|65| Pantaskah?

20.7K 3.3K 1.1K
                                    

Chapter 65 : Pantaskah ?

Aku update buat yang suka ceritaku 🫶🏻

....

Sebelum baca vote dulu ❤️

Berikan awan ☁️

1K+ komennya ditunggu, bisa?

...

Oke, makasih.

Happy Reading ✨

Pelan-pelan bacanya, hampir 2000 kata :)

•••

"Aku terlalu bahaya buat kamu."

•BINAR STORY•

Waktu tak lagi sama, sejak semua yang Abin lakukan pada Aru, kini jam berjalan dan menduduki posisi 18

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu tak lagi sama, sejak semua yang Abin lakukan pada Aru, kini jam berjalan dan menduduki posisi 18.00 WIB. Masih di danau yang sama, kepribadian asli milik Abin sepertinya akan kembali karena saat ini samar-samar suara adzan Maghrib masuk ke telinganya. Wajah tampan itu tiba-tiba gelagapan entah kenapa, matanya mengedar sana sini, serta menggaruk belakang kepalanya—menandakan kebingungan yang ada.

Kebingungan itu semakin menjadi kala langit sudah berubah merah, dan istrinya tidak ada di sana. "Ruru kemana?" monolognya.

Bola mata hitam itu kembali ia edarkan ke segala arah, namun tidak mendapati sosok yang dicari. "Udah pulang duluan?"

"Semoga iya, Ru. Aku sholat dulu ya," ucap Abin, melangkahkan kaki ke musholla yang berada tak jauh dari sana.

Otak dan hatinya benar-benar tidak bisa bekerja dengan baik saat ini. Mungkin mendekatkan diri dengan Tuhan adalah yang terbaik untuknya sekarang.

Tepat saat sholat berjamaah berakhir, perasaan Abin tidak seperti biasanya. Karena, biasanya setelah sholat hatinya langsung tenang. Kenapa sekarang tidak? Tentu Abin bertanya-tanya akan ini.

"Kasian ya perempuan tadi."

"Iya nggak tau kenapa dia bisa ada di situ."

"Pembunuhan?"

"Nggak tau juga, yang pasti perempuan itu udah nggak sadarkan diri pas di tolong warga."

Insting seorang suami mulai menyeruak di benak Abin. Apa yang dibicarakan warga setempat membuat jantungnya berdetak kencang. Lantas, ia memutuskan untuk bertanya.

"Permisi bapak-bapak...."

"Iya, kenapa Mas?"

Abin berusaha mengulas senyum. "Tadi yang kalian bicarain apa ya? Kenapa bilang perempuan, pembunuhan dan sebagainya?"

"Jadi gini, tadi ada perempuan cantik yang hampir tenggelam di danau. Untung dia masih bisa teriak minta tolong, sehingga warga ke sana dan nolongin dia. Gitu, Mas," jelas salah satu warga sekaligus jamaah musholla.

BINAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang