📍 Mature for Language Content 📍
Sakura dan Sasuke sudah menjalin hubungan selama satu tahun dan berakhir di pelaminan. Kehidupannya pernikahannya berjalan seperti apa yang mereka harapkan.
Dari menikah Sakura tahu kalau Sasuke punya gairah yang ti...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Sakura " Wanita cantik yang tengah duduk disofa yang ada diruang kerja suaminya itu setengah kaget karena namanya dipanggil. Pantas saja suaranya sangat tidak asing, ternyata pria itu adalah Sai. Kekasih sahabatnya dan sekaligus bawahan suaminya.
Sakura tersenyum dan memeluk tubuhnya. Mungkin pertemuan terakhir mereka adalah dua minggu yang lalu saat dirinya tengah berkunjung kerumah Ino. Sai melepaskan pelukannya, sahabat dari kekasihnya ini tidak biasanya datang kekantor, apakah ada sesuatu? Sai duduk disebrang sofa yang Sakura duduki.
" Apa kabar? " Tanyanya, Sakura merentangkan kedua tangannya dan memutar tubuhnya. Sai tertawa cukup keras melihat tingkah kekanakannya. Wanita itu memukul pundaknya sebelum akhirnya duduk ditempatnya semula.
" Kalian tuh serasi banget, sama-sama tukang bully " Sakura tampak merengut dan Sai tidak bisa untuk tidak tertawa kembali.
" Haha! Enak aja, kamu kan tau Ino itu gimana " Cubitan dipahanya sukses membuat Sai menghentikan tawanya. Sakura itu hanya berani kepada dirinya, Naruto dan para sahabatnya.
Tapi kalau sudah didepan Sasuke , wanita cantik itu akan memilih untuk menjaga image. Sai sangat mengerti akan hal itu karena Sasuke menginginkan Sakura menjadi pribadi yang lebih anggun dan feminim.
" Ampun Ra, aku gak maksud gitu. Terus dimana suami kamu? " Tanyanya. Sakura menutup majalah fashion yang dibacanya. Sudah hampir sepuluh menit dan suaminya tak kunjung kembali, padahal hanya izin ketemu manager pemasaran.
" Tadi izin mau kebawah tapi belum balik-balik " Sungutnya dengan kesal. Biasanya ia tidak bosan, tapi sedari tadi Sasuke terus menerus mencuekinya. Katanya pria itu ada banyak email yang harus dibalas dan fokus pada pekerjaannya. Kalau tahu sibuk kenapa memaksa untuk mengajaknya.
Lagipula Sakura berjanji akan menurutinya yang meminta dirinya untuk menjauhi Karin dan Alexander. Ia sudah biasa sendirian dirumah mengurusi tanaman dan memasak untuk makan siang. Ada pekerja rumah tangga yang menemaninya dirumah, kekhawatiran seperti itu ia rasa tidak perlu.
" Terus kamu ngapain disini? Tumben masih pagi udah dateng , kurang kerjaan banget " Sai buru-buru menghindar sebelum Sakura kembali mencubitnya. Wanita itu tampak murung dan kesal, apa Sasuke memaksanya kesini?
" Kamu tahu Alexander kan? " Sai menegang, kenapa Sakura menanyakan perihal pria itu? Apa karena mereka sekarang bertetangga?
" Tahu , dia klien penting kita Ra. Ada masalah apa emangnya? " Tanyanya penasaran, Sakura tidak bisa menceritakannya disini, mungkin saat ia bertemu dengan Ino nanti ia akan menceritakannya. Tapi ia sangat penasaran seperti apa Alexander. Bukan karena Sakura menyukainya, tapi Sakura hanya ingin waspada saja sebenarnya.
" Sai, semalem Alexander dan istrinya dateng kerumah buat kenalan. Dan ternyata aku pernah ketemu sama dia sebelumnya " Sai menatap Sakura waspada. Jangan bilang kalau..