|19| Ini Loh Vaghelaz

44.1K 5.8K 898
                                    

Chapter 19 : Ini Loh Vaghelaz

...

Haii

Apa kabar?

Udah siap baca part ini?

Sebelum itu hidupkan data seluler kamu lalu tekan bintangnya ya.

Kasih awan juga buat All Member Vaghelaz ☁️

Oke, makasih.

Happy Reading ✨

•••

"Kebersamaan itu kebahagiaan, kebahagiaan itu kebersamaan. Yang perlu ditandai, kebersamaan maupun kebahagiaan itu butuh uang. Realistis aja, Bro."

•Vaghelaz 01•

_____

Masih di hari yang sama setelah pembagian raport, Abin sebagai sang ketua Vaghelaz memutuskan mengadakan pertemuan besar-besaran. Pertemuan itu rencananya akan membahas serangan langsung yang akan mereka lakukan untuk geng Therazco yang sangat meresahkan. Kabarnya semua anggota geng rintisan Abin cs itu akan berjalan beriringan mengepung markas Therazco yang ada di tengah kota. Tapi, apakah mungkin?

"Gak akan bagus kalo kita ngepung mereka, apalagi markasnya di tengah kota!" celetuk Saka yang tumben sekali bicara duluan.

Abin tak berhenti berjalan bolak balik ditengah lingkaran para anggotanya. "Bener juga Si Saka."

Semua orang yang ada di dalam rumah kosong itu berumur sekitar 16-18 tahun. Abin tak segan merekrut siswa yang masih kelas X, tapi dengan tegas ia enggan merekrut mereka yang sudah kelas XII. Vaghelaz adalah rintisan Abin cs, jadi mereka adalah angkatan pertama. Sampai saat ini Vaghelaz secara keseluruhan berjumlah 77 orang.

"Kalo gitu pake rencana yang kemarin aja." Ryoland berdiri untuk menyampaikan aspirasi.

"Ryoland goblok, itu kan masih rahasia," lirih Sastra tak tahu mau bicara apa.

Abin mengangguk. "Boleh! Sastra diri lu, jelasin ke mereka."

Mendengar jawaban persetujuan dari Abin barusan membuat Sastra melebarkan mata tak percaya. Bukankah dia sendiri yang bilang jangan sampai anggota lainnya tahu tentang ini? Tapi sekarang malah apa? Dengan santainya ia menyuruh Sastra menjelaskan secara gamblang rencana itu pada semua orang. Rencana yang dimaksudkan adalah rencana 2, karena rencana 1 dan 3 tidak membuahkan hasil maksimal.

Sastra berdiri, berjalan ke tengah lingkaran dan mendekat ke Abin. "Bin, bukannya itu cuma rahasia kita-kita aja," bisiknya.

"Setelah gue pikir-pikir semua akan lebih cepat selesai kalo kita bersatu. Jadi ya ini, kita kerahin semua anggota untuk merealisasikan rencana," jelas Abin pada Sastra.

Sastra masih belum bisa memahami mau dari Abin walau sudah dijelaskan barusan. Dengan sedikit keraguan Sastra terpaksa menjelaskan satu rencana tersisa yang ia susun bulan lalu pada semuanya.

 Dengan sedikit keraguan Sastra terpaksa menjelaskan satu rencana tersisa yang ia susun bulan lalu pada semuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BINAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang