Bagaimana rasanya menikah saat SMA, terlebih dengan dia yang punya diri kedua?
Cuplikan :
"Kita buat sejarah baru, ujian akhir sambil bawa bayi kembar tiga, mau?" kata Abin memandang intens wajah Aru, istrinya.
Abin itu humoris bahkan receh di kep...
Sebelum itu hidupkan data seluler kamu lalu tekan bintangnya dan komentar yang banyak ya 🤩
Kasih awan juga buat semua karakter di cerita ini ☁️
Sudah?
Oke, makasih.
Happy Reading ✨
DISARANKAN MEMELUK GULING SAAT MEMBACA :V
•••
"Tentu tidak mudah, musuh."
•No Name•
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dari kejauhan, kaki mungil kepunyaan Aru dan Jana menapak mengarah ke antek-antek Vaghelaz yang masih menenangkan emosi sang ketua. Sejak perginya Sultan tadi, kedipan mata yang dihasilkan Abin hanya beberapa, mempertegas jika kemarahannya sedang membuncah. Apalagi ketika Sultan membawa-bawa nama Aru dalam masalah mereka. Sultan ingin membuat Aru jatuh cinta dengannya? Tentu Abin tidak akan membiarkan, gadis bernama lengkap Arunika Ziereline Dya itu adalah istrinya, gadisnya, miliknya! Bukan orang lain, terlebih Sultan!
"Lo kenapa?" Aru memegang lengan bawah suaminya saat sampai di sana. Melihat tak ada jawaban dari Abin, Aru menatap bergiliran empat cowok yang ada di sana.
Semua yang ditatap malah memberi kode satu sama lain. Kalau sudah begini, Sastra lah yang akhirnya turun tangan.
"Bin." Sastra menepuk-nepuk punggung Abin untuk menyadarkannya. Sayangnya Abin tidak merespon.
"Ru, lo minggir dulu ya," titah Sastra dibalas tatapan bingung dari Aru. Tak ingin memperpanjang percakapan, akhirnya Aru mengiyakan, baru ingat kalau suaminya itu suka kumat.
Setelah gadis itu menjauh, Sastra kembali pada tujuannya-menyadarkan Abin.
