•26

1.4K 132 17
                                    

"Saling mencintai itu di rasakan oleh kedua pihak, bukan hanya satu belah pihak saja."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
~o0o~

Hari yang di tunggu telah tiba, hari dimana semua staf melepas penat. Ya benar, hari ini adalah hari libur memang bukan weekend tetapi tetap saja libur 2 hari itu sangat lah berharga, semua staf sangat senang termasuk Yoora dan Soora. Keputusan produser mengambil libur hari ini adalah dirinya ingin berpindah lokasi syuting. Menurutnya, vidio syuting kemarin sudah cukup di tempat ini, tempat yang dingin dan jauh dari perkotaan. Sayang sekali, padahal cuaca disini sangatlah bagus.

Yoora lebih memilih untuk pulang ke rumah yang letaknya di Seoul, memilih pulang itu adalah yang terbaik. Dirinya bisa beristirahat tanpa di ganggu siapapun, tetapi angan-angan Yoora untuk beristirahat seharian telah gagal. Dirinya baru ingat, bahwa Jeno mengajaknya ke suatu tempat yang bisa membuat mereka berdua flashback.

Tok... Tok... Tok...

Suara pintu di ketuk, tidak lama Yoora langsung membuka pintu rumah. Dirinya yakin yang mengetuk adalah Jeno dan benar saja, ketika dirinya membuka kenop pintu, yang berada di depan adalah suaminya. Dengan pakaian yang tidak Yoora kira, biasanya Jeno memakai serba hitam namun saat ini tidak. Jeno memakai kaos berwarna putih polos dan celana coklat. Saat ini dirinya bukan seperti idol, melainkan kekasih seseorang yang sangat beruntung.

"Mau masuk dulu Jen?" tawar Yoora.

Jeno menggeleng, "tidak, kau sudah siap bukan? Ayo berangkat. Hari ini aku pinjam mobil Ayah."

"Sebentar aku ambil Tas dulu dan masker, tidak lama. Kau tunggu disini."

Yoora kembali masuk kerumahnya, dirinya menghampiri tas selempang warna putih yang berada di atas meja dan satu buah masker di sampingnya. Yoora pun mengaitkan masker itu di kedua telinganya, dan tidak lupa Yoora mengaitkan selempang warna putih itu di lengannya. Karena Yoora sudah siap, dirinya menghampiri Jeno yang berada di depan rumah.

"Ayo aku sudah siap," ucap Yoora yang baru saja keluar rumah. Tidak di sangka, Jeno menggenggam lengan Yoora dengan erat. "Tidak apa-apa kan?" tanya Jeno, Yoora mengangguk dan tersenyum. Perbuatan Jeno membuat dirinya mengingat masa lalu. Akankah Jeno menggenggam lengan Yoora hingga akhir?

~o0o~

"Wah ternyata tempat ini tidak ada perubahan sama sekali, sama seperti kita pertama bertemu," ucap Yoora yang memandangi tempat yang berada di hadapannya.

"Bagaimana mau masuk?" tanya Jeno, Yoora pun mengangguk. Yoora menggandeng lengan Jeno, perempuan berbadan dua itu menuntun Jeno sampai ke dalam tempat itu. Ketika masuk, mereka di sambut dengan banyak buku, disini banyak sekali rak-rak yang berisikan berbagai buku. Mulai dari buku romansa hingga buku tentang kehidupan, dan banyak lagi.

Yoora dan Jeno menyusuri tiap rak buku, mereka memilih buku yang cocok untuk di baca. Rasa sudah cukup buku yang di ambil, Yoora dan Jeno menuju tempat duduk yang di sediakan pihak perpustakaan itu. Suasana sangatlah hening, semua hanya fokus membaca, kecuali seseorang yang berada di pojok kursi. Gelagat orang itu sangatlah mencurigakan. Tiba-tiba Yoora menerima secarik kertas yang bertuliskan.

Yoora ada seseorang yang memperhatikan kita, aku takut itu paparazi atau sasaeng fans. Apa kita pergi saja dari sini?

Married With Lee Jeno [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang