REVISI TnM 03

28 3 0
                                    

Triple update untuk revisi TnM .. hehehehe.

Enjoy ya.

❤️❤️❤️
.
.

Pagi hari begitu bangun tidur, aku menemukan pemandangan cute di sofa ruang tengah.  Tae dan Kookie tertidur di sofa dengan pakaian yang dikenakan semalam saat mereka pergi.

Hm, lucu banget tampang mereka kalau tidur.  Menggemaskan.  Pengin gigit!  Duh, kok pikiranku error begini!  Lagian, mengapa mereka tidur disini?  Apa saking capeknya sampai tak sempat tidur di kamar sendiri?

Kasihan, aku tak tega membangunkan mereka.  Dan asik juga melihat mereka tidur,  so sweet ...  Aku terus memandang mereka sambil tersenyum sendiri.

Ceklek.

Mendadak pintu kamar Kris terbuka.  Ia  keluar dan memergokinku tengah memandang saudara kembarnya.  Matanya menatap tajam padaku.  Aku jadi salting dibuatnya.

"Saudara kamu, bagaimana bisa mereka tertidur disini?" gumamku gaje.

Dia mendengus kasar, lalu mendekati saudaranya.

"Eh, jangan dibangunin .. kasihan," aku memperingatkannya.

Dia melirik sinis.  "Dan membiarkan mereka menjadi tontonanmu?" sindirnya pedas.

Kampret!  Itu mulut gak bisa manis dikit ya?  Pipiku merona merah.

"Melihat sampai ngiler begitu.  Hapus dulu sana ilermu sebelum kubangunkan mereka!"

Jiahhhhh!!  Spontan kuusap bibirku, tapi ternyata kering.  Shit, ternyata dia ngerjain aku!  Kris membangunkan saudara kembarnya dengan tendangan kakinya.  Sadis orang ini!  Mengapa dia berbeda sekali dengan saudaranya yang lain?  Jangan~jangan anak pungut!

Tae yang bangun duluan.  Dia langsung melotot geram pada Kris, buru~ buru dia bangun dan balas menendang pantat saudara kembarnya.  Kris melotot kesal pada Tae.  Aku tertawa ngakak menyaksikannya.  Rasanya puas ada yang membalas kekesalanku tadi.

Tae dan Kris memandangku dengan tatapan aneh.  Yaelah, apa tertawaku  aneh?  Pasti tampangku sangat jelek sekarang!

"Noona, pagi," sapa suara malu~malu dari sofa.

Kookie menatap gue kagum.

"Senang sekali begitu bangun pagi mendengar Noona tertawa renyah," katanya dengan tersipu malu.

Aih, manisnya.  Kookie memang imut.  Gue mengacak rambutnya dengan gemas.

"Jam berapa kalian pulang semalam?  Kecapekan ya sampai tertidur di sofa?" tanyaku lembut.

“Pulang jam tiga pagi, Noona.  Kita habis show."

Show?  show apaan?

"Yeye sih gak update.  Gue sama Kookie member band Bangtan Boys.  Kami cukup terkenal loh di kota ini," timpal Tae sambil memeluk bahuku.

Yeye?  Seenaknya saja bocah ini merubah panggilanku.  Seperti merk popcorn.

"Taetae, asik banget.  Jadi kalian ini artis!" seruku antusias.  Sengaja kupanggil dia 'Taetae' untuk membalas panggilan asalnya untukku.  Tapi Tae enggak ngaruh.  Dia malah manggut~manggut dengan pedenya.

"Noona, belumlah kalau dibilang artis.  Kami masih merintis kok," ucap Kookie rendah hati.

"Yak, Kookie!  Merintis?  Penggemar kita sudah bejibun lho .. masa lo kata masih merintis!  Yeye saja yang enggak tau kita."
Memang aku enggak tau.  Aku berasal dari kota kecil, beda dengan triplets ini yang telah lama hidup di kota besar.

"Woi!!  Jangan bicara hal tak guna.  Buruan, siapkan sarapan!" seru Kris.
Tatapannya tertuju padaku.

"Kamu bicara padaku?" tanyaku memastikan.

