|43| Tumbang

27K 3.7K 701
                                    

Chapter 43 : Tumbang

Warning ⚠️

18+

Dosa ditanggung masing-masing.

...

Jangan lupa vote, komen dan share ya.

Kasih awan juga buat mereka semua ☁️

Btw, nemu cerita ini dari mana?

Oke, makasih.

Happy Reading ✨

•••

"Bukan kalah kalau lawannya main curang!"

•AZD•

Sastra mengaduh kesakitan saat peluru itu memaksa masuk dan menembus saraf-saraf dikakinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sastra mengaduh kesakitan saat peluru itu memaksa masuk dan menembus saraf-saraf dikakinya. Cipratan cairan berwarna merah yang jumlahnya sangat banyak membanjiri permukaan tanah tempat Sastra berpijak. Tak ayal darah itu membuat si empunya terkulai lemas. Selain permukaan tanah, darah itu juga menciprati beberapa orang yang berdiri didekatnya.

"Ini peringatan kedua! Jangan usik kita atau-"

Bugh bugh bugh plak

Tinjuan, tendangan dan pukulan keras dilepaskan seorang Abin yang kekesalannya sudah mencapai puncak. Sementara yang lain sibuk menolong Sastra, ia menghabisi Sultan dan tak membiarkannya pergi begitu saja.

"Cuma pengecut yang berani ngelakuin hal semacam ini, bangsat!" Pukulan dan tendangan silih berganti menghujani tubuh Sultan. Namun ketua kelas XII IPS 2 itu sama sekali tidak membalasnya, dia malah diam saja seraya menunjukkan senyum miring yang sungguh menjengkelkan.

"KALIAN SUDAH KALAH! Temen kalian hampir mati tuh!" seloroh Alderian yang berdiri tak jauh dari Sultan.

"BUKAN KALAH, GAK ADA KEKALAHAN YANG DIDASARI KECURANGAN! CAMKAN ITU, ANJING!" tegas Abin sebelum datang ke Sastra yang sedang merintih kesakitan, meninggalkan Sultan yang berdiri santai seperti tidak terjadi apa-apa.

Ketika yang melepaskan peluru belum diketahui, Therazco bersama antek-anteknya malah pergi begitu saja. Apalagi kalau bukan pengecut?

Tak lama setelah itu Sastra dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapat pertolongan segera.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BINAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang