•25

1.7K 133 32
                                    

"Saling mencintai itu di rasakan oleh kedua pihak, bukan hanya satu belah pihak saja."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
~o0o~
[Special Jeonghan]

Yoon Jeonghan anak pertama dari keluarga Yoon. Berwajah tampan dan juga jahil. Cita-cita nya sejak dulu adalah menjadi seorang Dokter.
Untunglah sekarang tercapai. Jeonghan juga mempunyai banyak teman, salah satunya Lee Yoora. Menjalin pertemanan dengan selisih usia yang cukup jauh, tidak membuat mereka kesulitan. Yoora kala itu 13 tahun dan Jeonghan 19 tahun. Mereka bertemu ketika keluarga Yoon menempati rumah yang dekat dengan rumah Yoora.

Menurut Jeonghan bertemu dengan Yoora adalah suatu anugrah yang sangat luar biasa. Kapan lagi dirinya mempunyai teman rasa dajjal, teman seperti itu tidak terjual di toko manapun. Jeonghan menyayangi Yoora seperti dirinya menyayangi adik perempuannya yang meninggal ketika Jeonghan berumur 6 tahun. Bagi Jeonghan Yoora adalah reinkarnasi adik nya. Kebetulan pula, ketika adik perempuannya meninggal, di tahun yang sama juga Yoora lahir.

__

Ini adalah keputusan yang sulit bagi Jeonghan. Meninggalkan Korea demi mimpinya, atau tinggal di Korea lalu menjadi gelandangan karena di tinggal orang tuanya pergi.
Haruskan dirinya meninggalkan teman-temannya dan pergi keluar Negeri demi pendidikan? Rasanya Jeonghan ingin membelah diri.

Keputusan terakhir yang Jeonghan pilih adalah, dirinya pergi meninggalkan Korea demi pendidikan dan juga menetap di sana. Sulit, sangat sulit.

Jeonghan cukup terkejut mendengar alasan sebenarnya Tuan Yoon dan Nyonya Yoon menyekolahkan Jeonghan di luar negeri.
Alasan utama Jeonghan sekeluarga akan pindah adalah, Tuan Yoon berpindah tugas ke Negara sebelah. Dan alasan klasiknya adalah Orang Tua Jeonghan ingin merasakan kembali berbulan madu dan mempunyai anak lagi.

"Maksud nya?" tanya Jeonghan yang kala itu berusia 23 tahun. Jeonghan benar-benar di buat bingung dengan alasan kedua orang tuanya.

"Ayah mu ingin mempunyai anak lagi, kita tidak mungkin terus menerus menangisi kepergian Yoon Tae Ha bukan? " jawab Nyonya Yoon. Jeonghan menghela nafas panjang, dirinya tidak habis pikir. Di umur orang tuanya yang tidak lagi muda, mereka menginginkan anak lagi.

"Ayah akan mengizinkan mu menjadi Dokter, tapi izinkan Ayah mempunyai anak lagi." Tuan Yoon menyeruput kopi yang berada di hadapannya sekarang. Jeonghan membuang wajahnya ke arah kiri sembari tersenyum.

"Kalian juga ingin menikmati pembuatan nya kan," gumam Jeonghan di saat yang bersamaan pula Tuan Yoon memasang mata tajam. Karena tidak ingin Jeonghan bicara yang tidak-tidak Tuan Yoon memutuskan untuk pergi.

Alasan klasik, di Korea membuat anak juga bisa bukan? - batin Jeonghan.

5 menit setelah kepergian Tuan Yoon.

Jeonghan kira ibunya akan ikut pergi bersama ayahnya ternyata tidak. Ibunya lebih memilih duduk bersama Jeonghan, walaupun hening.
Jeonghan tidak mempunyai topik untuk di bicarakan pada Nyonya Yoon. Biasanya Nyonya Yoon membicarakan tentang Yoora, tetapi kali ini tidak. Bahkan Nyonya Yoon tidak menanyakan Yoora hari ini.

Demi memutuskan keheningan yang tidak tahu sampai kapan, Jeonghan memulai topik pembicaraan nya.

"Tumben sekali ibu tidak membicarakan Yoora, ada apa?" tanya Jeonghan. Nyonya Yoon melirik wajah Jeonghan sekilas.

Married With Lee Jeno [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang