•18

1.5K 198 31
                                    

"Aku tak pernah berhenti mencintaimu. Aku hanya berhenti menunjukkannya." Lee Jeno
.
.
.
.
.
.
.
.
.

~o0o~

Yoora POV

"Your mask is very nice."

Yang ada di benakku ketika mendengar ucapan Jeno tadi adalah, apakah dirinya sedang menyindirku? Memangnya aku punya salah apa sama dia. Aku terus bertanya pada diriku sendiri, aku juga berusaha mengingat kejadian kemarin-kemarin nya lagi, siapa tau kemarin aku melakukan kesalahan yang tidak aku sadari.

Aku bertanya, "Apa maksud mu Jeno? Aku benar-benar tidak mengerti." Aku mengerutkan dahiku.

Dia tersenyum kecut padaku. "Apa sekarang kau berlaga bodoh, jelas itu kelakuan mu kan. Oh sepertinya kau cemburu. Aku tahu kamu tidak bisa move on dariku," sindir Jeno lagi.
Tunggu, Jeno menyindirku lagi? Tidak bisa dibiarkan.

"Hey, aku sudah move on lama dari dirimu, dan ingat pernikahan ini bukan di dasari cinta!" bentak ku padanya, memangnya aku ini wanita lemah yang mau di injak-injak oleh dirinya, aku juga mempunyai harga diri. Aku kasih tau, harga diri ku lebih mahal dari apapun.

"Menikah dengan mu menambah beban hidup ku saja."

PLAK!

Aku menampar pipinya hingga merah dengan lengan kanan ku, aku sudah hilang kesabaran bagaimana bisa Jeno yang ku kenal dulu bisa berkata seperti itu? Beban? Aku beban?

"Lee Jeno yang dulu aku kenal memang sudah berubah total." Aku tersenyum menahan air mata ku, terkadang aku memang bercanda aku ini beban dunia, aku ini beban keluarga tapi itu hanya sekedar candaan agar aku bisa menghibur teman-teman ku. Tapi aku rasa Jeno bicara seperti ini itu dari dalam hati, aku baperan? Ya benar.

"Jeno yang sekarang lebih sampah dari pada sampah."

Ucapan itu keluar dari mulut ku tanpa kusadari, yang aku lihat Jeno menahan dirinya memukul aku. Ucapan ku tadi pasti membuat hatinya luka.

Jeno berkata, "Pernikahan ini adalah sebuah kesalahan." Setelah mengucapkan itu Jeno pergi dan hilang dari hadapan ku, dirinya pergi menggunakan mobil putih kesayangannya.

Aku kembali menutup pintu rumah, dan baru kusadari dari tadi kami mengobrol di ambang pintu. Apakah tetangga mendengar perdebatan aku dan Jeno tadi?

Ketika mendengar ucapan Jeno yang mengatakan beban memang aku ingin menangis, tapi setelah aku sadari ucapan ku yang mengatakan Jeno sampah aku merasa bersalah dan tidak pantas jika aku sedih. Aku jahat sekali.

Sebelumnya, Jeno mengatakan aku memakai topeng yang bagus? Padahal aku sedang tida bersandiwara ada apa sebenarnya yang membuat Jeno marah seperti tadi.

"Skandal Jeno berkencan dengan idol perempuan?" Aku terkejut ketika melihat artikel itu muncul di handphone ku. Tunggu, foto ini? Aku ada di sana saat itu.

~o0o~

Author POV

Dini hari menunjukan pukul 02:00 pagi, dua pria itu masih terjaga dari tidurnya. Mereka adalah Jeno dan Jaemin, mereka sekarang sedang duduk di meja makan menikmati camilan, memang waktu yang pas ketika lapar di temani camilan.

"Tadi siang aku menemui Yoora," Jeno membuka percakapan. Sepertinya ia ingin bercerita sedikit yang terjadi siang tadi pada Jaemin.

"Jangan bilang kau menuduh Yoora dalam hal ini?" Jaemin orangnya sedikit peka terhadap perasaan orang, buktinya dirinya langsung tahu apa yang di maksud Jeno sebelum Jeno memberi tahu.

"Aku hanya memastikan, karena hanya ada dirinya saat foto itu di ambil aku yakin. Karena dia yang mengantarkan ku ke asrama walau berjalan kaki."

"Sepertinya yang sekarang berbicara denganku saat ini adalah diri Jeno yang luar bukan hati Jeno yang tahu kejadian sebenarnya," ucap Jaemin yang membuat Jeno semakin bingung.

Jeno bertanya, "Apa maksud mu?" Wajahnya mengekspresikan tanda tanya besar.

"Saat ini kamu hanya mengikuti ego mu, bukan hatimu iya kan? Kamu mencari kesalahan Yoora dalam hal ini agar kamu mendapatkan alasan untuk membenci Yoora." Jhkaemin tertawa pelan melihat ekspresi Jeno yang terkejut, apa memang benar yang dikatakan Jaemin tadi? Jeno sendiri tidak tahu apa yang di inginkan hatinya dan ego nya.

"Aku di tekan agensi untuk melakukan ini."

~o0o~

Diwaktu yang bersamaan Yubin sendiri sedang berada di atas kasur yang sama dengan Veronika. Yubin memang satu kamar dengan Veronika karena, bagi Veronika Yubin adalah adik yang paling disayangi. Bukan berati Veronika tidak sayang dengan member yang lain.

"Eonnie apa aku boleh bercerita sedikit?" ucap Yubin pada Veronika yang berada di sebelahnya saat ini. Veronika mengangguk menandakan Iya.

Yubin menarik nafas dalam berusaha untuk berbicara, rasanya sangat berat mengungkapkan hal ini. Namun jika di pendam sendiri itu sama saja bunuh diri secara perlahan.

"Huft, apa Eonnie pernah tahu alasan aku menjadi idol?" tanya Yubin sebagai permulaan, lalu Veronika menjawab tidak. "Karena dahulu aku adalah sasaeng Jeno oppa." Ucapan Yubin berhenti, mungkin ia butuh waktu untuk merangkai kata yang pas.

Tentu saja Veronika terkejut mendengar hal itu karena selama mereka menjadi trainee mereka tidak pernah menceritakan hal-hal seperti ini. Veronika hanya diam, dirinya tahu bahwa Yubin belum selesai bercerita. Veronika mengisyaratkan kepada Yubin untuk melanjutkan ceritanya.

"Aku mati-matian agar bisa menjadi trainee di agensi yang sama dengan Jeno Oppa. Aku kira mudah menjadi idol tetapi aku salah. Lalu aku bertemu dengan Jaemin dia lebih tua dari ku, saat itu aku masih sangat muda," ungkap Yoora perlahan, "Jaemin Oppa yang mengajari aku dance dan banyak lagi. Dia yang selalu ada untuk ku tetapi entah kenapa aku malah semakin terobsesi nya dengan Jeno Oppa," lanjut Yubin.

Veronika berfikir apa yang membuat Yubin sangat terobsesi dengan Jeno. "Lalu apa yang membuat kamu terobsesi dengan Jeno?" tanya Veronika.

"Tidak ada alasan untuk itu, lanjut saja. Karena obsesi ku pada Jeno oppa tinggi Ayah ku tidak menyukai ku. Eonnie tahu kan sifat Ayah ku seperti apa. Egois, sombong dan pemabuk. Ayah mengusir ku dari rumah aku hanya tinggal bersama ibu di rumah yang baru."

Cerita Yubin membuat Veronika terkejut, bagaimana bisa Yubin menyimpan itu sendirian. "Jadi selama ini cerita mimpi kamu itu, Ayah kamu sendiri Tuan Kim lebih tepatnya?" tanya Veronika memastikan dan Yubin mengangguk.

"Karena obsesi ku pada Jeno Oppa sekarang aku bisa disini," ucap Yubin tersenyum dirinya lega sudah bisa cerita sedikit tentang masa lalunya.

"Berati kau senang terkena skandal kencan dengan Jeno?" tanya Veronika dan Yubin menggeleng ada apa dengan anak ini sebenarnya, bukan kah harusnya dirinya senang.

"Aku tidak senang jika hanya skandal, aku akan senang jika itu di konfirmasi."

"Apa maksud mu Kim Yubin?"

~o0o~


Luangkan waktu 30 detik mu untuk memencet tombol Vote dan komen yaa terimakasih.

Married With Lee Jeno [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang