
"Tinggallah disini saja, terserah kamu mau ngapain pokoknya jangan muncul didepan temanku"perintah Kris lagi.
"Tapi ini kamarmu Kris...aku ke kamarku aja. Yang mana kamarku?" Aku baru nyadar, aku belum diberitahu kamar mana yang bakal kutempatin..