Selamat membaca(❁´◡'❁)
Setelah kejadian 5 tahun lalu yang membuat Nanon sakit parah. Nanon memutuskan untuk merawat Marc sendirian. tanpa suami yang mendampingi.
"hiks.. papa benar-benar kuat" Marc yang mendengar cerita panjang papanya itu menangis.
"Sudahlah marc itu sudah masalalu sekarang, hanya ada marc dan papa. tetapi papa mohon jangan membenci ayah mu" Nanon memeluk anaknya yang menangis.
"Iya pa.. tetapi pa jika marc bertemu denganya nanti, marc tidak bisa barzanj" Nanon mengelus punggung anaknya.
"Iya sayang, papa tau namanya juga kecewa. dah sekarang marc tidur, oh iya marc minggu depan kau sudah boleh pulang" Nanon melepaskan pelukan anaknya.
"Benar pa? marc boleh sekolah lagi dong? YESS SEKOLAHH" Nanon yang melihat anaknya bahagia jadi curiga.
"Marc kau menyukai khao kan?" pertanyaan jail nanon membuat marc berhenti bahagia. dan lihat pipnya bersemu merah.
"PAPA!!" marc langsung membaringkan tubuhnya dan menutupi mukanya dengan selumut.
"Oh begitu, kau memang sudah besar Marc" nanon terkekeh melihat tingkah marc.
Dilain tempat.
Ohm melihat jam di tangannya, menunjukan pukul 19.00 (tujuhmalam). Ohm merengangkan tubuhnya, dia begitu capai dengan semuanya. setelah kepergian sang istri Ohm merasa sangat bersalah, dan dia juga hampir melupakan anaknya.
tuts..tutt..
"ke mana anak itu pergii!!" Kepala ohm rasanya pening memikirkan perginya anaknya.
Ohm berdiri dari kursinya, membereskan berkas penting. selesai dengan berkas Ohm keluar dari ruangannya berjalan menuju lif untuk turun kebawah.
"Malam pak.." Ohm melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menyusuri jalanan ibu kota.
Ohm sampai dirumah mewahnya, dia memakirkan mobilnya dan berjalan masuk ke dalam rumah. rumah mewah itu sepi, lampunya padam tidak ada yang menyalahkan. rumah itu sepii tidak lagi ada warna di sana.
Ohm berjalan naik mengarah ke kamar, merebahkaan tubuhnya di ranjang besarnya. Ohm kembali mengingat kenangan manis bersama sang istri. dahulu sebelum tidur mereka kerap kali melakukan pilow talk, mengingat kenangan suka dan duka saat Prigkhing hamil, Ohm dengan siaga menjaga, menuruti semua keinginan istrinya sampai Prigkhing melahirkan Ohm selalu ada disamping istrinya. sekarang itu hanya kenangan manis yang tidak akan terulang kembali. Ohm tertidur tanpa menganti pakaiannya.
Ohm terbangun dan kaget saat melihat disampingnya ada Nanon. Ohm turun dari ranjang dan menatap ke cermin, "Aku bermimpi pasti, akahaisbeidbi aku tidak mau bangun jika ini mimpi" Ohm kembali lagi melihat nanon, Ohm memandangi wajah indah suaminya, tak berselang lama ada sedikit gerakan dari sang empu. "Ohm..?" nanon memanggil dirinya. "Sungguh aku tidak mau bangun jika ini mimpi.." hati ohm berbicara.
cup. "sedikit kecupan untuk suami kuu" nanon mengecup bibir ohm dan itu membuat suaminya kaget.
"Nanon.. sayang aku enggak mau bangun jika ini mimpi" ohm menernjang nanon, memeluknya erat, menjatuhkan kecupan kecil diwajahnya.
"OHM Lepas!"Ohm melepaskan peluknya mendudukan dirinya samping nanon dengan senyuman lebar.
"Ohm kamu gapakan?" nanon memeriksa apakah suaminya ini sedang sakit.
"Engak panas? ohm kamu mengapa sih?" nanon masih takut dengan suaminya.
"Gapa, aku takut ini mimpi.." air mata ohm turun bergantian dan itu membuat nanon kaget.