Hai akhirnya aku update, hehehe maaf lama yah. Oh yah kalian nyaman gak sama cara tulis ku? Aku bingung soalnya takut kalian ga nyaman hehe.
Oke lah ada sedikit info disini.
Harabuji atau Haraboji adalah panggilan kakek dalam bahasa korea.
Selamat membaca (*≧▽≦)"Sedang ada masalah Non?" Lelaki itu tersadar dari lamunannya.
"Eh Papa, enggak ada sih tetapi kepikiran sama sikap marc pagi tadi.." Yah Nanon selalu pulang ke rumah orang tuanya jika pagi setelah marc berangkat ke sekolah, lalu akan berangkat ke kantor setelahnya dan pulang pada sore atau malam jika kerjaan sedang banyak di kantor.
"Sikap marc mengapa sayang? Coba cerita ke papa.." Walaupun Nanon sudah mempunyai anak, tetapi New tetaplah orang tua yang sayang pada anak-anaknya.
"Entahlah pa, tadi pagi marc ingin menanyakan sesuatu tetapi setelah aku tanyakan dianya seperti mengalihkan pembicaraan, hm.. papa taukan" Nanon bingung dengan sikap anak laki lakinya itu.
"Non.. boleh papa berbicara soal ini, sepertinya marc harus tau semuanya sekarang sayang" Papa New berbicara lembut pada nanon takut akan anaknya terluka lagi.
"Soal ayahnya.." Nanon berbicara, tetapi sorotan matanya kosong lurus kedepan tubuhnya kaku otaknya sedang mencernah apa yang tadi dia bicarakan.
"Nanon.. Papa tau semuanya begitu menyakitkan, tetapi semakin jauh marc akan semakin dewasa dan marc akan berpikir buruk tentang ayahnya." New bingung harus berbicara seperti apa dengan anak bungsunya ini, dia terlalu takut menyakiti hati putranya dengan ucap yang dia lontarkan.
"Apa aku orang tua yang buruk untuk marc, mengapa dia sampai mau mencari tau soal ayahnya, apa aku tidak berguna untuk anak ku sendiri.." Nanon terpukul dengan kenyataan yang menyakitkan, Marcnya ingin tau di mana lelaki bajingan itu.
"Sayang kamu ga boleh bilang seperti itu, non lihat papa-" Hati New sakit melihat anaknya sekarang. Nanon diam ketika Papanya meraih tangannya menggegamnya erat dan melanjutkan pembicaraan yang terputus tadi.
"Nanon.. lihat Papa, Nanon adalah orang tua yang hebat untuk marc, Nanon sudah memperjuangan marc dari dia masih segumpal darah, sampai Nanon harus kehilangan masa mudah Nanon yang seharusnya kamu impikan untuk melanjutkan sekolah, Kamu hebat sayang, Nanon sudah jadi orang tua yang hebat untuk marc.." New menangis lirih menahan isakan.
"Papa sama Ayah bangga sama kamu sayang, Nanon tenang yah Papa, Ayah dan kedua saudaramu selalu menyayangimu dan marc. Papa akan membantu kamu untuk berbicara dengan marc setelah dia pulang sekolah nanti" New mengusap tangan anaknya, lalu membawanya kedalam dekapannya. Disitu bukan hanya hati New yang sakit tetapi Nanon jugaa.
Setelah selesai menenangkan Nanon, New langsung melepon suaminya untuk memberitahu jika anak bungsunya sudah dirumah dan tidak masuk kantor hari ini.
"Halo hin.. ada apa? mengapa menelepon apa terjadi sesuatu?" Cercaan pertanyaan dari arah telepon New.
"Te.. hari ini Nanon izin tidak masuk kantor yah, dia ada dirumah" Ucapan New terdengar lelah.
"Nanon mengapa sayang? Baiklah aku ijinkan, hari ini aku akan pulang cepat. Tunggu aku dirumah yah Hin, love you" sambungan telepon tertutup sebelum New mengucapkan satu kata pun. "Hari ini melelahkan.." batin New.
Dilain tempat~~
"Halo, harabuji? Ada apaa?" Marc sedang menunggu dijemput Papanya, hari ini hujan lumayan lebat.
"Halo Marc, hari ini harabuji yang jemput. Papa sedang tidak enak badan, jadi hari ini marc pulang ke rumah harabuji oke?" Sambungan telepon masih belum terputus tetapi tidak ada sahutan suara dari sembarang sana.
"Halo marc? Cucu harabuji yang paling tampan?" Tay bingung dengan sikap cucunya ini, sepertinya ada sesuatu yang disembunyikan.
"Yah harabuji, oke Marc tunggu yah. Cepat jemput yah, hujan semakin lebat.." Marc meremat ponselnya sampai kuku tanganya memutih. Papa sakit? -Marc.
"Oke, tunggu harabuji marc jangan pergi" selesai sambungan telepon tertutup setelah itu. Marc masih terdiam dengan pikirannya sendiri, harabujinya bilang Papanya sedang ada dirumah dan sakit? Apa karena pertanyaan marc tadi pagi? Jika benar maka Marc benar-benar menyesal karena bertanya dengan lancang soal itu. Maafkan aku Pa.. -Marc
Setelah pekerjannya selesai Tay membereskan berkas-berkas itu dan berlalu keluar dari ruangan untuk turun kebawah. Tay sampai di depan lobi kantor yang 'Sepi' hanya ada security karena karyawan lain sudah pulang melihat cuaca hari ini yang hujan cukup lebat. Tay terdiam didepan kantor dengan berguma sendiri "Sial aku tidak membawa payung lipat, padahal Hin selalu mengingatkan ku untuk selalu membawa payung" -Tay.
Tay mengambil ancang-acang untuk berlari kearah mobil, dan bless hujan membasahi baju kantornya dengan segera Tay masuk kedalam mobil dan menyalakan mobil bergegas pergi menjemput Marc.
15 menit berlalu mobil Tay sudah sampai disekolah Marc, Tay mengeluarkan ponselnya bermaksud menghubungi cucunya ini.
Tutt.. tutt.. tutt..
Sambungan telepon Marc tidak terhubung, ke mana perginya cucunya ini. 3 kali Tay mencoba menelepon tetapi sambungannya tetap terputus, Tay harus mencari tau ke mana cucunya ini. Dengan terpaksa basah kuyup karena dirinya juga tidak membawa payung Tay keluar dari mobil berjalan menuju depan sekolah Marc.
Tay berjalan ke dalam menyusuri sekolah, tetapi nihil cucunya tidak ada di sana. Akhirnya Tay memutuskan untuk berjalan ke arah taman sekolah, sesampainya di sana betapa terkejutnya Tay mengetahui cucunya di sana dengan tubuh yang basah kuyup dan bibir yang membiru karena terlalu lamaa terkena hujan.
Dengan segera Tay mengedong cucunya ke arah mobil, dengan cekatan Tay mebawa marc masuk ke mobil dan bergegas untuk kerumah sakit sebelum semuanya terlambat.
Dilain tempat~~
New sedang cemas menunggu kabar dari suaminya ini, Tay belum juga kembali padahal tadi bilangnya akan pulang cepat. Ponsel yang berada digenggamnya berbunyi tertera di sana "SUAMI KU☀️" dengan segera New mengakat teleponnya, tetapi setelah diangkat New tidak mendengar suara suaminya.
"YAK TETAWAN KAU SEDANG ADA DIMANA, CEPAT PULANG!!" Perintah New. tetapi tidak ada sahutan sama sekali.
"TETAWAN!! BODOH!! CEPAT ANGKAT JANGAN MEMBUAT KU MARAH" New benar-benar kehabisan akal, perasaan marah bercampur khawatir menyelimuti dirinya.
Sayup-sayup terdengar dari arah telepon New. "Aku akan kerumah sakit dulu, kau dan nanon segeralah menyusul. Marc pingsan karena kehujanan, sudah yah sayang aku tutup. Love you" sambungan tertutup begitu saja.
Dengan New yang masih membeku di sana.
"Marc masuk rumah sakit.." -New.
Tbc?
Terima kasih telah membaca, semoga suka (⌒∇⌒)
Jangan lupa kasih saran dan kritikan.