Dia mendecih kesal.  "Ya, kamu!  Kamu satu~satunya cewek disini.  Tugasmu menyiapkan makanan, bersih~ bersih, cuci baju dan yang lain."

Asemm.  Masa gegara aku cewek sendiri disini, enak saja dia main perintah seperti itu?

"Iye, aku cewek .. tapi bukan berarti pembantu disini!" protesku gusar.  Kris dan aku saling melotot, sama-sama tak mau kalah hingga membuat Tae dan Kookie bingung memperhatikan kami.

"Udah!  Udah!  Peace," seru Tae sambil melambaikan tangannya.

"Iya, Hyung .. Noona.  Lebih baik kita membuat kesepakatan pembagian tugas," saran Kookie.

Akhirnya Kris mengalah, terpaksa karena tak ada yang mendukung idenya untuk memperbabukan aku.  Ck!

"Jadi kita sepakat .. masak digilir empat orang.  Bersih~bersih bergiliran antara gue, Kris dan Kookie.  Cuci baju  dan setrika urusan Yeye," Tae membacakan kesepakatan yang telah kami setujui. 

Aku oke saja, walau cuci setrika kukerjakan sendiri.  Risihlah dalemanku dicuci sama cowok~cowok itu.  Iya ntar kalau dimanfaatkan buat yang enggak~enggak, menjijikkan. 

Tahu kan maksudku?

==== >(*~*)< ====

Aku memandang tujuh cowok itu sampai terganga.  Mereka ini Bangtan Boys?  Ih, ganteng~ganteng semua!  Pantas konon banyak yang menggilai mereka.  Hari ini Tae dan Kookie mengajakku ke markas BTS untuk menemani mereka berlatih.

"Jadi ini room mate lo, Tae?  Manisnya," puji Jimin, satu cowok yang senyumnya sangat manis.

"Hei semua," sapaku grogi.

"Hei juga, Yeye!!" sahut mereka kompak.

Aku sontak melirik Tae.  Kerjaan siapa lagi?  Pasti cowok somplak ini yang telah bercerita tentang aku pada mereka semua.  Tae cengar~cengir membalas tatapanku.

"Taetae .." panggilku gemas.

"Iya, Yeye sayang ..."

Member Bangtan lainnya cekikikan mendengar kami saling memanggil seperti itu.

"Taetae .. Taetae .. ah!" panggil Hoseok dengan suara secentil mungkin.

Tae langsung manyun.  "No, Hyung!  Yang boleh memanggil gue gitu cuma Yeye," tegas Tae.

"Wae?" tanya Namjoon dengan senyum dikulum.

Tae tersenyum sumringah, dia memeluk bahuku posesif. 
"Soalnya dia yayang gue, dia calon istri gue!"

Aku langsung menyikutnya gemas.  Bocah ini, otaknya korslet kali bisa khilaf ngomong begitu. 

Lalu aku menyadari tatapan aneh Kookie, mengapa dia memandangku seperti itu?  Seakan tak rela.  Ah, mungkin aku salah mengartikannya.  Sesaat kemudian tatapan Kookie sudah biasa lagi.

"Time’s up, yuk kita latihan dulu," ajak Namjoon, leader mereka.

"Hyung, yuk kita persembahkan tampilan pertama untuk Yerin.  Sebagai tanda perkenalan dari Bangtan Boys!" usul Jimin.

Jin, Hoseok dan Yongiin mengangguk menyetujui.  Akhirnya mereka sepakat menampilkan sajian khusus untukku.  Aku tertawa ngakak menyaksikan tingkah mereka.  Astaga, lucu sekali!  Terutama Tae yang sering bertingkah sangat konyol, sampai semua teman gemas dan balas menggoda dengan menendang pantatnya.

Dan Kookie, ternyata cowok pemalu ini saat bersama para sahabatnya bisa tampil atraktif.  Suaranya bagus, dancenya keren.  Hahaha .. bahkan dia ikut menggoda Tae, saudara kembarnya!

Wah karakter Kookie ternyata enggak sesimpel yang kukira.  Aku mulai tertarik untuk mengenalnya lebih dekat.

==== >(*~*)< ====

11. Triplets and Me (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang