8. Budak Cinta

6.4K 274 25
                                    







Sasuke dan Sakura turun dari kamar setelah mendengar alarm yang berbunyi cukup keras. Wanita cantik itu hanya bisa memandang suaminya dengan senyum manis karena Sasuke bersikeras tidak ingin turun.

Pria itu sudah tahu apa yang terjadi kalau mereka turun. Amukan dari kedua orang tuanya pasti akan memenuhi kepala tampannya. Bisa dipastikan kalau mereka berdua akan mengamuk karena ulahnya. Itu sih salah mereka karena memisahkan pengantin baru.

Maklum saja, satu bulan pernikahan itu katanya masih hangat-hangat fried chicken termasuk dirinya yang senang sekali mengurung istrinya. Memonopolinya untuk dirinya sendiri termasuk membatasi pergaulannya.

Saat mereka sampai diruang makan tatapan tajam dari kedua mertuanya membuat Sakura mengulum senyum. Keduanya sibuk menatap suaminya dengan pandangan kesal dan marah, Sasuke itu tidak boleh disentil sedikit kalau tidak mau mengamuk.

Termasuk kedua mertuanya yang memisahkan mereka, sebenarnya tidak memisahkan. Ia senang sekali bisa menginap dan tidur bersama mertuanya sebelum menikah. Tapi setelah mereka menikah seperti ada yang berbeda. Sakura sulit tidur kalau tidak beralaskan tangan suaminya.

Saat Sasuke hendak duduk kursinya didorong oleh Fugaku. Sasuke pun menghela nafasnya kasar, ia langsung merangkul bahu istrinya hendak meninggalkan meja makan. Kalau Sasuke tidak boleh makan artinya mereka juga tidak memperbolehkan istrinya makan kan?

Itachi hanya bisa menggelengkan kepalanya karena tingkah adiknya. Tidak bisa dipercaya kalau Sasuke sampai segitunya kalau menyangkut Sakura. Dasar bucin! Udah tua tapi tidak tahu tempat, rutuknya dalam hati.





" Mau kemana lagi Sasuke? Mama sama Papa gak habis pikir yah kenapa kamu bisa bawa kabur Sakura " Kesal Ibunya. Sasuke memutar bola matanya, sedangkan Sakura hanya bisa terdiam melihat suaminya dimarahi.

" Mah, Pah, kalian bisa tanya sendiri sama istriku kenapa kami bisa satu kamar " Itachi melirik adik iparnya. Diam-diam ia terkikik melihat tanda merah dilehernya. Sempat-sempatnya kuda-kudaan dan cupang-cupangan, Itachi sampai heran.

" Maaf, aku gak bisa tidur tanpa Sasuke " Akunya. Mikoto dan Fugaku berbalik menatapnya dengan pandangan lembut.

Tanda merah yang ada dilehernya cukup membuktikan kalau mereka memang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Ia sangat bersyukur karena Sasuke menepati janjinya untuk tidak menyakiti Sakura.

" Sasuke gak kasar sama kamu kan sayang? " Tanya Fugaku, dari mata menantunya yang terlihat sayu dan tubuh lelahnya ia tidak yakin kalau Sasuke tidak bermain kasar. Itachi menikmati sarapannya dengan senyum mengembang, Jarang-jarang ia melihat adiknya tengah disidang seperti ini.

" Yaampun Mah, justru yang kasar itu cepet jadi dedek " Sakura menyenggol lengan suaminya yang berkata sangat vulgar.

Tatapan Sakura beralih pada Itachi yang tengah mengulum senyum, awas saja ia akan menyeburkan dirinya lagi kekolam renang seperti tiga minggu yang lalu karena meledek cupang besar didadanya. Namun matanya menangkap hal aneh yang ada dipakaian Sakura tepat dibawah bokongnya, bukankah itu darah?

" Jadi dedek apanya, kalian tuh harusnya ke dokter untuk konsultasi. Kuda-kudaan tiap hari juga gak bagus " Sasuke mengelus dadanya dengan penuh kesabaran. Bukankah main setiap hari malah cepat membuahi?


" Ya sudah kalian cepet sarapan " Titah ayah mertuanya, Sasuke menarik kursinya lagi dan mulai duduk. Pria itu juga membantu istrinya menarik kursinya agar bisa duduk disampingnya. Namun saat hendak duduk suara Itachi mengintrupsi.

" Ra, kamu menstruasi? " Sakura menatap Itachi dengan kening berkerut. Wanita cantik itu langsung mengecek dress yang dipakainya.

Dan benar saja, darah menstruasinya sudah merembes sampai ke pakaian luarnya. Sakura menatap Sasuke yang tengah terdiam, pria itu pasti kesal. Dari dulu menstruasi adalah musuhnya karena mereka tidak bisa melakukan hubungan intim.

Newlyweds Couple (SASU x SAKU) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang