23

432 43 8
                                    

" Sudah ? hanya itu ? " Shikamaru menatap tunangannya itu dengan tatapan sedikit bingung, pasalnya gadis itu menyeretnya pergi ke pasar hanya untuk membeli, manisan, beberapa barang kerajinan yang seharusnya bisa ia pesan di pemahat dengan kualitas 10 kali lebih baik, juga beberapa botol gelembung

" Iya, sesekali kita harus melepas lelah bukan ? jangan terlalu fokus berkerja " Temari terkikik kecil di balik tudungnya, seakan tidak bersalah karena sudah membuat seorang pangeran dengan padatnya kesibukan jalan jalan ke pasar seenaknya

Keduanya nampak menunjukkan ekspresi berbeda sambil berjalan menyusuri ramainya jalanan desa. Temari sesekali meniup gelembungnya dan tertawa seperti anak kecil

" Lagipula 3 hari lagi aku akan pulang bukan ? kau tidak mau menghabiskan waktumu denganku ? " ujar Temari sambil melirik tunangannya 

" Kita hanya berpisah sebentar bukan ? aku bisa menahannya karena setelah itu kau akan jadi milikku selamanya, satu satunya ratu dan wanita yang ada di sisiku "

Temari merona mendengarnya, ia sedikit memajukan tudungnya lagi dan memalingkan wajahnya " Dasar "

Shikamaru terkekeh, ia tahu tunangannya sedang malu. Ingin hati menggodanya lebih jauh jika saja tidak ada seorang anak lelaki yang menghadang jalan mereka

" Tuan, nona, tolong beli bunganya " anak itu sedikit menyodorkan keranjang anyaman kecil yang didalamnya ada banyak bunga berwarna warni

Shikamaru dan Temari saling bertatapan dan tersenyum penuh arti. Pangeran Nara itu menunduk, menyamakan tingginya dengan bocah itu lalu tersenyum

" Kau sendirian ? Kenapa kau berjualan bunga seperti ini ? "

" Iya, saya ingin membantu orang tua saya, agar mereka hanya perlu membiayai adik saja dan tidak memikirkan soal saya. Keluarga kami sangat miskin, tuan "

" Souka, oh ya berapa harga semua bunganya ? "

Anak itu nampak terkejut dan gelagapan " E- eh ?! Etto... Ka- kalau semuanya.... Berarti.... Uhm.... Mungkin.... Ah iya kalau semuanya 10 koin perak "

Shikamaru tersenyum dan memberikan sekantong uang kepada anak lelaki itu " Ambil ini "

Dengan cekatan dan wajah senang, anak itu memberikan semua ikat bunga yang ada kepada Shikamaru dan menerima uang itu, ia membuka kantong berwarna merah itu dengan cepat dan seketika memucat

" T- tuan, i- ini... a- anda pasti salah ! I- ini bukan perak " anak itu terlihat gemetaran sambil menunjukkan koin koin emas yang ada di dalam kantong

" Benar, itu untukmu "

" Sa- saya tidak bisa menerimanya tuan ! To- tolong berikan 10 koin perak saja, i- itu harga yang sesuai, ka- karena bunga bunga itu saya dapatkan dari bukit di belakang rumah "

Temari mengulas senyum dan menunduk, memegang kedua bahu mungil bocah lelaki itu " Hei, apa kau tahu dongeng kapak emas dan pemotong kayu ? "

Bocah itu mengangguk sebagai jawaban " Iya, ibu selalu membacakannya sebelum tidur "

" Kalau begitu anggap saja kau itu si pemotong kayu dan kami ini peri, kami memberimu koin emas karena sudah berkata jujur, ambil saja, kau bilang kau ingin membantu orangtuanya mu bukan ? "

Mata anak itu berbinar dan bibirnya menampakkan senyuman lebar. Ia membungkukkan badannya berkali kali " Arigatou gozaimasu, semoga kalian berdua selalu diberkati "

Setelah mengucapkan banyak doa untuk Shikamaru dan Temari, anak itu berlari pulang ke rumahnya.

Shikamaru dan Temari kembali berdiri dan menatap kepergian anak itu sambil tersenyum

Be My Princess { Shikatema }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang