menuju tamat?

1.2K 126 2
                                    

Selamat membaca(❁´◡'❁)

Aj mencoba menelepon Ayahnya tetapi sambungan terputus, Aj khawatir jika Ayah akan dibunuh oleh Kakek Marc tidak lain tidak bukan Harabuji Tay.

Aj terlihat mondar mandir dengan ponsel yang berada di genggamnnya.

"Ayolah ayah angkat telepon aj!!" Aj masih berusaha menelepon sampai dirinya akan menelepon kembali tiba-tiba ada telepon masuk dengan nomor yang tidak dikenal.

"Halo?" Aj menjawabnya dengan sedikit gemetar dirinya masih takut setelah kejadian dia memukul Marc.

"Halo, apa benar ini dari anak dari bapak Ohm suppasit jongcheveevat?" Aj masih terdiam sebelum akhirnya sang penelepon memberitahu di mana ayahnya.

"Mohon maaf, saya suster dari RS Melati Indah. Ayah anda sedang dirawat. bisakah anda kesini" Dengan cepat Aj menutup sambungan teleponnya dan bergegas menuju rumah sakit.

Mereka semua berkumpul didepan sembari menunggu Aj anak dari Ohm, sebelum akhirnya mereka akan membicarakan semuanya dirumah Vihokratana.

Aj memakirkan motornya lalu berlari ke arah resepsionis menayakan kondisi ayahnya.

Aj belari menuju IGD dan dia kaget mendapati sudah banyak orang di sana bukan hanya ayahnya tetapi juga keluarga marc di sana, Aj membalikan badannya sedikit melangkah sebelum akhirnya namanya disebut oleh ayahnya.

Dirinya bingung, dirinya tidak bisa berpikir jernih, tangannya sudah dingin, keringat terlihat di pelipis anak laki laki itu.

"Aj? Kemarilah tidak sopan jika kau tidak menyapa mereka!" Ohm tetap mengajarkan sopan dan santun.

"Haazk aku Aj suppasit jongcheveevat anak laki laki dari Ayah Ohm suppasit jongcheveevat dan ibu ku Prigkhing suppasit jongcheveevat, salam kenal" Kaku, pekenalan itu trlalu kaku.

Semuanya terdiam, dengan cepat New menghampiri Aj dengan senyuman diwajahnya.

"Salam kenal Aj, aku New a.k.a Harabuji New" New membawa Aj untuk duduk di antara mereka.

Aj menghampiri ayahnya, dia merasa khawatir.

"Ayah tak apakan? ada yang terluka ayah?"  Ohm tersenyum, anaknya ternyata masih peduli padanya.

"Ayah tak apa, hanya sedikit lecet" Ohm mencoba membuat Aj tenang.

Aj memeluk erat ayahnya, dirinya menangis dipundak ayahnya karena merasa bersalah atas apa yang telah dia lakukan.

"Ayah maafkan aku" Ohm merasa sedih anaknya menangis.

"Kau tak harus memintaa maaf pada ayah, minta maaf lah pada Marc" Aj melepaskan pelukannya menatap ragu ayahnya, dan ayahnya memberi isyarat padanya.

Aj menghampiri Marc, Nanon sedikit bergeser dari tempat duduknya. Sedikit lama Aj hanya melihat Marc menundukan kepala karena merasa takut dengan Aj. Dengan gerakan reflek Aj memeluk Marc dan itu membuat Marc kaget.

"Maafkan aku Marc.." Aj menangis menyesali perbuatannya, dan itu membuat Marc ikut menangis.

"Aku sudah memaafkan mu" Aj dan Marc berpelukan cukup lama, semua orang dewasa di sana membiarkaan mereka.

Tanpa sadar atau tidak Ohm sendari tadi memandang Nanon. Pandangan itu sama sekali tak lepas sampai akhirnya Nanon tak sengaja bertemu dengan mata cokelat mantan suaminya itu. Mereka berdua salah tingkah.
































Tbc?

Terima kasih telah membaca, semoga suka o(〃^▽^〃)o

Jangan lupa kasih saran dan kritik + likenya🌟

Ayah Untuk MarcTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang