|27| Welcome Kelas XII

37.6K 4.9K 1K
                                    

Chapter 27 : Welcome Kelas XII

...

Hai Kwinizen 👋🏻

Apa kabar?

Sudah siap baca part ini?

Sebelum itu hidupkan data seluler kamu lalu tekan bintangnya, komen juga xixi 🤩

Kasih awan juga buat semua karakter ☁️☁️☁️

Oke, makasih.

Happy Reading ✨

•••

"Lembaran baru memang diharapkan menutup masalah lama, namun bukan berarti tak memperbolehkan masalah baru datang."

•BINAR STORY•

Kehidupan baru dengan lembaran baru yang indah perlahan mulai terlihat hilalnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kehidupan baru dengan lembaran baru yang indah perlahan mulai terlihat hilalnya. Tergolong sebagai rumah tangga muda, Abin dan Aru berusaha menyikapinya dengan hal-hal yang membuat bahagia. Ketua Vaghelaz itu sudah mulai bisa mengalah dengan istrinya, mulai dewasa katanya. Mengayomi juga membantu mengemban tugas rumah tangga harus dilakukan oleh setiap pasangan, termasuk pasangan muda seperti Abin dan Aru.

Hari ini adalah hari Senin. Bertepatan dengan tanggal 20 Juli, hari lahirnya gadis cantik bernama Arunika Ziereline Dya. Hari ini juga merupakan hari pertama masuk sekolah setelah libur hampir satu bulan. Abin dan Aru sekarang sudah menduduki kelas XII, dimana ini merupakan kelas terakhir sebelum pindah jenjang ke perguruan tinggi. Kelas XII juga merupakan saat-saat tersibuk yang dilewati oleh siswa-siswi SMA; ujian akhir sekolah dan juga UTBK merupakan salah satu penyumbangnya.

Tepat pukul tujuh kurang lima belas menit, Aru dan Abin sudah siap dengan seragam sekolahnya. Untuk sekarang Aru menggunakan rok sewajarnya yang tentu tidak sependek dulu. Beberapa hari lalu Abin membuang rok itu dan membelikan yang baru, alasannya masih sama, tak ingin kalau ada orang lain yang melirik istrinya.

"Naik motor ya?" kata Abin seusai mengikat tali sepatunya.

"Terserah," jawab Aru sedikit cemberut.

"Cewe banget lo!"

"Lah, gua emang cewe!"

"HAHAHHA AJIR."

Hal yang membuat Aru cemberut adalah Abin yang tidak ingat kalau hari ini hari ulangtahunnya. Bagaimana mau ingat, tahu tanggalnya saja tidak. Sejak bertemu ataupun sejak menikah sekalipun Abin tak pernah tahu tanggal berapa istrinya itu lahir ke dunia.

Abin berdiri merangkul pinggang gadis itu. "Kenapa sayang? Hm?"

"Masa sih gue yang ngasih tau hari ini hari ulang tahun gue." Bukannya menjawab, Aru malah membatin.

BINAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang