» TnM 05 «

2K 198 35
                                    

Semalam aku gak bisa tidur... demi apa coba?! Menangisi ciuman pertamaku yang terenggut paksa oleh keadaan?
Bukan menangis tepatnya, tapi teringat~ingat terus... gak sadar aku menyentuh bibir lagi.

Aduh.... malu banget! Rasanya aku gak sanggup ketemu dia lagi.

Gegara semalaman aku gak bisa tidur, keesokkannya aku bangun kesiangan.

Itu juga Kookie yang bangunin aku.

"Noona..Noona..makan dulu Noona," dia menggoyang~goyang bahuku pelan.

"Kookie, aku masih ngantuk. Capek rasanya.." kataku tanpa membuka mata.

"Tapi Noona sarapan dulu ya abis itu boleh tidur lagi," Kookie membujukku lembut.

Aku menggeleng manja..
Kookie tiba~tiba memegang dahiku.

"Astaga..Noona panas. Kenapa Noona gak bilang kalo lagi sakit?"tanya Kookie panik.

Ow.. pantas ada dorongan bersikap manja, rupanya aku sakit.
Aku punya kebiasaan jelek, kalo lagi sakit bawaannya pengin dimanja terus.

Biasanya Mami dan Papi yang manjain.. sekarang?
Gak sadar airmataku menetes.. miris deh.

"Noona...kenapa nangis?"
Kookie jadi makin bingung, dia menghapus airmataku dengan jari tangannya.

"Biasanya kalo sakit Mami yang ngurusin dan manjain aku..sekarang jadi inget Mami. Huaaaa," gak sadar aku mewek kek anak kecil.

Kookie jadi salting, dia nepuk~nepuk punggungku kaku. Tangannya ragu kek mo meluk tapi gak jadi..

"Kookie..peluk.." pintaku manja dengan mata berkaca~kaca. Pokoknya saat ini aku butuh dimanjain seseorang!

Kookie menghela napas berat, lalu bergumam..

"Ah bodo lah!"

Kupikir ia akan menolak gak mau melukin aku, ternyata ia malah naik ke kasurku.. merebahkan dirinya di sampingku dan melukin aku erat.

Kalau pas sehat mungkin aku bakal ngedorong tubuhnya kalo dia begini.. tapi kelemahanku emang kalo lagi sakit aku butuh dimanja, dibelai dan disayang.

Aku merebahkan kepalaku di dadanya yang bidang dan melukin Kookie erat.

Lalu aku tertidur lagi..

💞🐇🐰💞

"Aaaakk .." ucap Kookie merayuku.

Aku mengerucutkan bibirku, gak mau nerima sesendok bubur yang disodorin cowok itu didepan mulutku.

"Noona, ayolah," rengek Kookie.

Ih, gemes ngliatnya. Kookie imut banget kalo gini. Berasa kek anak kecil ngurus anak kecil. Lucu jadinya.

Gegara gak tega,akhirnya  aku mau juga disuapin makan bubur itu beberapa sendok. Abis itu aku malas makan, mual rasanya. Mulutku pahit.

"Kookie udah ya makannya, perutku mual."

"Tapi minum obat dulu ya, Noona," bujuk Kookie.

Huh, aku paling gak suka minum obat. Mami biasanya menyiasati pake permen yupi, obatku dibungkus pake permen yupi. Jadi rasanya berasa kek nelen permen yupi.

"Kookie, aku biasa minum obat pake permen yupi."

"Tapi disini gak ada permen yupi Noona."

"Enggak! Gak ada permen yupi gak mau minum obat," kataku bersikeras sambil nutup mulutku pake tangan.

Kookie mpe garuk~garuk tengkuknya yang gak gatel itu ngadepin kemanjaanku.

"Coba Kookie minta Tae Hyung titip beli, dia kan lagi ada di luar."
Kookie menekan nomor Tae yang ada di hapenya... tapi kok suara nada panggilnya berasa dekat gini?

11. Triplets and Me (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang